Saya sedikit berbagi pengalaman mengenai menulis. Semasa
sekolah, pelajaran yang paling saya tidak senangi adalah bahasa, karena setiap
liburan selalu disuruh untuk membuat karangan yang isinya pengalaman liburan.
Saya sangat membenci yang namanya karangan, saya membenci yang namanya menulis.
Karena menurut saya itu adalah pelajaran yang membosankan dan tersulit yang
saya hadapi dibandingkan mempelajari matematika yang sulit.
Mungkin karena saya tidak mampu merangkai kata-kata, karena
saat itu berpikir bahwa menulis memiliki banyak aturan dan harus mampu
merangkai kosa kata yang indah, hingga saya tidak mampu mengungkapkan ide
menjadi sebuah tulisan. Jika di sekolah ada tugas membuat karangan, nilai saya
adalah yang paling jelek dikelas dibandingkan teman-teman lainnya. Jadi saat
itu menulis adalah sesuatu hal yang paling dibenci dan selalu dihindari.
Namun sekarang bagi saya menulis menjadi sebuah hobi. Hobi
yang tidak bisa ditinggalkan, setiap hari paling tidak harus menulis sebuah tulisan. Bagaimana pun suasana hati, namun tulisan tetap mengalir. Bukan berarti tulisan saya adalah tulisan yang bagus, namun dengan menulis semua yang ada diunek-unek dan semua ide saya dapat tercurahkan dengan baik. Dan berharap tulisan ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya.
Menulis ini bermula dari adik perempuan saya yang mengajak saya pada awalnya untuk
membaca, mulai dari novel hingga buku motivasi dan pengembangan diri
baik agama maupun umum. Dari situlah muncul ide dan opini mengenai apa yang saya
baca. Menjadi kebiasaan setelah membaca sebuah buku selalu mendiskusikannya hingga kadang kami berdebat
mengutarakan pendapat yang ada. Memang menulis bermula dari apa yang kita ketahui, dan pengetahuan kita bermula dari apa yang kita baca.
Namun hal ini tidak berlangsung lama, saat saya tidak bisa lagi beradu argumentasi
dengannya. Semua ide dan unek-unek tidak tercurahkan, kadang hanya terbayang dan terpendam. Saya sadar membutuhkan sesuatu hal yang dapat mengutarakan semua ide
dan unek-unek yang ada dibenak saya saat itu juga. Hingga suatu saat saya coba
untuk menggoreskan semua ide-ide
tersebut dengan tinta pada selembar kertas putih. Saya coba untuk mengukir
semua ide dan curahan hati, namun tidak semudah saat beragumentasi dan berbicara
langsung. Dengan tulisan dan bahasa yang amburadul, saya paksakan diri untuk tetap menulis dan memperbaiki tulisan-tulisan saya dengan mempublikasikannya
ke teman-teman melalui sosial media. Awalnya saya tidak percaya diri untuk
mempublikasikannya. Namun demi perubahan untuk menghasilkan tulisan yang baik,
saya tidak peduli apa komentar teman-teman.
Hingga saya menerima komentar bahwa tulisan saya bagus dan
saya mampu untuk menulis, saya pun termotivasi untuk menulis berbagai tulisan
lainnya. Tanpa putus asa dan dengan banyak membaca serta memaksakan diri untuk
menulis, semua ide akan muncul dan dengan mudahnya dapat dituangkan kedalam
sebuah tulisan. Dan hingga saat ini, bagi saya menulis adalah sesuatu yang
penting dan menjadi kebiasaan yang amat disukai. Mungkin jika Anda membaca
tulisan saya pertama kali, akan terlihat kaku dan tidak menariknya bahasa yang
saya gunakan.
Memang kebiasaan menulis adalah harus dipaksa, walaupun
tidak ada ide, paksakan diri untuk menulis dan tetaplah untuk selalu mencoba
untuk menulis. Awalnya sulit, namun lama-kelamaan akan menjadi lebih mudah karena
terbiasa. Menulis berarti menuangkan informasi, ilmu atau ide yang akan disebarkan dan
dapat bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu kebiasaan menulis harus dilatih dan
diperbaiki, hingga menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Walaupun kita
memiliki kemauan yang keras untuk menulis, namun jika tidak pernah melakukannya
maka sama saja dengan bermimpi untuk memiliki sesuatu tanpa adanya usaha yang
keras untuk menggapainya.
Bagi saya, pertama tuangkan ide ke dalam sebuah tulisan, tidak peduli bagus atau tidak, selanjutnya baca tulisan itu kembali dan minta pendapat kepada orang lain bisa dengan mempublis melalui social media. Dan jika ada hal yang kurang, dan ada komentar untuk perbaiki, selanjutnya kita perbaiki hingga menjadi tulisan yang indah dan berguna.
Banyak manfaat menulis, dengan menulis
memaksa diri kita untuk menambah wawasan kita dengan membaca dan mencari
berbagai informasi. Seperti ungkapan berikut “Penulis yang baik, karena ia adalah pembaca yang
baik”. Dengan menulis kita dapat mengungkapkan ide dan pendapat kita mengenai
sesuatu hal. Dengan tulisan kita dapat berbagi ilmu pengetahuan atau pun
informasi yang berguna bagi orang lain. Dan dengan tulisan dapat menambah
kosakata, informasi dan ilmu serta sahabat.
Saya kutip dari sebuah makalah, yang menjelaskan bahwa menurut
Al Qur’an surat Al’Alaq ayat 1 – 5, bahwa Islam sangat mendukung ilmu
pengetahuan. Dalam ayat ini dijelaskan betapa pentingnya bagi kita untuk
belajar membaca dan menulis selanjutnya mengetahui jagat raya dan dibalik
semuanya, kemudian manusia beriman kepada Allah SWT. Di dalam surat ini jelas
bahwa adanya keutamaan perintah membaca (iqra)
dan menulis (allama bi al-qalam)
sebagai keutamaan manusia dari makhluk lainnya. Dalam surat Al’Alaq ayat 4
terdapat kata Qalam yang artinya
pena. Pena sebagai alat untuk menulis. Maksudnya Allah mengajarkan manusia
melalui perantaraan kalam (pena) yaitu mengajarkan manusia dengan perantaraan
tulis baca.
Tulisan lebih baik daripada daya ingat, karena otak kita
memiliki kapasitas yang terbatas. Untuk itu, dengan tulisan kita dapat
menyimpan apa yang ada dipikiran kita untuk dibagi dengan orang lain. Beberapa
pendapat berikut ini :
Imam Syafi’I : “Ilmu itu bagaikan hasil panen/buruan di
dalam karung, menulis adalah ikatannya”.
Ali Bin Abi Thalib : “Ikatlah ilmu dengan menulis”.
Nelson Mandela : “Pendidikan adalah senjata paling dasyat
yang dapat kita gunakan untuk mengubah dunia”.
Napoleon Bonaparte : “Saya lebih takut kepada pena seorang
penulis ketimbang 1000 senjata tentara musuh”.
Ayoo...menulislah…tuangkan ide agar dapat berbagi dengan orang
lain. Mulailah menulis dengan hal-hal yang Anda ketahui, tulis mengenai
pengalaman dan perasaan Anda sendiri. Menulis dapat mengubah dunia. Dengan menulis
dapat menciptakan sebuah buku bahkan ribuan buku. Buku adalah guru bisu yang
mengajarkan kita dan selalu setia untuk berbagi ilmu.
Ayooo...Menulis...^_^
Ayooo...Menulis...^_^
0 Komentar