Didalam kehidupan kita ada rasa cinta dan benci. Cinta dan benci adalah dua hal yang bertolak belakang. Rasa cinta dan benci ibarat perasaan yang disukai dan tidak disukai, perasaan yang diinginkan dan yang tidak dinginkan. Cinta akan datang disaat apa yang diharapkan terjadi dan mereka siap dengan resiko apapun yang terjadi. Sedangkan rasa benci datang disaat apa yang diharapkan tidak terjadi dan kita akan berusaha untuk membalas dan meluapkan rasa benci ini.
Rasa cinta dan benci tidak selalu beriringan, kadang berawal dari adanya rasa cinta dan berakhir dengan rasa benci, atau kadang berawal dari adanya rasa benci dan akan berakhir dengan rasa cinta. Diantara cinta dan benci, pasti kita semua mengharapkan adanya rasa cinta. Namun ada yang bilang bahwa karena benci lah rasa cinta muncul.
Rasa cinta dan benci bukan hanya ditujukan kepada sesama manusia, namun dapat ditujukan pada berbagai hal, misalnya kepada makhluk hidup lainnya, kepada pekerjaan, jabatan atau pun hal lain. Karena cinta kita rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Karena cinta kita mampu bertahan disampingnya. Lain halnya dengan benci. Benci membuat orang mampu melakukan hal-hal yang tidak wajar demi meluapkan rasa kebenciannya.
Untuk siapakah rasa cinta dan benci kita berikan agar tidak salah dalam penerapannya? Cinta dan benci dapat kita terapkan untuk semua hal karena Tuhan. Kita dapat mencintai sesuatu hal karena Tuhan dan membencinya karena Tuhan tidak menyukainya. Jika kita mencintai seseorang karena Tuhan, hal ini lebih baik dan menunjukkan keimanan kita kepada Tuhan. Mungkin saya, Anda atau siapa saja pernah mencintai seseorang, tapi coba telaah lagi, coba yakini lagi apakah itu benar-benar cinta karena Allah ataukah hanya sebuah nafsu yang suatu saat akan hilang. Alangkah indahnya jika mencintai sesuatu hal karena Tuhan. Saya, Anda dan yang lainnya pasti pernah berbuat dosa dan salah dalam menyatakan cinta kepada sesuatu hal yang tanpa kita ketahui hal itu hanyalah suatu nafsu dan emosi sesaat untuk mendapatkan kesenangan sesaat.
Cinta ada beberapa bagian, diantaranya cinta yang bersifat ibadah yang merupakan landasan iman dan tauhid kita. Cinta yang syirik yaitu mencintai selain Tuhan atau melebihi kecintaannya kepada Allah. Cinta yang maksiat yaitu cinta yang melanggar larangan-larangan Tuhan dan meninggalkan segala perintahNya. Cinta yang merupakan tabiat yaitu cinta yang setiap orang tidak lepas darinya seperti cinta kepada makanan, minuman, pernikahan, pakaian, keluarga, istri, suami, anak dan sebagainya.
Ya itulah rasa cinta, disamping hal ada rasa benci yang sangat bertolak belakang dengan rasa cinta. Namun kita harus mengerti dan memahami apa rasa benci dan cinta itu, mulai sekarang kita mulailah dengan rasa cinta walaupun berakhir dengan rasa benci, namun kita selalu berharap rasa benci tidak ada dalam hati kita. Kecuali benci karena Tuhan benci akan hal tersebut. Kita mulai dengan rasa cinta kepada Tuhan dan melupakan rasa cinta karena nafsu dan emosi untuk kesenangan sesaat.
1 Komentar
Nice
Balas