MINANGKABAU TRIBE
BUDAYA MINANGKABAU
Minangkabau adalah suatu etnis atau suku di Indonesia, biasa dikenal dengan suku Minang yang daerahnya meliputi Sumatera Barat, sebagian daratan riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara dan barat daya Aceh serta Negeri Sembilan Malaysia.
Suku Minang adalah suku yang unik karena garis keturunannya didasarkan pada garis keturunan Ibu atau dikenal dengan matrilineal. Dengan system matrilineal ini, penguasaan harta pusaka dipegang oleh kaum perempuan sedangkan hak untuk laki-laki hal ini cukup kecil. Laki-laki setelah masa akhir balik mereka tidak dapat lagi tidur di rumah orangtuanya, karena rumah hanya diperuntukkan kepada kaum perempuan beserta suami dan anak-anaknya. Mereka akan tidur di Surau (seperti mesjid kecil). Setelah menikah pun laki-laki akan ikut ke rumah istrinya, dia tidak akan tinggal bersama orangtuanya.
Dalam masyarakat Minangkabau, ada tiga orang terpenting yang membangun dan menjaga keutuhan budaya serta adat adalah Alim Ulama, Cerdik Pandai dan Ninik Mamak yang dikenal dengan istilah Tigo Tungku Sajarangan. Sistem pemerintahannya yang demokratis, sehingga semua urusan dimusyawarahkan oleh ketiga unsur tersebut secara mufakat.
Dilain hal, adat dan budaya Minang menempatkan perempuan sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan. Garis keturunan yang dirujuk kepada ibu yang dikenal dengan sebutan Samande dan ayah adalah Sumando (ipar) dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga. Dalam hal perempuan menentukan keberhasilan pelaksanaan keputusan yang dibuat oleh kaum laki-laki, perempuan memainkan peranan yang sangat penting. Namun demikian kaum laki-laki masih tetap memegang otoritas memiliki kekuasaan pada komunitasnya.
Masyarakat Minang dikenal sebagai masyarakat perantau. Terutama pria Minang, jika mereka tidak merantau maka mereka akan diperolok-olokkan oleh teman-temannya. Namun saat ini tidak hanya pria yang merantau, wanita pun juga ikut pergi merantau untuk berbagai alasan seperti melanjutkan pendidikan, berkarir atau pun berdagang. Karena alasan inilah masyarakat minang ada dimana-mana, mereka memiliki pemikiran yang luas, jiwa merdeka untuk mengubah nasib mengejar ilmu agama dan dunia serta kekayaan.
Budaya Minangkabau sangat kuat dengan ajaran Islam, dalam prinsip kehidupannya dikenal dengan “Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah”. Maksudnya adalah adat masyarakat Minang didasarkan atas hukum dan hukum didasarkan pada Alquran yang berarti adat Minang berlandaskan ajaran Islam. Masyarakat Minang adalah pemeluk agama Islam, jika ada yang keluar dari agama Islam maka secara langsung mereka keluar dari masyarakat Minang dalam istilahnya disebut “Dibuang sepanjang adat”.
Dalam hal ekonomi, masyarakat Minang sangat menonjol dalam bidang perniagaan, sebagai professional dan intelektual. Orang Minangkabau terkenal sebagai kelompok terpelajar, oleh karena itu mereka menyebar di seluruh Indonesia bahkan manca negara. Berbagai profesi selain berdagang, antara lain, sebagai politisi, penulis, ulama, pengajar, dan jurnalis. Kesuksesan mereka diraih saat berada di perantauan. Banyak politisi Indonesia dari Minang, sebut saja Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden pertama Indonesia, Tan Malaka terpilih sebagai wakil Komunis Internasional untuk wilayah Asia Tenggara, Muhammad Yamin sebagai pelopor Sumpah Pemuda, Chaerul Saleh, Emil Salim, Azwar Anas, Fahmi Idris, dan masih banyak lainnya. Minangkabau merupakan salah satu dari etnis di Indonesia yang selalu menjabat di kabinet pemerintahan Indonesia selain etnis Jawa.
Dalam bidang intelektual, kebiasaan masyarakat Minang adalah berpikir dan menelaah berbagai ilmu. Mereka juga dikenal sebagai pengusaha ulung dalam bidang ekonomi. Bukan hanya di Indonesia namun sampai ke manca Negara.