~"CIPTAKAN STANDAR"~

Tuesday, September 22, 2015 Add Comment
Beberapa hari lalu saat mengadakan pelatihan dengan teman-teman sales suatu perusahaan mengenai pelayanan prima yaitu pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan dan bahkan melebihi harapan pelanggan, sehingga menciptakan suatu kesan positif dan optimis bahwa pelanggan akan kembali pada kita. 

 Ada suatu pernyataan yang menggelitik bagi kami, yaitu saat salah seorang dari mereka memberikan pelayanan pada pelanggannya sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh perusahaan, namun pelanggan yang tidak terbiasa dengan pelayanannya malah mengomentari dengan cara nyeleneh. Saat karyawan melayani pelanggan tersebut malahan pelanggan menganggap terlalu berlebihan, padahal jika dilihat dari standar pelayanan, hal ini wajar dan tepat dan sudah dilaksanakan di perusahaan lainnya. Sehingga sempat pelanggan tersebut berkomentar "Tasapo diak, biaso selah" (dalam bahasa padang yang artinya kesurupan ya, biasa ajalah jangan lebay). Akhirnya, si karyawan tidak mengulangi cara melayani pelanggan yang sudah ditetapkan perusahaan itu. 

Disini terjadi penolakan lingkungan pada standar yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan, sehingga karyawan tidak mampu menerapkannya. Penolakan terjadi karena kebiasaan yang sudah membudaya, sehingga sangat sulit untuk mengubahnya. Padahal jika kita ingin menetapkan suatu standar, biarkan orang berkomentar negatif, namun kita tetap berusaha dan positif bahwa suatu saat pelanggan akan terbiasa. Standar ini memudahan orang lain atau perusahaan lain mengenal kita dan merupakan tolak ukur dalam hal kinerja dan pelayanan. Standar yang sudah ditetapkan itu pun standar yang wajar dan positif.

Sama halnya dengan diri kita pribadi, kita pun bisa menetapkan standar positif pada diri kita. Pada awalnya ada pro dan kontra dari lingkungan. Ada yang akan berpendapat bahwa "ooohhh kamu bagus, disiplin dan terarah" dan mungkin ada yang akan berpendapat bahwa "ooohhh kamu lebay, sombong, dan terlalu tinggi". Selagi standar  yang kita tetapkan adalah wajar dan baik untuk kita dan lingkungan, "kenapa tidak" dan abaikan orang pendapat negatif dari lingkungan kita. 

Standar diri kita akan menjadi acuan kita dalam bertindak, apakah kita akan menjadi orang yang tegas dan disiplin atau sebaliknya. Apakah kita akan menjadi orang yang percaya diri atau orang yang penakut, apakah kita akan jadi orang yang jujur atau orang yang suka berbohong. Semuanya tergantung pada pilihan kita. 

Sama halnya dengan perusahaan tadi, jika karyawannya mampu menjalankan standar perusahaan dalam melayani, maka pelanggan yang tidak biasa akan terbiasa dan tidak akan berkomentar negatif lagi.

Standar diri kita yang positif akan menjadi image bagi kita, dan akan menjadi tolak ukur kinerja dan aktivitas kita serta menjadi tolak ukur cara pandang orang lain pada diri kita. Untuk itu, yukk ciptakan standar diri yang positif agar orang dan lingkungan selalu positif.

Semoga Bermanfaat ^_^

MEYF

~"IRI PADA ORANG LAIN"~

Sunday, September 13, 2015 Add Comment
Manusia dikelilingi oleh berbagai persoalan dari segala aktivitasnya, baik dari diri sendiri atau pun persoalan dari orang lain dan lingkungan. Seperti halnya dalam pekerjaan, perasaan iri hati  adalah salah satu penyakit yang mengancam konsentrasi kita dalam bekerja. Dia semacam tumor, yang agak sulit untuk dijinakkan. Setiap manusia pasti memiliki rasa iri  yang dapat menimbulkan efek positif seperti keinginan untuk maju dan juga dapat menimbulkan efek negatif seperti menghalalkan segala cara.
Banyak hal yang menampakkan sifat iri kepada orang lain, seperti ada rasa tidak mau dikalahkan, suka kecewa jika tidak memiliki hal yang sama seperti orang lain, suka risih dan membanding-bandingkan orang lain.

Rasa iri  timbul karena rasa kekecewaan dan ketidakpuasan akan apa yang kita miliki. Biasanya orang yang iri  adalah orang yang tidak senang akan kebahagiaan atau kesuksesan orang lain, hal ini diiringi oleh ketidakmampuan mereka dalam mencapai apa yang diperoleh oleh orang lain tersebut. Iri  adalah penyakit hati yang dapat membunuh hubungan yang terjalin antara sesama rekan kerja atau pun antar saudara dan keluarga.
Banyak kejadian yang merasa iri akan prestasi teman dan rekan kerjanya, bahkan sampai memutuskan hubungan persahabatan hanya karena perasaan iri , dan akhirnya sadar akan kehilangan teman.

Saat saya pernah sharing dengan teman-teman, mereka bilang bahwa sifat iri timbul karena tidak adanya beberapa hal dalam diri kita, yaitu tidak adanya rasa syukur atas apa yang kita miliki, tidak adanya kepercayaan diri untuk melakukan hal-hal besar seperti yang dilakukan oleh orang lain, dan tidak adanya pikiran positif dalam menanggapi kesuksesan orang lain dan lingkungan.

Perasaan iri hati  karena tidak ada bersyukurnya atas apa yang dimiliki saat ini. Padahal kita tahu bahwa Tuhan akan menambah nikmat yang kita peroleh jika kita bersyukur akan apa yang kita miliki saat ini. Rasa syukur akan dapat menimbulkan rasa positif dan ketenangan dalam diri. Rasa syukur akan memberikan ruang positif dalam diri kita, sehingga akan timbul rasa percaya diri dan pikiran positif terhadap lingkungan dan orang lain. Rasa syukur akan memberikan kesempatan untuk fokus pada apa yang akan kita capai agar memiliki prestasi dalam diri sendiri.

Selain itu, rasa iri karena tidak memiliki kepercayaan pada diri sendiri untuk mampu mengelola dan meyakinkan diri agar bisa memperoleh kesuksesan seperti orang lain. Sulit mungkin untuk menimbulkan rasa percaya diri jika kita hanya melihat orang sukses sebagai pesaing dan penghambat jalan kesuksesan kita. Tidak adanya percaya diri disebabkan karena tidak adanya rasa menghargai diri sendiri. Untuk itu ada baiknya kita ambil semua langkah positif yang dapat untuk menaikkan rasa percaya diri.

Timbulnya rasa iri  pada rekan kerja atau pada saudara kita juga dapat disebabkan karena kita tidak dapat memahami orang tersebut. Ada baiknya kita mencoba untuk mengerti jika pada suatu lingkungan kerja, kita merasa bahwa rekan kerja tidak mengikutsertakan kita akan suatu tim, hal tersebut bukan berarti anda tidak dihargai, ada baiknya kita bertanya dan mencoba memahaminya, mungkin saja bidang yang dikerjakan tidak sesuai dengan kita, mungkin saja mereka tidak ingin mengganggu rutinitas padat yang kita jalani. Ada banyak kemungkinan hal positif yang bisa kita pikirkan. Dan belum tentu mereka tidak peduli pada kita. Untuk itu cobalah memahami kondisi rekan kerja atau teman dan juga mencoba koreksi diri sendiri agar tidak timbul rasa iri.

Banyak hal negatif yang dapat ditimbulkan dari rasa iri yang tidak terkendali, seperti tidak mampu menghargai diri sendiri apalagi orang lain, akan timbul penyakit hati lainnya, dan lebih parahnya adalah putusnya hubungan persaudaraan, hilangnya pertemanan.

Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan rasa iri kepada sesama rekan kerja, diantaranya memberikan ucapan selamat pada prestasi rekan kerja sebagai ungkapan bahwa kita senang akan kesuksesan rekan kerja, fokus pada pekerjaan kita sehingga kita selalu untuk dapat meningkatkan pembelajaran dan kemampuan diri kita agar mampu memiliki kesuksesan dan prestasi yang baik dalam bekerja, menjauhi lingkungan yang berpikiran negatif, karena lingkungan akan mencemari pikiran kita. Dan selalu membangun kerja sama dengan rekan kerja, bukan membangun perpecahan dan sifat egois sendiri.


Semoga bermanfaat  

\^_^/

by MEYF 

~"MEMANFAATKAN WAKTU SEBAIK MUNGKIN"~

Friday, September 04, 2015 Add Comment
Belajar dari orang yang sukses dalam meniti karir dan kehidupannya. Waktu adalah hal utama yang harus diperhatikan. Banyak istilah mengatakan bahwa waktu adalah uang. Memang benar jika kita pandai mengatur waktu dengan baik. Jika kita mampu membagi waktu untuk setiap pekerjaan yang dilimpahkan kepada kita dengan baik. Karena kesempatan baik itu selalu ada di depan mata kita, hanya saja kita yang tidak mampu memilih dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Waktu adalah sesuatu yang berharga yang tidak dapat dibeli dengan mudah. Sangatlah mustahil, jika kita berbuat salah dan ingin mengulanginya kembali agar kesalahan tersebut tidak terjadi. Banyak orang sukses dan pemimpin hebat mampu membagi waktunya dengan sangat baik. Sebanyak apapun pekerjaan kita yang harus dilakukan pasti akan dapat diselesaikan dengan tepat dan cepat karena pengelolaan waktu yang baik. Banyak hal kecil yang dapat kita lakukan untuk membiasakan diri memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. 

Saat memulai beraktivitas, bangun lebih awal membuat pikiran dan badan menjadi lebih segar ketimbang bangun kesiangan. Karena saat pagi kita bisa menghirup oksigen yang bersih sehingga akan mengalir ke otak bersama darah yang akan membantu daya tangkap dan daya ingat kita dalam menjalankan aktivitas. Selain itu ada rasa semangat yang tinggi untuk memulai aktivitas ketimbang bangun kesiangan.

Selalu datang tepat waktu. Keterlambatan menunjukkan tidak bertanggungjawabnya kita terhadap janji dan deadline yang sudah ditetapkan. Keterlambatan menunjukkan tidak pandainya kita memanfaatkan waktu dengan baik. Kita harus mampu meramal keadaan, jika tempat kita dengan lokasi yang dituju sangat jauh atau pun adanya kemacetan berarti kita harus lebih awal berangkat agar sampai ditujuan tepat pada waktunya. Banyak yang akan rugi jika terjadinya keterlambatan, tidak hanya diri pribadi namun orang lain pun akan merugi. Orang terlambat akan mengganggu keadaan yang semestinya. Sebut saja mahasiswa datang terlambat ke kelas, maka mahasiswa lain akan memperhatikannya dan dosen pun akan berhenti mengajar, bahkan dosen pun mengulang dari awal agar semua mahasiswa mengerti akan materi yang diajarkan. 

Pandai memilih waktu yang tepat menggunakan media sosial. Jauhkan diri dari media sosial pada saat jam kerja, karena media sosial adalah alat pengganggu aktivitas kerja. Seperti bergosip dan memposting status yang kadang tanpa disadari status yang dipajang menceritakan aib pribadi kepada khalayak ramai, dan bahkan ada juga yang berkata seperti orang bijak walaupun pribadi sendiri bukan seperti hal tersebut. Media sosial dapat dimanfaatkan pada saat istirahat sebagai media silaturahmi atau media pembelajaran dan berbagi ilmu serta ide kreatif. 

Selanjutnya dalam hal berkerjasama, kita harus mampu membagi waktu untuk tim kerja dan untuk pribadi. Dalam berkerjasama, kita harus mampu menempatkan diri menjadi orang yang penting didalamnya sehingga mampu menjalankan komitmen dan tanggungjawabnya. Jangan memberikan seribu macam alasan untuk menolak berkerjasama, jika tidak sanggup alangkah baiknya berbicara kepada anggota tim untuk tidak ikut dalam tim tersebut, sehingga anggota lainnya bisa membagi kerja setiap anggota dengan tepat.

Pandai memanfaatkan waktu untuk mampu mendahulukan kepentingan orang banyak dibandingkan kepentingan pribadi. Mampu memilih kepentingan yang menjadi prioritas utama dan prioritas berikutnya sehingga tidak merugikan orang lain. Masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan agar kita dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Sehingga tidak akan mustahil untuk meraih kesuksesan yang diiringi tekat yang kuat dan niat yang baik.

^_^
by MEYF