Manusia adalah makhluk sosial
yang ingin berinteraksi, berbagi dan saling membutuhkan satu sama lainnya.
Manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa adanya orang lain yang
mendampingi. Menurut penelitian, bahwa semakin luas kehidupan sosial seseorang
dalam hal memiliki banyak teman berdampak pada adanya semangat dalam kehidupannya.
Dalam berteman kita saling membutuhkan, memberikan perhatian, berbagi dan memberikan
kepercayaan satu sama lainnya.
Dahulu ada yang namanya
sahabat pena, berteman dengan orang yang belum kita kenal dengan mengirimkan
surat melalui pos. Kita menemukan sahabat melalui majalah atau koran yang mana
mereka memajang identitas dan alamat mereka di sana. Selanjutnya pertemanan
akan terjalin dengan mengirimkan surat melalui pos.
Sekarang, kemajuan teknologi
dan internet semakin pesat, sehingga dengan
mudahnya menggunakan internet, tidak hanya melalui PC namun juga melalui mobile
phone. Banyak fitur dan aplikasi media sosial yang ditawarkan dalam mobile
phone. Seolah-olah dunia ada di dalam genggaman. Media sosial menggunakan
internet memudahkan kita untuk melakukan komunikasi dan pertemanan di seluruh
dunia.
Beberapa media sosial
yang sering digunakan adalah Facebook, Twitter, Friendster, Path, Hi5, Wechat,
Scout, Kakao talk, Linkedn dan banyak lainnya. Dari berbagai pengalaman
menggunakan media sosial, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftarkan
diri dan menampilkan profile diri kita agar saat melakukan pertemanan saling mengenal
satu sama lainnya. Namun beberapa hal ada yang menyalahgunakan hal ini. Ada
yang menggunakan identitas asli dan ada yang tidak. Hal ini tergantung dari
tujuan dan maksud para pengguna.
Pasti merasa tidak
nyaman saat melakukan pertemanan jika diketahui bahwa teman baru kita
menggunakan identitas palsu. Bahkan mereka menggunakan photo-photo pengguna
account lainnya, tanpa sepengetahuan pemilik aslinya. Banyak alasan yang
menyebabkan hal ini bisa terjadi. Sehingga kita para pengguna media sosial harus
berhati-hati dalam melakukan pertemanan. Akan sangat berbahaya jika terjadi
tindakan criminal dan identitas pelaku tidak diketahui aslinya. Walaupun
nantinya bisa dilacak. Namun kita harus tetap waspada.
Banyak yang kita lihat
saat ini, pengguna media sosial terutama bagi perempuan yang selalu menampilkan
profile dan photo yang terlalu berlebihan. Mungkin dengan alasan agar dapat
dengan mudah mencari teman dengan memajang foto yang menarik. Iya, memang tidak
salah lagi, baik laki-laki maupun perempuan, pertama kali melakukan pertemanan
adalah dengan melihat photo pengguna dan selanjutnya profile si pengguna. Jika mereka
tertarik, maka mereka akan berkenalan. Tanpa mereka sadari, photo-photo yang
mereka pajang bisa saja diambil oleh pengguna lainnya dengan maksud yang tidak
baik. Seperti untuk membuat account palsu guna sebuah kesenangan, untuk
mendapatkan uang, untuk menghancurkan reputasi seseorang, untuk diedit dan
dijual ke pengguna lainnya. Atau pun untuk menjadi sasaran penculikan,
pemerkosaan dan pembunuhan. Bahkan sebagian mereka menggunakan akun palsu untuk
mendapatkan kesenangan yang tidak wajar dengan lawan jenisnya yang dikenal
dengan cyber sex.
Nah untuk itu, kita
kembali ke tujuan media sosial tersebut yaitu untuk menjalin silaturahmi yang
baik terutama dengan orang yang sangat kita kenal dan mempermudah komunikasi satu sama lainnya. Kita
sebagai makhluk yang cerdas dan berakhlak, harus mampu beretika dalam
menggunakan media social. Akan lebih indah jika kita menggunakan identitas dan
memajang photo yang pantas untuk dilihat. Dan memperhatikan keamanan
identitas pribadi kita.
Dan sebaiknya informasi kira hanya diketahui oleh teman yang kita kenal,
dan tidak diperlihatkan ke public. Dan perlu disadari bahwa kita dapat saja melakukan pertemanan dengan
orang-orang berbagai bidang terutama pendidikan dan lingkungan kerja/perusahaan.
Saat kita melamar pekerjaan atau mendaftarkan diri ke sebuah perguruan tinggi
di dalam atau di luar negeri, bisa saja sebelum menerima kita, mereka akan
melacak diri kita melalui akun facebook atau pun media sosial lainnya. Dan
tidak tertutup kemungkinan hal ini juga dapat menentukan sebuah keputusan
akankah kita diterima atau tidak di perusahaan atau perguruan tinggi tersebut.
Nah untuk itu
berhati-hatilah saat memajang identitas diri dan photo kita di akun jejaring sosial.
Seandainya orang lain menggunakan photo atau akun pribadi kita untuk tindakan
kejahatan atau hal tidak baik lainnya, tentu saja orang yang mengenal kita akan
menghindar dan kesempatan baik untuk kita akan melayang karena orang lain akan
memandang kita sebagai pribadi yang tidak baik.
Ada beberapa tips yang
dapat kita lakukan,
- Gunakan
pengaturan informasi yang disediakan,
- Selektif
dalam mencantumkan identitas dan photo, mana yang pantas dilihat orang banyak /
teman dan mana yang tidak.
- Pajang
status yang sopan dan pantas, jangan berlebihan dan mengundang kejahatan.
- Pajang
status yang tidak menyinggung orang lain atau sekelompok orang.
- Selektif
dalam menerima pertemanan dari orang yang tidak kita kenal.
- Hati-hati
dalam mencantumkan alamat, email atau pun nomor mobile phone.
Kepribadian kita akan
terlihat saat kita mencantumkan status dan profile pribadi bahkan photo-photo
kita/orang lain. Hal ini dapat
mencerminkan sebuah kepribadian, kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, kecerdasan dan
bahkan ke percayaan diri sebagai pribadi yang baik.
Dan kejahatan ada saat
kesempatan ada, gunakan pengaturan keamanan identitas pada jejaring sosial, agar orang lain tidak mudah menggunakan identitas pribadi kita untuk tindakan hal tidak baik. Selektif dalam memilih situs jejaring sosial dan pertemanan.