PANTASKAN ADANYA SENIORITAS vs JUNIORITAS

Tuesday, April 08, 2014


Artikel berikut saya tulis adalah hal yang biasa kita temukan dalam lingkungan terutama dalam lingkungan kerja. Apapun pekerjaan yang kita jalani dalam suatu organisasi pasti mengalami hal ini. Saya mulai bekerja semenjak kuliah di semester 8 dan anehya bidang pekerjaan saya bertolak belakang dengan bidang yang saya pelajari.  Saya memilih bidang sumber daya manusia di lingkungan perusahaan baik masalah penggajian, penerimaan karyawan atau pun tunjangan-tunjangan karyawan yang diberikan oleh perusahaan. Banyak hal yang saya peroleh dari lingkungan pekerjaan. Setelah saya menikah saya beralih profesi menjadi pengajar yang tidak lain juga berhubungan dengan sumber daya manusia dalam melatih dan mengajak mahasiswa untuk menambah wawasan dan menggunakan daya pikirnya dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan diri mereka berkecimpung dalam dunia kerja.

Lingkungan kerja tidak hanya berada dalam perusahaan kita bekerja, namun juga berasal dari luar perusahaan yang selalu berhubungan dengan perusahaan tempat kita bekerja. Apa yang Anda rasakan saat Anda memasuki dunia kerja yang baru? Bagaimanakah anda beradaptasi dengan mereka? Apakah mereka menerima Anda sepenuhnya ataukah menguji Anda layak atau tidak diterima di perusahaan tersebut?

Kadang suatu perusahaan perlu perubahan dengan merekruit orang-orang baru yang memiliki pemikiran baru dan lebih inovatif dibandingkan yang sudah berjalan. Namun, disini terjadi keegoisan. Dalam artian egois budaya lama yang tidak mau dirubah dengan budaya baru. Bagi sebagian mereka orang lama adalah senior yang patut ditiru dan tidak perlu dirubah. Bagi mereka orang yang baru adalah junior yang harus mengikuti jejak senior yang menurut mereka sudah sukses dan hebat.

Kadang orang lama (senior) merasa lebih hebat karena memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan orang baru (junior). Padahal belum tentu demikian, zaman selalu berubah, daya pikir orang pun selalu berubah menjadi lebih baik dan pintar dari pada sebelumnya. Dimana adanya perbaikan dari hal-hal lama kepada hal-hal baru, walaupun junior lebih muda dari pada senior baik dalam hal usia ataupun pengalaman kerja.

Boleh dibilang kondisi ini adalah “Bagai katak dalam tempurung”. Merasa hebat dalam lingkungan dan kondisinya dan dia tidak menyadari bahwa diluar banyak orang yang jauh lebih hebat daripadanya. Merasa hebat pada kondisi lama dan memaksakan kondisi baru untuk mengikutinya.

Junior terutama yang baru mengenyam dunia kerja biasanya memiliki motivasi yang tinggi dan daya pikir yang masih segar dan bersih untuk menghadapi dan melakukan pekerjaan. Namun jika mereka tidak ditempatkan pada tempat yang tepat, mereka dapat terpengaruh oleh kondisi lama yang tidak mau berpikir maju ke depan.

Pernahkan Anda bertemu kondisi dimana adanya ketakutan bagi senior sebagai pelaku kondisi lama akan digeser oleh junior sebagai pelaku kondisi baru, padahal belum tentu junior akan menggeser hal tersebut. Mungkin saja mereka akan mengajak seniornya untuk bekerjasama dalam mencapai visi perusahaan ke depannya yang nantinya juga akan memberikan kebaikan pada perusahaan dan tentu kita sebagai karyawannya.

Banyak alasan yang menyebabkan ketakutan senior akan kehadiran junior dalam lingkungannya terutama dalam masalah salary dan posisi. Sebagai contoh, kondisi lampau saat mereka sebagai junior memiliki salary sebesar A namun sekarang junior memiliki salary lebih dari A, hal ini tentu tidak dapat dibandingkan karena faktor ekonomi dimasa lampau berbeda dengan sekarang. Dan begitu juga untuk posisi, dahulunya mereka harus merangkak dari nol untuk mencapai posisi saat ini, namun saat ini junior mereka tidak semuanya menjalani hal tersebut bahkan langsung dapat menduduki posisi setara mereka. Disini timbul rasa iri dan tidak percaya diri senior yang mungkin sudah tidak mampu bersaing dengan para juniornya.

Kondisi ini dahulunya banyak kita temui dalam organisasi. Dikhawatirtkan jika sudah membudaya dalam organisasi tersebut yang akan turun temurun ke generasi berikutnya. Namun diluar negeri dan di kota besar sudah mulai berkurang dan bahkan tidak ada kondisi seperti ini, karena mindset mereka yang jauh lebih maju. 

Senior sebagai karyawan lama hendaknya membimbing dan mengarahkan dengan tepat juniornya layaknya sebagai karyawan baru yang akan meneruskan pekerjaan mereka dikemudian hari. Hal ini juga akan menjadi positif bagi senior, karena junior pun akan merasa dihargai dan secara tidak langsung akan mempromosikan seniornya kepada lingkungan kerjanya sebagai karyawan yang mampu untuk memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Sehingga senior akan termotivasi dan junior pun akan bersemangat dalam bekerja.

Senior bukanlah sesuatu yang selalu benar dan harus diikuti, namun senior adalah sebagai orang yang ahli dalam pekerjaan karena sudah terbiasa melakukan pekerjaannya. Dan suatu saat pekerjaannya pun perlu pembaharuan sesuai kondisi saat ini. Junior bukanlah sebagai orang yang tidak mampu mengenali lingkungan kerjanya, namun junior adalah orang yang pintar yang akan menjadi ahli dalam pekerjaannya dikemudian hari. Junior adalah orang yang membutuhkan bimbingan dan arahan dan bukan sebagai pesaing.


Lebih tepatnya jika kita rubah kepada hal positif, tidak wajar jika saat ini masih ada kondisi senioritas vs junioritas. Namun kondisi dimana adanya kerjasama orang yang ahli dengan orang yang non ahli namun pintar dan akan menjadi ahli dikemudian harinya.

^_^



Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar