PENYAKIT DAN OBAT PADA LALAT

Saturday, August 30, 2014 Add Comment
Kita tahu bahwa lalat adalah binatang yang membawa kuman penyakit. Jika makanan dihinggapi lalat dan dibiarkan beberapa jam, maka perhatikan bahwa makanan akan mengeluarkan larva dan menjadi ulat. Namun tahukan kita bahwa pada sayap lalat terdapat penawar atau obatnya?

Hal ini sudah diketahui oleh umat Islam sejak ribuan tahun lalu, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang dari kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya." (HR Bukhari, Ibnu Majah dan Ahmad). 

Hal ini sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum dunia kedokteran berbicara, yaitu ada pembuat sakit dan ada pembuat obat pada kedua sayap lalat.
Dan berikutnya dari percobaan ilmiah kontemporer mengungkap rahasia dibalik hadits, lalat memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil dinamakan Bakteri Yofaj yaitu tempat tumbuhnya bakteri, dan ditempat ini tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 mili micron. Jika makanan atau minuman dikenai lalat maka celupkan seluruh tubuh lalat sehingga keluar zat penawar bakteri tersebut.

Dalam penelitian oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qashim, Arab Saudi didapatkan hasil signifikan antara air yang dicelupkan sebagian tubuh lalat dan air lainnya yang dicelupkan keseluruhan tubuh lalat. Dan diperoleh hasil bahwa terdapat pertumbuhan koloni bakteri pathogen pada air yang dicelupkan sebagian tubuh lalat sedangkan pada air yang dicelupkan keseluruhan tubuh lalat didapatkan pertumbuhan bakteri Actinomyces yang bisa menghasilkan antibiotik yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah telah melakukan penelitian tentang hadits lalat ini dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Dan sekarang pengobatan berbagai macam penyakit kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.

Subhanallah, ajaran Islam sejak ribuan tahun lalu berdasarkan hadist Rasulullah SAW sudah mengemukakan bahwa ada penyakit dan obat pada lalat, hal ini ditegaskan sebelum dunia kedokteran menemukannya.   Firman Allah SWT dalam surat Shaad ayat 88 yaitu :"Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran beritanya) setelah beberapa waktu lagi."

by MEYF

sumber : info islam daily
http://www.deenislam.co.uk/food4.html
http://islamqa.org/hanafi/seekersguidance-hanafi/31981

"KNOW CAN DO" - APPLY WHAT WE KNOW INTO ACTION

Tuesday, August 26, 2014 Add Comment
This morning I open my big cupboard that is more collection of books there. We collected more book like school, novel, comic, Islamic book and management book. At that time my eyes just fixed on one book, its title is “Know Can Do”. It was written by Ken Blanchard as extraordinary writer, Paul J. Meyer as great entrepreneur and Dick Ruhe as master motivator.

This book teaches us how to apply knowledge into action. How to manage ourselves and our motivation effectively. Learning is the way from know into action. The success learning if we are able to apply what we have known into our life and it makes habit.

The fact that we always meet and we have experience that we have high motivation after we get new information and new knowledge. Is it useful if we are not able to apply it and follow up? We are a human has limited such as time, act, knowledge, etc. Limited to remembering. People who just hear are able to remember only 50%, after 24 hours they will forget about 50%. And, the end month they are able to remember only less than 5%. So, we need solution for this condition.

When we learn something, we need a note as reminder. When we listen a teacher or a trainer, we should write in a note the main points from them.  This note is useful as reminder when we forget. We can apply this in school or work field. Write the main point from meeting or while we are doing some work at that time. There are three thing that people don't want to learn and cannot be able to apply what they have known :
  1. Overload of information. This looks like overdose of information. We can solve this by accepting/sharing information little by little, but often, so easy to learn and understand.
  2. Negative filtering. It will block our progress. This act is difficult to change. So, we should learn positively, positive expectations and open to new things without any prejudice and presumption.
  3. Lack of follow up. If we just know and want to know, it cannot change and it cannot apply what we have known. So, we need motivation for learning to do and we have planning on what we have learned.
From the three items above, one key to solve gap between know and do is REPETITION- REPETITION - REPETITION. We always repeat what we have known and learn into in a habit. Then, we must be able to share what we know and teach others. In other words, it is important to have good follow up after learning.

So, Know Can Do... eliminate the gap between knowledge and action, between what we know to what we done through repetition.

Hope this is useful, I share from what I have read, learn and know. Then, I try to repeat by reading more and sharing other.

By MEYF  



"KNOW CAN DO" - MENERAPKAN PENGETAHUAN ANDA KE DALAM TINDAKAN

Tuesday, August 26, 2014 Add Comment
Hari ini saya coba buka sebuah lemari berukuran besar yang isinya koleksi buku-buku kami. Banyak buku-buku yang kami simpan mulai dari buku sekolah, novel, komik, buku rohani Islam hingga buku manajemen. Namun pada saat itu mata saya tertuju pada satu buku "Know Can Do" merupakan buku luar yang ditulis oleh Ken Blanchard seorang penulis luar biasa bersama Paul J. Meyer seorang pengusaha hebat dan Dick Ruhe seorang motivator ulung. 
Buku terjemahan yang mengajarkan kita bagaimana menerapkan pengetahuan ke dalam tindakan. Bagaimana mengelola diri kita dan memotivasi diri kita secara efektif. Belajar adalah suatu perjalanan dari mengetahui ke melaksanakan. Pembelajaran yang suskes jika kita mampu menerapkan apa yang kita ketahui ke dalam kehidupan kita hingga menjadi terbiasa. 

Memang banyak kita temui, saya pun juga mengalami, setelah menerima pembelajaran dari sekolah atau pun pelatihan-pelatihan, saat berlangsung semua pengetahuan ada dibenak kita, dan semangat membara pun ada dalam jiwa kita, bahwa kita mengetahui suatu ilmu baru. Namun apakah berguna jika kita tidak mampu menerapkannya, jika kita mampu menindaklanjutinya. 

Kita sebagai manusia memiliki keterbatasan baik waktu, tindakan, pengetahuan dan hal lainnya. Sebut saja keterbatasan dalam mengingat, orang yang sekedar mendengarkan hanya mampu mengingat sekitar 50% dari yang mereka dengar, sehari kemudian mereka akan melupakannya sekitar 50%. Dan di akhir bulan hanya mampu mengingat kurang dari 5% materi yang didengarnya. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk mengatasinya. 

Saat kita belajar dibutuhkan sebuah catatan sebagai pengingat. Saat mendengarkan guru atau pun pelatih diutamakan mencatat point-point penting yang mereka ajarkan. Catatan adalah sebagai pengingat kita saat kita lupa. Hal ini bisa diterapkan tidak hanya di sekolah namun dalam lingkungan pekerjaan sangat membantu terutama saat menuliskan point-point penting meeting atau pun saat akan melakukan pekerjaan apa yang harus dikerjakan saat ini.

Ada tiga penyebab orang tidak belajar dan tidak mulai menerapkan apa yang mereka ketahui, yaitu :
1. Kelebihan informasi, hal ini bisa dibilang overdosis pengetahuan. Dapat diatasi dengan menerima/memberi informasi sedikit demi sedikit namun sering sehingga mudah diterima dan dipahami.
2. Sistem penyaringan negatif, hal ini adalah sikap negatif yang akan menghalangi kemajuan. Sikap ini sulit untuk diubah. Untuk itu dengarkanlah dengan pola pikir positif, harapan positif, dan terbuka terhadap hal-hal baru tanpa prasangka dan praduga.
3. Tidak ada tindak lanjut. Sekedar tahu dan ingin tahu, tidak akan mampu mengubah dan menerapkan apa yang kita ketahui. Untuk itu diperlukan motivasi belajar melakukannya dan memiliki rencana atas apa yang kita pelajari. 

Dari ketiga hal di atas ada satu kunci yang dapat mengatasi jurang pemisah antara mengetahui dan tindakan yaitu "PENGULANGAN - PENGULANGAN - PENGULANGAN". Apa-apa yang kita pelajari dan kita ketahui, selalu kita ulang, ulang dan ulang sehingga kita sering melakukannya dan menjadi terbiasa. Dan selanjutnya, kita pun mampu berbagi dan memberikan ilmu kita kepada orang lain sebagai bentuk dari tindak lanjut dan pengulangan yang kita pelajari.

Jadi Know Can Do...hilangkan jurang pemisah antara pengetahuan dan tindakan, antara apa yang diketahui dengan apa yang dilakukan melalui pengulangan.

Semoga bermanfaat :)

by MEYF




"HALF FULL - HALF EMPTY"

Friday, August 22, 2014 Add Comment
When I was enjoying sitting in a room while seeing a glass that was filled half of water, then I remember about four years ago, I read a book without boring more than once times. This book is “Half Full – Half Empty” was written by Parlindungan Marpaung. And, now I try to share what I have got from this great book.

What do we think if we see the second glass above? What is our conclusion? Will we think a glass is half full, or half empty or other opinion? It depends on how we view this situation, and surely we have different view with other. Maybe they will say that a glass is half full of water, and other will say a glass is half empty or a glass is full with water and air. All of this opinion is no mistakes.

If we throw water out, then what will we see from a glass? Maybe we will think a glass is empty or a glass is full with air. There is no mistakes opinion as well, but if we can view from other side, this connects with how we view for something that we face or we get.
If we say that full means positif thinking and empty means negative thinking, this both will be useful if we can make it balance in a condition. For example, when we plan a business, we must be able to see a positive side if this business runs well. And, we cannot deny from negative side, there has the risk that we will get if we cannot be able to run this business well.

Our life will be qualified depend on how we view and understand about things that we face. This is not a secret that we can deny to face more bad event that we don't want it will happen to us. And, it is natural that we will respond negatively the first time, but we must be able to press it with positively. Then, we can accept it well and even we can change it to be positive.

We were given mind and heart to think and life. Think more broadly by viewing at things from the viewpoint aspect will make us more powerful, intelligent and open-minded, so that we are able to put ourselves and develop ourselves according to ability. Then, we are able to encourage and develop our life positively.

In the view that a glass is empty means we view at things negatively, this is not appropriate if we keep this mind for a long time and even we influence other to same viewing with us. We must be able to fill an empty so it will be full. It means we must be able to change negative to be positive. It is bad if we still insist on our wrong opinion and we force to accept it. Sometime other will think negative to us that we didn't know anything. This related with how we appreciate at things, how to appreciate other people, how to appreciate our mind to be positive.


The quality of our work and our life depends on how we view about life. People who have a positive viewing on life is a person who is always doing more than required and have the character of an intelligent worker, and they will be able to recognize her competence and quality so that they know where they will evolve and success. How good if we are able to using mindset positively.

by MEYF

SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG

Thursday, August 21, 2014 Add Comment
Saat saya duduk santai di ruangan sambil melihat sebuah gelas yang berisi air. Lalu teringat sebuah buku yang sudah pernah saya baca berulang-ulang sekitar empat tahun lalu yaitu “Setengah Isi Setengah Kosong”. Dan sekarang saya coba tulis kembali mengenai pelajaran apa yang ditulis oleh Parlindungan Marpaung. 


Menurut Anda jika melihat gelas kedua di atas, apa yang dapat Anda simpulkan? Apakah gelas tersebut berisi air setengahnya, atau kosong setengahnya atau ada hal lain? Semua tergantung cara pandang Anda yang berbeda antara satu dengan orang lainnya.

Mungkin saja ada yang bilang bahwa gelas tersebut berisi setengah air, dan ada yang bilang bahwa gelas tersebut kosong. Dan mungkin juga ada yang bilang bahwa gelas tersebut berisi penuh, yaitu setengah isi air dan setengahnya lagi berisi udara. Semua jawaban di atas adalah benar.

Kalau air dalam gelas tersebut dibuang semua, maka apa yang dapat lihat, apakah gelas itu berisi atau kosong. Nah mungkin ada yang berpendapat bahwa gelas itu adalah kosong dan ada juga yang berpendapat bahwa gelas tersebut berisi penuh dengan udara. Tidak ada yang salah dari kedua jawaban tersebut. Namun bila dilihat dari sisi lain, hal ini berkaitan dengan bagaimana cara pandang kita terhadap hal-hal yang kita temui atau kita hadapi.

Jika kita anggap bahwa berisi adalah cara pandang positif dan kosong adalah cara pandang negatif. Namun keduanya akan berguna jika kita mampu menyeimbangkannya. Seperti saat kita merancang sebuah bisnis, kita harus mampu melihat sisi positif jika bisnis tersebut dijalankan, namun kita tidak bisa menghindar dari sisi negatif yang akan terjadi yaitu resiko jika kita gagal dalam menjalankan bisnis tersebut.

Kualitas hidup kita akan berkaitan dengan cara pandang kita dalam memaknai hidup  dan hal-hal yang kita jumpai. Sudah rahasia umum bahwa hidup akan banyak menemui hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan hal alami bahwa pikiran negatiflah yang pertama kali muncul dalam menanggapinya. Namun kita harus mampu menekannya dengan pikiran positif, sehingga apa yang kita temui tersebut dapat diterima atau pun dirobah menjadi baik dengan cara yang baik.

Kita diberi akal dan hati untuk berpikir dan hidup dengan positif. Berpikir lebih luas dengan cara melihat sesuatu dari berbagai aspek sudut pandang akan membuat kita lebih hebat, cerdas, dan terbuka, sehingga kita mampu menempatkan diri kita dan mengembangkan diri kita sesuai kemampuan. Kita pun akan mampu memotivasi dan menjadikan diri kita positif untuk menjalani hidup.

Dalam pandangan bahwa gelas berisi kosong berarti kita memandang negatif terhadap suatu hal, namun jangan sampai berlarut-larut hingga kita pun ikut mempengaruhi orang lain. Kita harus mampu mengisi kekosongan tersebut agar terisi penuh, berarti kita harus mampu melihat dari sisi positif hal yang sebelumnya kita anggap negatif. Alangkah buruknya jika kita masih bersikeras dengan pendapat kita yang sudah jelas salah, dan berusaha membenarkannya. Sehingga kadang orang pun beranggapan negatif bahwa kita tidak tahu apa-apa (sok tahu). Hal ini juga berhubungan dengan bagaimana kita menghargai sesuatu hal, menghargai orang lain, menghargai pikiran dan akal kita untuk melihat positif.

Kualitas kerja kita, kualitas hidup kita tergantung bagaimana cara pandang kita dalam kehidupan. Orang yang memiliki cara pandang hidup positif adalah orang yang selalu melakukan lebih dari yang diminta dan memiliki watak pekerja yang cerdas, dan dia akan mampu mengenali kompetensi dan kualitas dirinya sehingga tahu dimana akan berkembang.

Begitu indahnya jika kita mampu memanfaatkan nikmat akal kita kepada hal-hal positif dengan cara pandang positif.

By MEYF



THE PROFILE IN SOCIAL MEDIA

Tuesday, August 19, 2014 Add Comment
Nowadays, Internet is not a luxurious thing like before. All people need internet and it is a prime needs and it cannot separate with their job and their life. There are more advantages and disadvantages in using internet and it depends on the user, but it is great if we use internet and social media to share knowledge and positive information that can help and not confusing other.

In using social media, it always related with profile account of user. That is good if we use own profile and not use fake profile to disguise for specific purpose. When we use own profile, we must care in publishing our status on wallpost. Also, we must care when we publish the performance of our privacy profile at there because it shows about ourselves in front of all people around the world, although we know them or not.
In other condition, some top university will hunt prospective students to accept scholarship by seeing account profile in social media. And, some top company will hunt account profile of prospective employee in social media, are they appropriate to recruit or not.

Just share experience with some user of social media about Linkedin. May Linkedin is not familiar like facebook, twitter, google+, so just limited people make account in this social media. Linkedin is useful for professional people for selling themselves for professional job or good network. In here, other company or university or other top management will see them to be recruit as employee or to make relation at work. Here is more top company or top university from local and international. How lucky we are, if we can join here and make relation with them.  Here we must show our profile with elegant and professional. Even the performance of our profile in Linkedin looks like curriculum vitae in applying jobs.

More positive side from this social media, especially for professional management and also student for purposing to get reference and information about job and business. If we open full our professional profile here, it means we give other chance to see our profile here for people who we know and even not.  And don't be angry to them if they see it because it is their right. And, in this social Linkedin, we are able to know who's view our profile.

I have met an even the last time, the users in Linkedin was angry because of their profile account was seen by someone who they didn't know. This was not the mistake who viewed their profile. And, the professional users shouldn't have positive thinking about this.
By social media Linkedin, the Headhunter will hunt professional and top people to recruit be employee in the top company. This is positive for the user of Linkedin, but negative for the company where a user works because their best employee is hijacked by other company. By this social media, may you will receive interview or job offer from other company or cooperation offer form other professional people. And, don't be confusing or shock if we get it even we never apply for them. This all is effect of social media. So, we must care to choose, use, and even publish post there  and we always make it for positive purpose.


By MEYF

PROFIL DI SOSIAL MEDIA

Monday, August 18, 2014 Add Comment
Saat ini internet bukanlah barang mewah seperti sebelumnya. Sebagian orang sudah menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari pekerjaan dan kehidupannya. Banyak manfaat dan banyak pula mudarat dari penggunaan internet, dan itu semua tergantung si penggunanya. Namun alangkah baiknya kita menggunakan sosial media internet sebagai media untuk berbagi ilmu dan informasi positif yang dapat membantu orang lain bukan membingungkan atau merugikan orang lain. 

Dalam penggunaan sosial media, tentu tidak terlepas dengan account profil yang ditampilkan si pengguna. Alangkah baiknya kita menggunakan account profil sendiri tanpa menyamar menjadi siapapun untuk tujuan apapun. Saat kita menggunakan profil sendiri harus berhati-hati dalam mempublish status di wallpost profile kita, begitu juga penampilan profile pribadi di media sosial tersebut karena semuanya adalah cerminan pribadi kita yang akan dilihat oleh miliyaran orang di dunia mungkin kita kenal atau bahkan tidak kita kenal. 

Dalam hal lain, beberapa universitas akan melirik calon mahasiswa yang akan diberikan beasiswa melalui account profile di sosial media, bahkan beberapa perusahaan pun akan melirik account profile sosial media calon karyawannya sebagai bahan pertimbangan apakah layak diterima sebagai karyawan ataupun tidak. 

Sekedar pengalaman sharing dengan beberapa orang mengenai sosial media yaitu Linkedin. Mungkin Linkedin tidak seperti Facebook yang hampir semua kalangan memiliki account facebook. Lain halnya dengan Linkedin yaitu account social media untuk kalangan profesional yang berusaha untuk "menjual dirinya" agar dilirik oleh beberapa perusahaan besar. Banyak perusahaan-perusahaan besar ataupun universitas dalam dan luar negeri serta high level dari mereka join Linkedin. Mereka menampilkan profile dengan sangat elegan dan profesional. Bahkan sosial media Linkedin tampilannya sama seperti kita membuat CV layaknya melamar pekerjaan. 

Banyak positifnya dari sosial media ini, terutama bagi kalangan profesional atau pun mahasiswa dengan tujuan memperoleh referensi atau pun informasi mengenai pekerjaan atau pun bisnis. Jika Anda menampilkan secara keseluruhan profil Anda di sini, berarti Anda mengizinkan untuk memberikan kesempatan kepada orang lain baik yang Anda kenal atau pun tidak untuk melihat siapa Anda. Jangan pernah marah dan memaki orang tersebut melihat profil Anda karena itu adalah hak mereka. Memang di sosial media ini akan ketahuan siapa saja orang yang telah melihat profil kita.

Pernah saya temui kejadian beberapa waktu lalu, seorang pengguna Linkedin marah saat profilnya dilihat. Hal ini bukan salah yang melihat karena semua pengguna memiliki hak untuk melihat profil orang lain yang menurut mereka profesional dan selama si pemilik account tersebut membuka profilnya. Seharusnya si pemilik tersebut berpikir positif sebagai seorang profesional.

Melalui sosial media Linkedin disinilah Headhunter merekruit orang-orang hebat / profesional menjadi karyawan diperusahaan bonafit lainnya. Positif bagi pemilik account namun negatif bagi perusahaan dimana pemilik account bekerja. Karena karyawan terbaiknya diambil atau dengan kata lain dibajak. Mungkin saat Anda memiliki account di Linkedin dan jika Anda profesional terlihat dari profil Anda sendiri, akan banyak tawaran pekerjaan untuk Anda atau pun kesempatan kerjasama, jangan heran jika perusahaan yang belum pernah Anda lamar memanggil Anda untuk menjadi karyawan mereka. Itu semua akibat dari sosial media yang Anda ikuti. 

Jadi, kita harus berhati-hati dan harus teliti dalam memilih, menggunakan dan bahkan mempublish informasi dalam sosial media yang kita punyai. 

Semoga bermanfaat.. :)

by MEYF.