Sebelum saya menginjakkan kaki bekerja di dunia pendidikan,
banyak pelajaran
yang saya dapatkan dari pekerjaan di beberapa perusahaan multinasional. Lulus
dari bangku kuliah sebagai lulusan matematika yang pada awalnya dipemikiran orang banyak hanya sebagai pengajar atau pun jika saya bekerja di perusahaan tidak akan jauh
dengan bidang matematika, namun hal itu tidak saya lakukan. Saya memilih bekerja
dibagian HR dalam perusahaan. Seharusnya mengelola angka-angka namun di bidang
ini yang dikelola adalah manusia. Pada awalnya pasti akan merasakan berbagai
tekanan dan ketidaknyamanan dari pekerjaan tersebut, namun karena punya tekad dan keberanian bahwa saya harus mampu melewatinya hingga saya
berkecimpung dibidang ini lebih dari selama 5 tahun.
Banyak alasan mengapa orang melakukan pekerjaan sesuai
dengan bidang pendidikannya semasa dibangku kuliah. Hal ini semata demi
mendapatkan keadaan pekerjaan yang tepat dan nyaman. Namun pernahkah
memberanikan diri untuk bekerja diluar bidang yang kita kuasai? Beranikah kita mengambil kesempatan baru yang ada di depan mata? Ada sebagian
orang yang berani keluar dari ruang lingkup yang dia kuasai dengan kata lain
mereka berani keluar dari zona nyaman (comfort
zone ) namun ada juga yang tidak.
Apa itu zona nyaman (comfort
zone)? Zona nyaman menurut Alasdair White (2008) adalah aktivitas mental
dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan
perilaku-perilaku untuk menciptakan performa yang stabil dan biasanya tidak ada
keinginan untuk mengambil resiko. Zona nyaman setiap orang berbeda-beda dan
kemampuan mereka keluar dari zona nyaman pun berbeda-beda, ada yang memiliki
keberanian dan ada pula yang tidak.
Pengalaman selama kerja di perusahaan multinasional, ada
karyawan yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun, namun jabatan masih sama sejak
awal masuk kerja hingga sekarang. Bagi mereka merasa takut untuk keluar dari
zona pekerjaan tersebut, ada yang memiliki alasan keluarga, mencari pekerjaan
baru yang susah, dan takut mendapatkan cemoohan orang lain. Keluar dari zona
nyaman bukan berarti kita harus keluar dari perusahaan tempat kita bekerja,
namun kita harus mampu melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaan yang biasa atau keluar dari hal yang kita kuasai. Mungkin pada awalnya akan banyak cemoohan atau
kritikan dari orang lain, namun hal ini tergantung kita menanggapinya. Apakah
kita akan mundur atau terus maju dengan keyakinan dan tekad kuat bahwa kita mampu.
Bukankah kita tahu bahwa pada umumnya manusia selalu melihat sisi negatif orang
lain tanpa melihat sisi positifnya, untuk itu kita yang menjalani harus mampu
untuk tetap fokus pada target yang akan kita capai dan abaikan hal negatif.
Di sisi lain, ada karyawan yang sebelumnya memiliki posisi sebagai seorang staff dengan gaji
yang cukup tinggi, namun dengan keberaniannya dia keluar dari perusahaan tersebut mencari
posisi yang lebih tinggi di perusahaan lain. Dia berani memutuskan untuk keluar
dari zona nyaman sebagai staff dan mengambil resiko sebagai seorang manager yang
belum tentu mampu untuk dilaluinya. Semakin tinggi posisi maka
semakin tinggi resiko yang kita hadapi.
Zona nyaman bisa diperluas dengan pengalaman baru yang
terkadang prosesnya sangat tidak mudah dan bahkan menyakitkan. Mereka harus mampu
jatuh dan bangun untuk memperluas zonanya. Banyak orang yang hanya stuck dalam sebuah pekerjaan karena
takut keluar dari zona nyaman. Berpuluhan tahun menggeluti dunia yang sama
dengan posisi yang sama. Namun tahukah kita bahwa zona nyaman itu sangat
berbahaya. Jika kita terus berada di zona nyaman dan takut mengambil resiko
pengalaman baru karena takut gagal, tidak akan berkembang dan bertambah potensi
dan kemampuan kita yang tersembunyi. TIdak ada alasan untuk tidak berani keluar dari zona nyaman baik usia, gender, agama, daerah, status, jabatan atau pun hal lainnya.
Selama bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji dan
keadaan pekerjaan
yang nyaman, saya beranikan diri untuk keluar mencari
pekerjaan baru di perusahaan lain dengan bidang HR yang berbeda. Saat
mengajukan resign, manager menolak dengan memberikan berbagai pilihan yang
sangat menggiurkan. Namun saya abaikan dan tetap memberanikan diri keluar dari zona tersebut yang belum tentu saya mampu
menghadapinya. Namun dengan keyakinan, keberanian, pemikiran dan evaluasi diri sehingga mampu melakukan perubahan dan keluar dari zona nyaman
tersebut. Bukankah potensi dan kemampuan ada pada kita yang menjalani, orang bisa salah dalam mempersepsikan kita.
Kita tahu bahwa semua tempat memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan semua
pengalaman mengajarkan kedewasaan dan cara berpikir kita dalam menghadapi kehidupan. Harus berani keluar dari zona nyaman dan abaikan semua bisikan
yang menggagalkan kita untuk mengenali kemampuan tersembunyi dalam diri kita. Jika
diberi kesempatan melakukan hal baru, maka ambillah jangan sia-siakan dan
fokuslah. Niat yang kuat, pemikiran yang sehat, dan cerdas mengenali dan
menggunakan potensi diri maka akan berhasil menjalaninya.
By MEYF