Kesempatan Hidup

Wednesday, May 22, 2013

Hanya sharing pengalaman, dari referensi bacaan buku dan tausiyah serta dari hasil sharing dengan teman. Kita sebagai makhluk ciptaan Allah di dunia memiliki tanggung jawab untuk hidup lebih baik. Tanggung jawab untuk memenuhi kehidupan dengan kebaikan. Untuk menjadi manusia yang patuh terhadap perintah Nya dan meninggalkan segala larangannya. Waktu yang diberikan Nya kepada setiap manusia berbeda-beda ada yang hanya satu menit setelah lahir, dua hari, 23 tahun, 56 tahun, 65 tahun atau 1000 tahun. Kita tidak tahu berapa lama kita akan berada di dunia ini. Walaupun keadaan kita sehat belum tentu akan hidup lebih lama dan bahkan orang yang sedang sakit diberikan kesempatan hidup lebih lama oleh Allah SWT untuk hidup di dunia ini. 

Nikmat yang paling besar yang kita terima dari Allah SWT adalah nikmat iman dan Islam. Kita dilahirkan dalam keadaan beriman kepada Nya. Semua kehidupan kita sudah diatur oleh Allah SWT dalam kitab suci Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah SAW agar dapat menjalankan kehidupan lebih baik di dunia dan akhirat. Namun masih banyak diantara kita termasuk saya belum dapat mengamalkan semua yang sudah dijelaskan dalam kitab suci Alquran.

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak berbuat dosa walaupun kita tahu itu adalah dosa, masih tidak melakukan kewajiban kita sebagai makhluk Nya walaupun kita tahu apa yang harus kita lakukan. Dan kita masih beranggapan bahwa usia kita akan lama hidup di dunia dan akan bertobat di hari tua nanti. Padahal kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini. Bisa jadi semenit, sejam, sehari, sebulan atau setahun kemudian atau bahkan ratusan tahun kemudian. Namun tetap kita memegang prinsip bahwa kita berusaha untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan seolah kita akan meninggalkan dunia ini besok.

Hal ini hanya untuk saling berbagi dan kita saling mengingatkan satu sama lainnya. Dan kita bisa memilih mana yang baik dan benar untuk kehidupan kita dunia dan akhirat. Karena mungkin ada yang beranggapan bahwa berbicara atau menulis lebih mudah dibandingkan melaksanakannya.

Saya teringat sekitar 5 tahun lalu, saat pulang ke Bukittinggi saat meninggalnya adik perempuan saya. Selama perjalanan dari bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Minang Kabau menuju rumah, saya mendengarkan lagunya Opick, dan ada satu lagu yang selalu saya ulangi, yang mengatakan bahwa

Hidup di dunia, hanya sebentar saja
Bila duka, bila tawa
Semoga hati kembali pada Nya
Waktu yang berlari
Takkan pernah bisa kembali lagi
Bila perih bila sedih
Air mata bukan segalanya

Hanya hamba Allah yang selalu berserah
Hanya hamba Allah yang selalu berpasrah
Karena segalanya bergantung pada Nya
Hanya pada Dia semua bermuara

Detik waktu kan berlalu
Suka duka kan berlalu
Tiada semua abadi
Tangis tawa dan air mata
Semua berlalu dan pergi

Dari sepenggal lirik lagu Nasyid di atas, yang mengingatkan kita bahwa waktu tidak akan pernah bisa kembali, sehingga kita harus dapat memanfaatkan waktu dengan sebaiknya untuk kebaikan. Semua yang kita miliki termasuk diri kita akan kembali kepada Nya.  Jangan sia-siakan waktu dan gunakan kesempatan yang diberikan Nya untuk kita agar dapat hidup lebih baik di dunia dan akhirat dengan cara mengerjakan semua perintah Nya dan meninggalkan semua larangan Nya.

Jangan pernah berpikir bahwa apa yang diperintahkan agama adalah hal yang kuno tidak modern, coba pikirkan kehidupan kita yang sekarang lebih kuno, karena mengikuti kehidupan zaman jahiliyah sebelum diturunkannya kitab suci Alquran. Wanita sudah tidak dihargai, pria seperti wanita, atau wanita seperti pria, kehidupan yang sejenis, bangga akan kecantikan dan tubuh, bangga dalam berbuat kejahatan dan kebodohan, dan masih banyak hal kuno yang terulang kembali di masa sekarang.

Semoga kita dapat menggunakan waktu dan kesempatan ini untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Amin...

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar