Kali ini lain ceritanya, cerita mengenai anabul yang lucu. Anabul yang menjadi binatang kesayangan Rasulullah SAW. Begitu lucunya, mungkin yang punya hati tidak akan mau menyakitinya. Namun kenyataannya banyak manusia yang tidak punya hati, sehingga tanpa belas kasih sayang menyiksa dan membunuh anabul tersebut.
Beberapa waktu yang lalu, banyak terdengar kucing yang dijadikan santapan karena mereka menganggap daging kucing adalah obat penyakit tertentu. Ada juga terdengar kisah kucing diikat kakinya pakai karet hingga dalam waktu tertentu kaki kucing itu putus, ada juga kasus beberapa tahun lalu, anak kucing diinjak hingga mati sedangkan pelaku bersorak gembira sambil menginjak anabul kecil itu.
Lain halnya kisah pasar Tomohon Sulawesi yang membakar kucing hidup-hidup untuk dijual dagingnya sebagai konsumsi masyarakat. Astaghfirullah...kemana hati mereka ??
Dijalan-jalan pun banyak ditemukan kucing yang terlantar yang dibuang sedari kecil oleh pemiliknya di pasar atau pun dijalanan. Padahal seberat zarrah pun Allah SWT pasti akan membalas apa yang mereka perbuat. Apakah mereka tidak takut seandainya hal itu berbalik pada mereka, dipisahkan dari anak-anak, dibuang oleh keluarga atau hidup terlantar ataupun disiksa seperti menyiksa kucing-kucing tersebut.
Nahh, artikel berikutnya baru kita bercerita mengenai anabul dan kisah anabul saya dari dulu hingga sekarang.
Kali ini kita tidak membahas anabul, namun kali ini bercerita sedikit, bahwa saya bekerja sama dengan seorang dokter yang telah hijrah dan lebih fokus pada kemanusiaan dan anabul-anabul terlantar, anabul sakit, teraniaya, kelaparan dan kehausan. Kami berdua sepakat akan menggalang dana melalui Lelang Perangko Kuno. Perangko Kuno ini adalah koleksi beliau yang diperoleh melalui hobi filateli dan sahabat pena semasa kecilnya. Sayangnya, hobi ini tidak ada ngetrend lagi di zaman ini, karena perkembangan teknologi.
Tujuan kami cuma satu, hanya untuk menggalang dana demi anabul-anabul dan untuk masyarakat yang menyayangi kucing dengan tulus dan ikhlas. Adapun perangko-perangko kuno tersebut terdiri dari 56 perangko dalam negeri dan 193 perangko luar negeri mulai dari tahun 1958.
Perangko ini dilelang dan kami akan memilih pembeli yang menawarkan harga beli dengan nilai tertinggi.
Tujuan utama kami cuma satu yaitu membantu anabul-anabul kucing yang dijalanan, teraniaya, sakit dan masyarakat yang menyayangi kucing dan yang memelihara kucing dengan tulus.
So... apakah mungkin ada diantara Anda ada yang berminat untuk membelinya perangko Kuno ini???
by MEYF ^_^