Selasa, 19 Agustus 2014

THE PROFILE IN SOCIAL MEDIA

Nowadays, Internet is not a luxurious thing like before. All people need internet and it is a prime needs and it cannot separate with their job and their life. There are more advantages and disadvantages in using internet and it depends on the user, but it is great if we use internet and social media to share knowledge and positive information that can help and not confusing other.

In using social media, it always related with profile account of user. That is good if we use own profile and not use fake profile to disguise for specific purpose. When we use own profile, we must care in publishing our status on wallpost. Also, we must care when we publish the performance of our privacy profile at there because it shows about ourselves in front of all people around the world, although we know them or not.
In other condition, some top university will hunt prospective students to accept scholarship by seeing account profile in social media. And, some top company will hunt account profile of prospective employee in social media, are they appropriate to recruit or not.

Just share experience with some user of social media about Linkedin. May Linkedin is not familiar like facebook, twitter, google+, so just limited people make account in this social media. Linkedin is useful for professional people for selling themselves for professional job or good network. In here, other company or university or other top management will see them to be recruit as employee or to make relation at work. Here is more top company or top university from local and international. How lucky we are, if we can join here and make relation with them.  Here we must show our profile with elegant and professional. Even the performance of our profile in Linkedin looks like curriculum vitae in applying jobs.

More positive side from this social media, especially for professional management and also student for purposing to get reference and information about job and business. If we open full our professional profile here, it means we give other chance to see our profile here for people who we know and even not.  And don't be angry to them if they see it because it is their right. And, in this social Linkedin, we are able to know who's view our profile.

I have met an even the last time, the users in Linkedin was angry because of their profile account was seen by someone who they didn't know. This was not the mistake who viewed their profile. And, the professional users shouldn't have positive thinking about this.
By social media Linkedin, the Headhunter will hunt professional and top people to recruit be employee in the top company. This is positive for the user of Linkedin, but negative for the company where a user works because their best employee is hijacked by other company. By this social media, may you will receive interview or job offer from other company or cooperation offer form other professional people. And, don't be confusing or shock if we get it even we never apply for them. This all is effect of social media. So, we must care to choose, use, and even publish post there  and we always make it for positive purpose.


By MEYF

Senin, 18 Agustus 2014

PROFIL DI SOSIAL MEDIA

Saat ini internet bukanlah barang mewah seperti sebelumnya. Sebagian orang sudah menjadikan internet sebagai kebutuhan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari pekerjaan dan kehidupannya. Banyak manfaat dan banyak pula mudarat dari penggunaan internet, dan itu semua tergantung si penggunanya. Namun alangkah baiknya kita menggunakan sosial media internet sebagai media untuk berbagi ilmu dan informasi positif yang dapat membantu orang lain bukan membingungkan atau merugikan orang lain. 

Dalam penggunaan sosial media, tentu tidak terlepas dengan account profil yang ditampilkan si pengguna. Alangkah baiknya kita menggunakan account profil sendiri tanpa menyamar menjadi siapapun untuk tujuan apapun. Saat kita menggunakan profil sendiri harus berhati-hati dalam mempublish status di wallpost profile kita, begitu juga penampilan profile pribadi di media sosial tersebut karena semuanya adalah cerminan pribadi kita yang akan dilihat oleh miliyaran orang di dunia mungkin kita kenal atau bahkan tidak kita kenal. 

Dalam hal lain, beberapa universitas akan melirik calon mahasiswa yang akan diberikan beasiswa melalui account profile di sosial media, bahkan beberapa perusahaan pun akan melirik account profile sosial media calon karyawannya sebagai bahan pertimbangan apakah layak diterima sebagai karyawan ataupun tidak. 

Sekedar pengalaman sharing dengan beberapa orang mengenai sosial media yaitu Linkedin. Mungkin Linkedin tidak seperti Facebook yang hampir semua kalangan memiliki account facebook. Lain halnya dengan Linkedin yaitu account social media untuk kalangan profesional yang berusaha untuk "menjual dirinya" agar dilirik oleh beberapa perusahaan besar. Banyak perusahaan-perusahaan besar ataupun universitas dalam dan luar negeri serta high level dari mereka join Linkedin. Mereka menampilkan profile dengan sangat elegan dan profesional. Bahkan sosial media Linkedin tampilannya sama seperti kita membuat CV layaknya melamar pekerjaan. 

Banyak positifnya dari sosial media ini, terutama bagi kalangan profesional atau pun mahasiswa dengan tujuan memperoleh referensi atau pun informasi mengenai pekerjaan atau pun bisnis. Jika Anda menampilkan secara keseluruhan profil Anda di sini, berarti Anda mengizinkan untuk memberikan kesempatan kepada orang lain baik yang Anda kenal atau pun tidak untuk melihat siapa Anda. Jangan pernah marah dan memaki orang tersebut melihat profil Anda karena itu adalah hak mereka. Memang di sosial media ini akan ketahuan siapa saja orang yang telah melihat profil kita.

Pernah saya temui kejadian beberapa waktu lalu, seorang pengguna Linkedin marah saat profilnya dilihat. Hal ini bukan salah yang melihat karena semua pengguna memiliki hak untuk melihat profil orang lain yang menurut mereka profesional dan selama si pemilik account tersebut membuka profilnya. Seharusnya si pemilik tersebut berpikir positif sebagai seorang profesional.

Melalui sosial media Linkedin disinilah Headhunter merekruit orang-orang hebat / profesional menjadi karyawan diperusahaan bonafit lainnya. Positif bagi pemilik account namun negatif bagi perusahaan dimana pemilik account bekerja. Karena karyawan terbaiknya diambil atau dengan kata lain dibajak. Mungkin saat Anda memiliki account di Linkedin dan jika Anda profesional terlihat dari profil Anda sendiri, akan banyak tawaran pekerjaan untuk Anda atau pun kesempatan kerjasama, jangan heran jika perusahaan yang belum pernah Anda lamar memanggil Anda untuk menjadi karyawan mereka. Itu semua akibat dari sosial media yang Anda ikuti. 

Jadi, kita harus berhati-hati dan harus teliti dalam memilih, menggunakan dan bahkan mempublish informasi dalam sosial media yang kita punyai. 

Semoga bermanfaat.. :)

by MEYF.

Jumat, 18 Juli 2014

IKATAN SUCI

Berbagi hal yang sudah pernah dilewati.

Saat sebuah ikatan pernikahan terbentuk, maka hubungan halal antara suami istri adalah sebuah janji yang bukan hanya untuk kedua pasangan namun janji kepada Tuhan adalah yang paling utama. Janji untuk saling menyayangi, menghormati, mempercayai, jujur dan saling memberi satu sama lainnya. Janji ikatan suci yang harus dipertanggungjawabkan untuk hidup di dunia dan di akhirat. Ikatan suci yang baik adalah karena adanya rasa cinta satu sama lainnya, namun yang paling baik adalah karena cinta kepada Tuhannya. Membentuk ikatan suci karena cinta kepada Tuhannya adalah lebih mulia karena kecintaan kepada Tuhan tidak akan pernah hilang selagi kita masih memiliki iman.

Tidak ada ikatan suci yang terbebas dari masalah dan halangan dalam menjalani kebersamaan karena dengan halangan inilah memberikan kekuatan kepada keduanya untuk tetap bersama. Halangan dan masalah adalah bentuk kasih sayang Tuhan kepada kita sebagai makhluknya untuk selalu tetap mengingat dan beriman kepada Nya. Tidak ada satu pun makhluk hidup yang tidak diuji baik dalam bentuk kesusahan atau pun kesenangan hidup di dunia. Semuanya adalah suatu bentuk peringatan agar tidak terlena dengan apa yang ada di dunia, dan sebagai peringat bahwa kehidupan yang terpenting adalah kehidupan setelah hidup kita di dunia, yaitu akhirat.

Kebanyakan pandangan orang saat ini terhadap tolak ukur kesuksesan dan kebahagiaan seseorang adalah uang, memang tidak sesuai dengan hati nurani bahwa uang adalah segalanya. Bagi saya kebahagiaan dalam keluarga adalah kebersamaan dan kasih sayang yang selalu memberi kehangatan satu sama lainnya. Dengan hal ini semua keadaan baik susah maupun senang dapat dilalui secara bersama tanpa saling menghina dan saling menyalahkan satu sama lainnya.

Banyak pengalaman yang terjadi sebelum membentuk ikatan suci sah, baik dari segi lingkungan, sosial, atau pun keuangan keduanya. Namun jika memang sudah diizinkan Tuhan, maka halangan tersebut pun bisa diatasi dan ikatan suci pun dapat terbentuk sebagaimana mestinya. Kehidupan selanjutnya mungkin tidak seindah yang dibayangkan, akan banyak cobaan yang akan dihadapi, kesehatan, pekerjaan, hubungan, kondisi keuangan yang mulai dari nol atau pun kondisi keuangan yang sudah mapan, atau pun jalinan persaudaraan antara keluarga yang kurang baik. Namun dengan rasa cinta kepada Tuhan untuk membentuk ikatan suci yang halal sebagai alasan ibadah kita kepada Tuhan, maka semua rintangan pun akan mudah dilalui.

Saat kita diberi kesenangan dan kehidupan yang berlimpah maka kita akan diuji dengan kesetiaan kepada pasangan dan cobaan lainnya. Kesetiaan pasangan diuji apakah mampu untuk tidak melihat kepada orang lain yang bukan muhrim sehingga tidak menyakiti perasaan pasangan lainnya. Karena dengan harta yang berlimpah, jabatan yang tinggi dan  kekuasaan yang kuat tidak akan menutup kemungkinan untuk tergoyahnya iman berpaling kepada yang lain. Disinilah bentuk ujian yang diterima setiap pasangan. Hal lain dalam kesehatan yang diuji dengan penyakit yang berat dan berbahaya.

Saat diberi kesusahan baik dalam hal keuangan, jabatan atau pun kekuasaan di dunia. Kita diuji dengan kehinaan dan kekurangan yang membuat goyahnya iman dan kepercayaan untuk mampu menjalani kehidupan ini. Setiap hari selalu dihantui perasaan was-was dan ketakutan akan semua masalah yang dihadapi, dan kadang menyerah akan semua hal bahkan mungkin terpikir hal-hal yang tidak diinginkan. Dihantui perasaan takut dan cemas hingga kesehatan pun ikut diuji dalam keadaan serba kekurangan.

Namun yang terpenting bagi semua ujian ini adalah keimanan kita kepada Tuhan dan kesetiaan kita pada pasangan, bagaimana pun keadaan yang kita hadapi, kesenangan dan kesesusahan menuntut kita untuk selalu bertindak di jalan Tuhan dan untuk selalu setia satu sama lainnya. Apakah kuat menghadapi semua ujian yang ditimpakan ataukah malah mundur dan saling menyakiti satu sama lainnya. Memang banyak cobaan yang ditimpakan kepada setiap pasangan bukan hanya yang baru menikah namun yang sudah lama menikah pun akan diuji dengan tujuan sebagai bentuk cintanya kepada Tuhan dan pasangannya.

Manusia diciptakan dengan akal dan perasaan. Kodrat manusia diciptakan memiliki perasaan cemburu, ada cemburu yang biasa saja ada yang berlebihan hingga membahayakan perasaan dan hubungan itu sendiri. Walaupun dengan akal sehat mampu mempertimbangkan mengenai suatu hal namun jika sudah dikaitkan dengan perasaan maka akan merubah pertimbangan-pertimbangan tersebut.

Pasangan yang berada jauh satu sama lainnya karena hal penting yang tidak dapat ditinggalkan seperti pekerjaan, kunci utamanya adalah komunikasi dan saling percaya, perasaan was-was dan curiga mungkin tidak akan hilang dari pikiran kita namun yakin bahwa Tuhan sudah memberikan yang terbaik dan yakin bahwa dia adalah jodoh terbaik yang diberikan Tuhan, sehingga akan selalu untuk kita.

Jadi apapun kesusahan dan kesenangan yang dihadapi bersama pasangan kita, keimanan dan kecintaan kepada Tuhanlah yang memperkuat agar selalu bersama dalam kehidupan dunia dan semoga di akhirat nanti. Selain itu, komunikasi, yakin, percaya, hargai dan kasih sayang adalah hal yang tidak boleh hilang dari ikatan tersebut. Jangan pernah bermain api dengan merusak ikatan suci, karena Tuhan tidak menyukainya, sehingga tidak tertutup kemungkinan hukuman atas kesalahan tersebut lebih berat dibandingkan ujian yang pernah dihadapi saat ini.

By MEYF
^_^

Senin, 14 Juli 2014

~ DECIDE TO PRORITY OF WORK ~

Now I share a bit my experience in work field. We realize that more obstacles that we face in the work field. There are more reactions, they can stand and survive or they cannot stand and survive even give up because they don't feel comfortable with uncertain condition at work field. When you face overload of work in your office, may you shock and confuse which one is the first time to do. In this case, we should make scale of work priority.

When we make work priority, we should consider both in term urgency, important, ability, knowledge and needs or other factors affecting the work. There are four scale of work priority that we will be done base on urgency and important the work.
  1. Priority 1 : There has high urgency and high importance of work, we must finish
    this work first and not delay. We select the work base on time between when it was entry and when it must be submitted (deadline). If there has a short time, then it includes in this priority.
  2. Priority 2 : There has low urgency and high importance of work, we should review or reschedule the work, then we finish it in productive time until it becomes high priority.
  3. Priority 3 : There has high urgency, but low importance of work, we should plan this work first. Usually it comes from other department or other client. We can reject if it disturbs the main work and our productivity.
  4. Priority 4 : There has low urgency and low importance of work. We should do in the last priority after three priority before finished. Even we can deny or reject and wait until we have the right time to do.
My experience in Human Resource while I worked at industry, when an employee got an accident, then HR team must do its job at that time to bring an employee go to hospital, even HR do first aid to help that employee. Don't forget call hospital first and after employee enter a hospital, we should prepare what hospital needs, such as employee ID card, a covering letter for hospital, etc. After that, HR and relevant department should prepare replacements employee for no occurs missing productivity. This case includes in priority 1.

Making overtime report, claim and benefit report, incentives report or all about financial that employee receive in salary, this work is high importance, but it has periodically to be urgent. Then, we can reschedule and review this work until it becomes high urgency. This case includes in priority 2.

When other department ask a HR member of team to give list of employee data whose relevant with them. This work has high priority because they ask and need at that time, even they want to get it directly, but it is not important for us. If this work disturbs our productivity and our main work, we can reject or delay it until we finish the main work. This case includes in priority 3.

In the weekend, our partner ask to join for dinner and recreation. This work has low urgency and low importance. If we must do overtime and we have other importance work, so we can reject or wait until the right time. Even we can avoid this work. This case includes in priority 4.

There are some steps to decide work priority :
  1. Creating all the list of work at that day. Specify when the work was entry and when the work must be submitted, it needs a short time or long time of deadline.
  2. Consider our knowledge about the work, we have skill or not to finish the work, or we must begin to learn it, then it needs a long time to do.
  3. Consider our ability to finish the work, we understand or not about the work,  it will relate to error and missing of work affecting our productivity.
  4. Consult and discuss with our boss or clients relevant with the work.
  5. Give point close to zero if it has low priority and point close to 10 if it has high priority.
  6. Then to give good result, we map the priority of the work into the work table, as follows :

We should know our ability and our knowledge about the work, and to make priority is depend on us and the habit on doing the work. And, if we confuse, should consult and discuss with them. If we can do it all properly, we will satisfied for what we have done and our customer will be satisfied about the result.
Hope this article is useful.

By MEYF

^_^

~ MENENTUKAN PRIORITAS PEKERJAAN ~

Sedikit berbagi pengalaman saya dalam dunia kerja. Dalam dunia kerja banyak tantangan yang harus kita hadapi dan kita jalani. Ada yang mampu bertahan dan ada yang menyerah karena tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja yang tidak menentu. Saat Anda dihadapi dengan kondisi dimana pekerjaan yang datang kepada Anda melebihi dari biasanya, mungkin Anda kaget atau bingung mana pekerjaan yang dahulu harus dikerjakan. Dalam hal ini, ada baiknya kita menentukan skala prioritas dari pekerjaan tersebut.

Dalam penentuan skala prioritas pekerjaan perlu adanya pertimbangan-pertimbangan baik dari segi urgenitas, kepentingan, kemampuan, wawasan dan kebutuhan atau faktor lain yang mempengruhi pekerjaan tersebut. Terdapat empat skala prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan berdasarkan tingkat mendesak (urgent) dan kepentingan (important) dari pekerjaan tersebut, yaitu :
  1. Prioritas 1 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi dan tingkat kepentingan tinggi, maka pekerjaan ini haruslah diselesaikan pertama kali. Seleksi berdasarkan jarak waktu antara kapan tugas masuk dan kapan harus diserahkan, jika jarak waktunya pendek maka pekerjaan tersebut termasuk pada skala prioritas ini. Jangan pernah menunda pekerjaan dan harus lakukan saat ini.
  2. Prioritas 2 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah namun tingkat kepentingan tinggi, maka ada baiknya kita mereview atau menjadwalkan kembali agar dapat dilakukan pada waktu yang produktif hingga pekerjaan ini menjadi mendesak (urgent).
  3. Prioritas 3 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi namun tingkat kepentingan rendah, maka pekerjaan ini dapat direncanakan terlebih dahulu. Biasanya datang dari departemen atau pihak lain. Kita berhak menolaknya jika mengganggu produktifitas kerja kita.
  4. Prioritas 4 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah dan tingkat kepentingan rendah, maka untuk pekerjaan pada skala ini ada baiknya kita melaksanakan diakhir setelah pekerjaan penting dan urgent lainnya dilaksanakan. Atau bahkan mungkin ada baiknya untuk dihindari dan menunggu hingga waktu yang tepat.
Sebagai contoh pengalaman saya dalam bidang human resources di industri, saat terjadi kecelakaan kerja pada karyawan, maka pada saat itu HR harus melakukan tugasnya untuk mengantarkan karyawan ke rumah sakit dan mengurus surat-surat penting yang dibutuhkan selama perawatan. Dalam hal pekerjaan, HR bersama departemen terkait harus mempersiapkan karyawan pengganti agar tidak terjadi miss produktifitas. Maka kategori ini termasuk pada prioritas1.

Report mengenai lemburan, tunjangan, insentif atau pun kewajiban yang harus dibayar karyawan pada saat penerimaan gaji merupakan hal yang penting namun prioritasnya hanya pada waktu tertentu. Maka pekerjaan ini bisa dijadwalkan kembali hingga mendekati hari H dimana pekerjaan ini menjadi sangat urgent. Maka kategori ini termasuk pada prioritas 2.

Departemen lain meminta Anda sebagai team HR untuk memberikan data karyawan departemen tersebut. Pekerjaan ini memiliki prioritas tinggi karena mereka meminta pada saat itu juga, namun bagi kita tidak begitu penting. Jika hal ini mengganggu produktifitas kerja, maka berhak untuk menolaknya atau menundanya hingga pekerjaan yang harus kita laksanakan saat itu selesai. Maka kategori ini termasuk pada prioritas 3.

Di akhir pekan anggota team mengajak kita untuk jalan-jalan sebagai refreshing. Hal ini termasuk pekerjaan yang tidak penting dan tidak urgent, jika kita diharuskan untuk lembur atau memiliki kepentingan lainnya, maka kita berhak menolak atau menunggu hingga waktu yang tepat. Atau bahkan pekerjaan ini pun bisa dihindari. Maka kategori ini termasuk pada prioritas 4.

Adapun beberapa langkah yang dilakukan sebelum menentukan prioritas pekerjaan adalah :
  1. Membuat semua list pekerjaan pada hari itu.
  2. Tentukan tanggal datang dan deadline dari pekerjaan tersebut, apakah lama atau tidak.
  3. Pertimbangkan mengenai pengetahuan kita mengenai pekerjaan tersebut, apakah mahir atau tidak, ataukah harus belajar dari awal atau hanya melakukan yang sudah terbiasa
  4. Pertimbangkan mengenai kemampuan kita dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, apakah sudah memahami atau belum, karena akan berhubungan dengan tingkat error pekerjaan yang kita hasilkan.
  5. Konsultasi dan diskusi dengan atasan atau pihak yang terkait pekerjaan tersebut.
  6. Beri point mendekati 0 sebagai prioritas rendah dan point mendekati 10 sebagai prioritas tinggi.
  7. Selanjutnya agar memberikan hasil yang rapi, kita petakan prioritas kerja tersebut kedalam table kerja, seperti berikut:
Kita puas dengan apa yang kita kerjakan dan pelanggan pun puas dengan hasil yang kita kerjakan.
Semoga bermanfaat..

By MEYF
^_^