PILIH ILMU ATAU NILAI ?????

Saturday, April 12, 2014

Sebelumnya saya sudah pernah posting mengenai apa tujuan belajar di sekolah (see this Coba Pikirkan Lagi...!!! Apasih Sekolah / Kuliah ???). Artikel berikut adalah kelanjutan dari cerita tesebut. Pelajar adalah orang yang mengikuti pendidikan secara formal. Di Indonesia wajib belajar adalah hingga 12 tahun yaitu dimulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yaitu rata-rata usia 6 tahun hingga 18 tahun. Namun sekarang sebagai sarjana pun sudah dianggap setara dengan sekolah mengah atas dimasa lalu.  

Menurut pakar psikologi yang saya kutip dari sebuah artikel bahwa “Usia 17-25 tahun adalah usia emas dimana pada usia ini yang menentukan bagaimana karakter seseorang di masa mendatang, bila diisi dengan kegiatan positif, kreatif, disiplin, jujur maka kedepan akan dapat menjadikan manusia yang handal secara individu dan sosial.”

Saya mulai bersekolah sejak usia 5 tahun, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga S2. Mungkin kalau saya balik kebelakang ada masa-masa penuh semangat, sulit atau pun jenuh menjadi seorang pelajar. Pengalaman saya diusia 5 – 13 tahun adalah usia dimana saya sangat membutuhkan yang namanya bermain, bahkan hingga mengganggu kegiatan belajar. Berbagai alasan yang saya lontarkan saat orangtua menyarankan untuk mengulangi pelajaran di rumah. Beruntungnya orang tua tidak memaksa untuk selalu belajar..belajar dan belajar. Mereka hanya memberikan nasehat dan kesadaran pada anak-anaknya agar menghargai waktu untuk belajar. Namun akhirnya karena lingkungan, keluarga, bertambahnya usia, dan motivasi dari dalam diri saya sendiri, hingga mampu merubah pola pikir untuk merubah kebiasaan yang mengganggu kegiatan belajar.

Di Indonesia khususnya, karena sistem dan administrasi pendidikan yang diterapkan, saat kita mengikuti kegiatan belajar formal ada hal yang menjadi tolak ukur seorang pelajar dikatakan pandai atau tidak, mengikuti proses belajar dengan baik atau tidak, memiliki kecerdasan yang baik atau tidak, yaitu dilihat dari hasil belajar berupa nilai atau ranking. Pelajar yang memperoleh nilai tertinggi maka disebut sebagai pelajar yang pandai dan berdedikasi tinggi, sedangkan pelajar yang memperoleh nilai rendah adalah kebalikannya. Sistem pendidikan yang memaksa mempelajari materi yang dalam jumlah banyak menyebabkan pelajar kewalahan, bukan hanya pelajar, pengajar pun kewalahan dalam proses belajar mengajar. Akibatnya sulit tecapai target pembelajaran dan akhirnya timbullah sifat iri, dengki, tidak puas, gengsi dan persaingan tidak sehat antara pelajar ataupun antar pengajar.

Selain itu, prinsip seperti ini juga mampu mendorong pelajar yang ingin menjadi pionir di sekolah agar selalu giat dan rajin demi mendapatkan nilai yang tinggi. Sehingga terjadi persaingan dalam lingkungan pelajar demi mengejar nilai yang tinggi. Ada sisi positif dan ada sisi negatifnya yang dapat kita ambil dari persaingan belajar tersebut. Dari sisi positif, seorang pelajar yang jujur dan beriman yang ingin memperoleh hasil belajar yang baik, tentu akan memanfaatkan semaksimal mungkin waktu belajarnya dan berusaha mendisiplinkan dirinya untuk menggunakan waktu dengan seaik-baiknya. Hal inijuga melatih dirinya agar menjadi orang yang berdisiplin dan mampu memanfaatkan setiap kesempatan dalam hal kebaikan.

Namun bagi pelajar yang tidak jujur dan tidak percaya diri akan kemampuannya dapat melakukan kecurangan dan kebohongan terutama saat diadakannya tes di sekolah. Mereka melakukan kecurangan dengan mencontek, saat diberikan tugas pun melakukan copy paste hasil kerja temannya dan bukan menggunakan hasil pola pikirnya sendiri. Hal ini menjadikan pelajar tersebut sebagai orang yang picik dan tidak percaya diri bahkan akan ada kemungkinan melakukan kecurangan dalam kehidupan dikemudian harinya.

Seorang pelajar bersekolah memiliki tujuan hanya mengejar nilai bukan memperoleh ilmu, namun tidak mengingat atau pun mengambil hikmah dari apa yang dia pelajarinya. Baginya nilai adalah segalanya, sehingga tak jarang banyak pelajar yang tidak mengingat dengan baik apa yang sudah dipelajarinya. Mereka sudah puas jika memperoleh nilai tinggi, namun mereka tidak peduli apakah mereka mampu menerapkannya tersebut dikemudian hari atau tidak.

Sebenarnya, hal terpenting dari seorang pelajar adalah bukan untuk memperoleh nilai. Nilai dapat dibeli, nilai dapat dicuri dan nilai dapat dibohongi. Namun, ilmu tidak dapat dibohongi, ilmu tertanam dalam diri kita yang nantinya tergantung pada kita apakah mampu mengeksplorasinya atau tidak. 

Hal terpenting dari seorang pelajar adalah mampu menjadikan dirinya sebagai orang yang berdedikasi tinggi, orang yang berilmu, berpendidikan baik, berperilaku baik, sopan dan menghargai orang lain baik dalam hal bertutur kata atau pun bertindak. Seorang pelajar menghormati pengajarnya dan mampu menerima ilmu yang disampaikan oleh pengajar kepadanya. Karena tidak jarang kita temui pelajar yang sombong dan tidak menghormati pengajarnya. Seorang pelajar mampu mengubah pola pikir mereka menjadi orang yang sistematis, kreatif, cerdas, dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan demi kebaikan. 
Banyak kita temui, orang yang pintar namun tidak memiliki attitude, sombong, iri dan tidak menghormati orang lain. Banyak orang pintar namun tidak mampu untuk menerapkan kepintarannya yang memberikan manfaat kepada orang lain.

Disisi lain banyak orang yang baik dalam hal sikap dan berprilaku, namun kurang dalam hal pendidikan. Jika kita hayati, seharusnya orang yang pintar mampu menguasai dirinya dan kepintarannya agar berprilaku baik dan berdedikasi tinggi guna kepentingan dirinya sendiri dan orang lain. Alangkah baiknya jika kita yang sudah mendapatkan kesempatan untuk mengenyam dunia pendidikan selain memperoleh ilmu pengetahuan juga mampu menerapkan ilmu kebaikan dan akhlak kepada lingkungan kita.

Kita sebagai seorang pelajar adalah orang yang memiliki tanggung jawab dan percaya diri yang tinggi untuk membawakan dirinya kepada hal-hal kebaikan. Kita sebagai seorang pelajar memiliki tujuan bersekolah untuk memperoleh ilmu bukan untuk memperoleh nilai, jika kita sudah berilmu maka nilai tinggi pun akan kita raih dan kita peroleh. Jika kita sudah berilmu maka kebaikan pun akan selalu menyertai kita. Dan ilmu tidak hanya disekolah namun dikehidupan sehari-hari pun dapat kita peroleh. Ayoo robah pola pikir kita..bahwa nilai bukan tujuan sebagai pelajar, namun ilmulah tujuan sebagai pelajar. Nilai yang tinggi adalah hadiah dari seorang pelajar yang berilmu.

HR Bukhari Muslim : “Barang siapa merintis jalan mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginy jalan ke syurga.”  

Semoga kita menjadi orang yang berilmu yang memberikan kebaikan baik pada diri sendiri atau pun pada orang lain. 

Enjoy my blog...
www.jam-statistic.blogspot.com and www.mellyeyf.blogspot.com
and join my pages in Facebook..."jam math" discuss about math and math puzzle or riddle..
^_^

Mohon maaf jika penempatan kata-katany tidak pada semestinya...
Komentar Anda adalah kebaikan bagi saya...

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar