~ BERANI KELUAR DARI 'COMFORT ZONE' ~

Wednesday, November 19, 2014
Sebelum saya menginjakkan kaki bekerja di dunia pendidikan, banyak pelajaran
yang saya dapatkan dari pekerjaan  di beberapa perusahaan multinasional. Lulus dari bangku kuliah sebagai lulusan matematika yang pada awalnya dipemikiran orang banyak hanya sebagai pengajar atau pun jika saya bekerja di perusahaan tidak akan jauh dengan bidang matematika, namun hal itu tidak saya lakukan. Saya memilih bekerja dibagian HR dalam perusahaan. Seharusnya mengelola angka-angka namun di bidang ini yang dikelola adalah manusia. Pada awalnya pasti akan merasakan berbagai tekanan dan ketidaknyamanan dari pekerjaan tersebut, namun karena punya tekad dan keberanian bahwa saya harus mampu melewatinya hingga saya berkecimpung dibidang ini lebih dari selama 5 tahun.

Banyak alasan mengapa orang melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang pendidikannya semasa dibangku kuliah. Hal ini semata demi mendapatkan keadaan pekerjaan yang tepat dan nyaman. Namun pernahkah memberanikan diri untuk bekerja diluar bidang yang kita kuasai? Beranikah kita mengambil kesempatan baru yang ada di depan mata? Ada sebagian orang yang berani keluar dari ruang lingkup yang dia kuasai dengan kata lain mereka berani keluar dari zona nyaman (comfort zone ) namun ada juga yang tidak.

Apa itu zona nyaman (comfort zone)? Zona nyaman menurut Alasdair White (2008) adalah aktivitas mental dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan perilaku-perilaku untuk menciptakan performa yang stabil dan biasanya tidak ada keinginan untuk mengambil resiko. Zona nyaman setiap orang berbeda-beda dan kemampuan mereka keluar dari zona nyaman pun berbeda-beda, ada yang memiliki keberanian dan ada pula yang tidak.

Pengalaman selama kerja di perusahaan multinasional, ada karyawan yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun, namun jabatan masih sama sejak awal masuk kerja hingga sekarang. Bagi mereka merasa takut untuk keluar dari zona pekerjaan tersebut, ada yang memiliki alasan keluarga, mencari pekerjaan baru yang susah, dan takut mendapatkan cemoohan orang lain. Keluar dari zona nyaman bukan berarti kita harus keluar dari perusahaan tempat kita bekerja, namun kita harus mampu melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaan yang biasa atau keluar dari hal yang kita kuasai. Mungkin pada awalnya akan banyak cemoohan atau kritikan dari orang lain, namun hal ini tergantung kita menanggapinya. Apakah kita akan mundur atau terus maju dengan keyakinan dan tekad kuat bahwa kita mampu. Bukankah kita tahu bahwa pada umumnya manusia selalu melihat sisi negatif orang lain tanpa melihat sisi positifnya, untuk itu kita yang menjalani harus mampu untuk tetap fokus pada target yang akan kita capai dan abaikan hal negatif.

Di sisi lain, ada karyawan yang sebelumnya memiliki posisi sebagai seorang staff dengan gaji yang cukup tinggi, namun dengan keberaniannya dia keluar dari perusahaan tersebut mencari posisi yang lebih tinggi di perusahaan lain. Dia berani memutuskan untuk keluar dari zona nyaman sebagai staff dan mengambil resiko sebagai seorang manager yang belum tentu mampu untuk dilaluinya. Semakin tinggi posisi maka semakin tinggi resiko yang kita hadapi.

Zona nyaman bisa diperluas dengan pengalaman baru yang terkadang prosesnya sangat tidak mudah dan bahkan menyakitkan. Mereka harus mampu jatuh dan bangun untuk memperluas zonanya. Banyak orang yang hanya stuck dalam sebuah pekerjaan karena takut keluar dari zona nyaman. Berpuluhan tahun menggeluti dunia yang sama dengan posisi yang sama. Namun tahukah kita bahwa zona nyaman itu sangat berbahaya. Jika kita terus berada di zona nyaman dan takut mengambil resiko pengalaman baru karena takut gagal, tidak akan berkembang dan bertambah potensi dan kemampuan kita yang tersembunyi. TIdak ada alasan untuk tidak berani keluar dari zona nyaman baik usia, gender, agama, daerah, status, jabatan atau pun hal lainnya.

Selama bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji dan keadaan pekerjaan
yang nyaman, saya beranikan diri untuk keluar mencari pekerjaan baru di perusahaan lain dengan bidang HR yang berbeda. Saat mengajukan resign, manager menolak dengan memberikan berbagai pilihan yang sangat menggiurkan. Namun saya abaikan dan tetap memberanikan diri keluar dari  zona tersebut yang belum tentu saya mampu menghadapinya. Namun dengan keyakinan, keberanian, pemikiran dan evaluasi diri sehingga mampu melakukan perubahan dan keluar dari zona nyaman tersebut. Bukankah potensi dan kemampuan ada pada kita yang menjalani, orang bisa salah dalam mempersepsikan kita.

Kita tahu bahwa semua tempat memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan semua pengalaman mengajarkan kedewasaan dan cara berpikir kita dalam menghadapi kehidupan. Harus berani keluar dari zona nyaman dan abaikan semua bisikan yang menggagalkan kita untuk mengenali kemampuan tersembunyi dalam diri kita. Jika diberi kesempatan melakukan hal baru, maka ambillah jangan sia-siakan dan fokuslah. Niat yang kuat, pemikiran yang sehat, dan cerdas mengenali dan menggunakan potensi diri maka akan berhasil menjalaninya.


By MEYF  

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar