Artikel berikut saya tulis adalah hal yang biasa kita temukan dalam
lingkungan terutama dalam lingkungan kerja. Apapun pekerjaan yang kita jalani
dalam suatu organisasi pasti mengalami hal ini. Saya mulai bekerja semenjak
kuliah di semester 8 dan anehya bidang pekerjaan saya bertolak belakang dengan
bidang yang saya pelajari. Saya memilih
bidang sumber daya manusia di lingkungan perusahaan baik masalah penggajian,
penerimaan karyawan atau pun tunjangan-tunjangan karyawan yang diberikan oleh
perusahaan. Banyak hal yang saya peroleh dari lingkungan pekerjaan. Setelah
saya menikah saya beralih profesi menjadi pengajar yang tidak lain juga
berhubungan dengan sumber daya manusia dalam melatih dan mengajak mahasiswa
untuk menambah wawasan dan menggunakan daya pikirnya dalam dunia pendidikan untuk mempersiapkan diri mereka berkecimpung dalam dunia kerja.
Lingkungan kerja tidak hanya berada dalam perusahaan kita
bekerja, namun juga berasal dari luar perusahaan yang selalu berhubungan dengan
perusahaan tempat kita bekerja. Apa yang Anda rasakan saat Anda memasuki dunia
kerja yang baru? Bagaimanakah anda beradaptasi dengan mereka? Apakah mereka
menerima Anda sepenuhnya ataukah menguji Anda layak atau tidak diterima di
perusahaan tersebut?
Kadang suatu perusahaan perlu perubahan dengan merekruit
orang-orang baru yang memiliki pemikiran baru dan lebih inovatif dibandingkan
yang sudah berjalan. Namun, disini terjadi keegoisan. Dalam artian egois budaya
lama yang tidak mau dirubah dengan budaya baru. Bagi sebagian mereka orang lama
adalah senior yang patut ditiru dan tidak perlu dirubah. Bagi mereka orang yang baru adalah junior yang
harus mengikuti jejak senior yang menurut mereka sudah sukses dan hebat.
Kadang orang lama (senior) merasa lebih hebat karena
memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan orang baru (junior). Padahal
belum tentu demikian, zaman selalu berubah, daya pikir orang pun selalu berubah
menjadi lebih baik dan pintar dari pada sebelumnya. Dimana adanya perbaikan
dari hal-hal lama kepada hal-hal baru, walaupun junior lebih muda dari pada
senior baik dalam hal usia ataupun pengalaman kerja.
Boleh dibilang kondisi ini adalah “Bagai katak dalam tempurung”. Merasa hebat dalam lingkungan dan kondisinya dan dia tidak menyadari bahwa diluar banyak orang yang jauh lebih hebat daripadanya. Merasa hebat pada kondisi lama dan memaksakan kondisi baru untuk mengikutinya.
Junior terutama yang baru mengenyam dunia kerja biasanya memiliki
motivasi yang tinggi dan daya pikir yang masih segar dan bersih untuk
menghadapi dan melakukan pekerjaan. Namun jika mereka tidak ditempatkan pada
tempat yang tepat, mereka dapat terpengaruh oleh kondisi lama yang tidak mau berpikir
maju ke depan.
Pernahkan Anda bertemu kondisi dimana adanya ketakutan bagi
senior sebagai pelaku kondisi lama akan digeser oleh junior sebagai pelaku kondisi
baru, padahal belum tentu junior akan menggeser hal tersebut. Mungkin saja
mereka akan mengajak seniornya untuk bekerjasama dalam mencapai visi perusahaan
ke depannya yang nantinya juga akan memberikan kebaikan pada perusahaan dan
tentu kita sebagai karyawannya.
Banyak alasan yang menyebabkan ketakutan senior akan kehadiran
junior dalam lingkungannya terutama dalam masalah salary dan posisi. Sebagai
contoh, kondisi lampau saat mereka sebagai junior memiliki salary sebesar A namun
sekarang junior memiliki salary lebih dari A, hal ini tentu tidak dapat
dibandingkan karena faktor ekonomi dimasa lampau berbeda dengan sekarang. Dan
begitu juga untuk posisi, dahulunya mereka harus merangkak dari nol untuk mencapai posisi saat ini, namun saat
ini junior mereka tidak semuanya menjalani hal tersebut bahkan langsung dapat menduduki posisi setara mereka. Disini timbul rasa iri
dan tidak percaya diri senior yang mungkin sudah tidak mampu bersaing dengan
para juniornya.
Kondisi ini dahulunya banyak kita temui dalam organisasi.
Dikhawatirtkan jika sudah membudaya dalam organisasi tersebut yang akan turun
temurun ke generasi berikutnya. Namun diluar negeri dan di kota besar sudah mulai berkurang dan bahkan tidak ada kondisi seperti ini, karena mindset mereka yang jauh lebih maju.
Senior sebagai karyawan lama hendaknya
membimbing dan mengarahkan dengan tepat juniornya layaknya sebagai karyawan
baru yang akan meneruskan pekerjaan mereka dikemudian hari. Hal ini juga akan
menjadi positif bagi senior, karena junior pun akan merasa dihargai dan secara
tidak langsung akan mempromosikan seniornya kepada lingkungan kerjanya sebagai
karyawan yang mampu untuk memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.
Sehingga senior akan termotivasi dan junior pun akan bersemangat dalam bekerja.
Senior bukanlah
sesuatu yang selalu benar dan harus diikuti, namun senior adalah sebagai orang
yang ahli dalam pekerjaan karena sudah terbiasa melakukan pekerjaannya. Dan suatu saat pekerjaannya pun perlu pembaharuan sesuai kondisi saat ini. Junior
bukanlah sebagai orang yang tidak mampu mengenali lingkungan kerjanya, namun
junior adalah orang yang pintar yang akan menjadi ahli dalam pekerjaannya
dikemudian hari. Junior adalah orang yang membutuhkan bimbingan dan arahan dan
bukan sebagai pesaing.
Lebih tepatnya jika kita rubah kepada hal positif, tidak wajar jika saat ini masih ada kondisi senioritas vs junioritas. Namun kondisi dimana adanya kerjasama orang yang ahli dengan orang yang non ahli namun pintar dan akan menjadi ahli dikemudian harinya.
^_^
0 Komentar