Senin, 14 Juli 2014

~ MENENTUKAN PRIORITAS PEKERJAAN ~

Sedikit berbagi pengalaman saya dalam dunia kerja. Dalam dunia kerja banyak tantangan yang harus kita hadapi dan kita jalani. Ada yang mampu bertahan dan ada yang menyerah karena tidak merasa nyaman dengan kondisi kerja yang tidak menentu. Saat Anda dihadapi dengan kondisi dimana pekerjaan yang datang kepada Anda melebihi dari biasanya, mungkin Anda kaget atau bingung mana pekerjaan yang dahulu harus dikerjakan. Dalam hal ini, ada baiknya kita menentukan skala prioritas dari pekerjaan tersebut.

Dalam penentuan skala prioritas pekerjaan perlu adanya pertimbangan-pertimbangan baik dari segi urgenitas, kepentingan, kemampuan, wawasan dan kebutuhan atau faktor lain yang mempengruhi pekerjaan tersebut. Terdapat empat skala prioritas pekerjaan yang harus diselesaikan berdasarkan tingkat mendesak (urgent) dan kepentingan (important) dari pekerjaan tersebut, yaitu :
  1. Prioritas 1 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi dan tingkat kepentingan tinggi, maka pekerjaan ini haruslah diselesaikan pertama kali. Seleksi berdasarkan jarak waktu antara kapan tugas masuk dan kapan harus diserahkan, jika jarak waktunya pendek maka pekerjaan tersebut termasuk pada skala prioritas ini. Jangan pernah menunda pekerjaan dan harus lakukan saat ini.
  2. Prioritas 2 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah namun tingkat kepentingan tinggi, maka ada baiknya kita mereview atau menjadwalkan kembali agar dapat dilakukan pada waktu yang produktif hingga pekerjaan ini menjadi mendesak (urgent).
  3. Prioritas 3 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent tinggi namun tingkat kepentingan rendah, maka pekerjaan ini dapat direncanakan terlebih dahulu. Biasanya datang dari departemen atau pihak lain. Kita berhak menolaknya jika mengganggu produktifitas kerja kita.
  4. Prioritas 4 : pekerjaan yang memiliki tingkat urgent rendah dan tingkat kepentingan rendah, maka untuk pekerjaan pada skala ini ada baiknya kita melaksanakan diakhir setelah pekerjaan penting dan urgent lainnya dilaksanakan. Atau bahkan mungkin ada baiknya untuk dihindari dan menunggu hingga waktu yang tepat.
Sebagai contoh pengalaman saya dalam bidang human resources di industri, saat terjadi kecelakaan kerja pada karyawan, maka pada saat itu HR harus melakukan tugasnya untuk mengantarkan karyawan ke rumah sakit dan mengurus surat-surat penting yang dibutuhkan selama perawatan. Dalam hal pekerjaan, HR bersama departemen terkait harus mempersiapkan karyawan pengganti agar tidak terjadi miss produktifitas. Maka kategori ini termasuk pada prioritas1.

Report mengenai lemburan, tunjangan, insentif atau pun kewajiban yang harus dibayar karyawan pada saat penerimaan gaji merupakan hal yang penting namun prioritasnya hanya pada waktu tertentu. Maka pekerjaan ini bisa dijadwalkan kembali hingga mendekati hari H dimana pekerjaan ini menjadi sangat urgent. Maka kategori ini termasuk pada prioritas 2.

Departemen lain meminta Anda sebagai team HR untuk memberikan data karyawan departemen tersebut. Pekerjaan ini memiliki prioritas tinggi karena mereka meminta pada saat itu juga, namun bagi kita tidak begitu penting. Jika hal ini mengganggu produktifitas kerja, maka berhak untuk menolaknya atau menundanya hingga pekerjaan yang harus kita laksanakan saat itu selesai. Maka kategori ini termasuk pada prioritas 3.

Di akhir pekan anggota team mengajak kita untuk jalan-jalan sebagai refreshing. Hal ini termasuk pekerjaan yang tidak penting dan tidak urgent, jika kita diharuskan untuk lembur atau memiliki kepentingan lainnya, maka kita berhak menolak atau menunggu hingga waktu yang tepat. Atau bahkan pekerjaan ini pun bisa dihindari. Maka kategori ini termasuk pada prioritas 4.

Adapun beberapa langkah yang dilakukan sebelum menentukan prioritas pekerjaan adalah :
  1. Membuat semua list pekerjaan pada hari itu.
  2. Tentukan tanggal datang dan deadline dari pekerjaan tersebut, apakah lama atau tidak.
  3. Pertimbangkan mengenai pengetahuan kita mengenai pekerjaan tersebut, apakah mahir atau tidak, ataukah harus belajar dari awal atau hanya melakukan yang sudah terbiasa
  4. Pertimbangkan mengenai kemampuan kita dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, apakah sudah memahami atau belum, karena akan berhubungan dengan tingkat error pekerjaan yang kita hasilkan.
  5. Konsultasi dan diskusi dengan atasan atau pihak yang terkait pekerjaan tersebut.
  6. Beri point mendekati 0 sebagai prioritas rendah dan point mendekati 10 sebagai prioritas tinggi.
  7. Selanjutnya agar memberikan hasil yang rapi, kita petakan prioritas kerja tersebut kedalam table kerja, seperti berikut:
Kita puas dengan apa yang kita kerjakan dan pelanggan pun puas dengan hasil yang kita kerjakan.
Semoga bermanfaat..

By MEYF
^_^


Minggu, 13 Juli 2014

~ THE NEGATIVE EFFECT OF MULTITASKING ~

The last article, I shared about multitasking. We discuss that what multitasking is, how multitasking is done and what the effect of multitasking to work, it is will be negative or positive effect. How lucky they are if they are able to do multitasking, then they can reduce working time without reduce their productivity of work. But if they are not able to do multitasking, this effect is negative to work such as wasting time and reduce productivity of work.

The first time, we may though that multitasking reduce our working time, but it is not always correct. We have limited ability and we need high concentration to do activity, then the effect that multitasking doesn't save working time, but it will wasting working time. Can you imagine when you have high concentration make report, you get calling from your client that force you to answer them. You need time until 20 minutes concentration to continue your work before. So, you waste your time about 20 minutes continue and finish your report.

When you are in a meeting with clients, suddenly you get message and you open it, although you interrupt meeting to read email for a minute, you will lose some topic in meeting. Even you ask your partner what meeting talking about. Surely it will disturb your partner concentration while meeting.

In a research by Joshua Rubinstein, Ph.D., David Meyer, Ph.D. and Jefrey Evans, Ph.D,  they said multitasking is obstacle for employees to have good productivity because of wasting time. Although our brain is greater than computer, but we only have limited ability to do work. Computer is able to do more activity and open different application in same time because it has been designed to do like that.

Multitasking is useful for simple or small activity such as watching television while eating, singing while do shower, etc. I have experience that I need high concentration while making salary report of employee, but suddenly my boss asked me to do other report that he thoughT that it is more important than salary report because of urgent. I left my first report and I made my boss's report. While doing that work, suddenly other department asked to give new report about productivity of employee because they would make incentive report for salary. Then, I should stop making two old report. And, can you imagine how can I get back to finish my old report, I need more time to get high concentration to avoid from error. Here is wasting time again and even low productivity if I did error. Only positive thinking that made me survive with this activity. I thought this is challenging for me in work field and I should pass it properly and give good performance for company.

If we face this condition every day in working, it can give negative effect for our productivity and even for our healthy. It can reduce our productivity, wasting time and even we always make the repeated error or mistakes. We will break our healthy and we get depression because of work.

From any source that I read, here is some tips to avoid multitasking:
  1. While we are reading and making report, we should far from internet connection or social media that is not related to our work.
  2. We shouldn't eat in work table because it can break our mind to get rest, we will remember about our duty and even we will stop for eating and continue to work.
  3. Every day, we must make daily list job and give sign which one is high priority and which one is not to finish it.
  4. We must focus and do on high priority of work.
  5. We should get rested for 15 minutes in the morning or in the evening.
  6. We must use tools or application that can help easy to work.

If we are not usual to multitasking, so leave it and focus on some work and avoid for something that can disturb our concentration. We start from high priority of work then continue to the next priority.

Hope this article is useful for us.


By MEYF

^_^

~ DAMPAK NEGATIF MULTITASKING ~

Pada artikel sebelumnya, saya sharing mengenai multitasking. Apakah itu multitasking, bagaimanakah multitasking tersebut dan apakah berdampak negatif atau positif pada kinerja kita jika kita melakukan multitasking. Bagi orang yang mampu melakukannya   tentu hal tersebut sangat menguntungkan, karena mereka mampu menghemat waktunya dalam melakukan aktivitas. Namun jika mereka tidak terbiasa, hal ini sangat merugikan bukan saja dari segi waktu yang terbuang hingga hasil kinerja yang tidak memuaskan.

Pada awalnya mungkin kita berpikir dengan multitasking mampu mempersingkat waktu kerja, namun karena kemampuan kita terbatas dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk melakukan aktivitas, sehingga multitasking bukan menghemat waktu malahan buang-buang waktu. Coba bayangkan jika saat membuat laporan dengan penuh konsentrasi, tiba-tiba telpon Anda berdering dan mengharuskan Anda untuk menjawabnya. Untuk melanjutkan pekerjaan sebelumnya dibutuhkan waktu yang cukup lama mungkin hingga 20 menit agar bisa berkonsentrasi kembali. Sehingga terbuanglah waktu Anda hingga 20 menit untuk dapat menyelesaikan laporan tersebut.

Saat Anda sedang mengikuti meeting dengan klien, tiba-tiba Anda menerima email dan Anda membukanya, walau hanya beberapa menit, namun beberapa topik yang dibicarakan terlewatkan begitu saja, bahkan mungkin Anda menanyakan kepada rekan sebelah Anda mengenai topik yang dibicarakan, tentu mengganggu konsentrasi orang lain saat meeting berlangsung.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Joshua Rubinstein, Ph.D., David Meyer, Ph.D. dan Jefrey Evans, Ph.D, bahwa multitasking itu adalah halangan bagi karyawan untuk lebih produktif karena terjadinya pemborosan waktu.

Walaupun otak kita lebih hebat dari komputer, namun kemampuan kita tidak semuanya mampu seperti komputer yang dalam waktu bersamaan mengerjakan tugas yang berbeda. Multitasking hanya berguna untuk hal-hal ringan, misalnya saat menonton televisi sambil makan, atau mandi sambil bernyanyi. Seperti pengalaman saya dimasa lalu saat satu pekerjaan dilakukan dengan konsentrasi, namun tiba-tiba perintah atasan untuk mengerjakan pekerjaan lain yang beliau anggap lebih penting, hingga meninggalkan pekerjaan sebelumnya. Dan bahkan beberapa menit setelahnya, saya diharuskan melakukan pekerjaan baru yang datang dari departemen lain, sehingga mengharuskan saya untuk menghentikan dua pekerjaan sebelumnya.

Tentu jika sering terjadi hal semacam ini akan menimbulkan tekanan bahkan sering merasa jenuh dengan kondisi dan pekerjaan. Hanya pikiran positif yang mampu bertahan dalam keaadaan tersebut yaitu sebuah tantangan dalam pekerjaan yang harus dilewati. Namun tidak akan baik untuk jangka panjang. Mulai dari segi produktifitas kerja yang akan menimbulkan kesalahan yang berulang-ulang hingga segi kesehatan yaitu timbulnya stress akibat pekerjaan.

Ada beberapa tips yang saya ambil dari beberapa sumber yang dapat kita biasakan untuk tidak multitasking, diantaranya :
  • Saat membaca atau membuat laporan, hendaklah menjauh dari koneksi internet atau pun media sosial yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
  • Jangan makan di meja kerja, karena akan mengingatkan Anda akan pekerjaan yang harus diselesaikan bahkan dapat menghentikan makan siang untuk melanjutkan pekerjaan.
  • Buat setiap hari daftar pekerjaan pada hari itu, dan berikan tanda mana yang menjadi prioritas utama dan mana yang berikutnya. 
  • Fokus pada pekerjaan yang menjadi prioritas untuk dikerjakan.
  • Sempatkan waktu istirahat selama 15 menit baik pagi atau pun siang hari.
  • Gunakan alat kerja atau pun aplikasi yang meringankan pekerjaan.

Jika kita tidak terbiasa dengan hal multitasking, maka tinggalkanlah, fokus pada satu pekerjaan dan hindari hal-hal yang mengganggu pekerjaan Anda. Mulailah mengerjakan pekerjaan yang memiliki prioritas yang tinggi baru dilanjutkan dengan prioritas yang berikutnya.

Semoga artikel ini bermanfaat..

By MEYF

^_^

Sabtu, 12 Juli 2014

~ THE LESSON FROM ANIMATION MOVIE : "RATATOUILLE" ~

Ratatouille...

Last time, I watched animation movie that gives inspire and motivation. Although I often watch this movie, but I never bored on watching it. This movie was launched in 2007. Its title is Ratatouille. This animation movie is about cooking and Ratatouille is a kind of special food from French.

In this movie tell about story of Remy, rat, it is gift a highly developed sense of taste and, Remy is able to distinguish food which one is good to eat and other not. Remy is able to cook as well. Remy lives with its family on the roof. And, daily Remy always watch idol chef, Gustaeu, when a homeowner watches a cooking shows. Remy has a dream to be a great and famous chef like Gustaeu. One day, when Remy take some food and ingredients there, a homeowner sees him, he tries to catch Remy, but Remy escape then caused leave its family. On the way, Remy tries to take a cook book of Gustaeu, and the end stranded in a large city of France in front of famous restaurant of Gustaeu.

This restaurant was a famous and favourite of people there. Then, one day Anto Ego, an observer food visited  Gustaeu Restaurant. He writes a high negative critical about this restaurant. After Gustaeu died, the reputation's restaurant was a setback.

In this restaurant, Remy starts to develop its skill through Linguini, a garbage boy there, but actually Linguini is a heir of this restaurant that is covered the truth by new manager of restaurant. Friendship between Remy and Linguini gave a positive success, Remy has the chance to develop its skill through Linguini. Remy controls Linguini like a robot through Remy's hair. Because of hard work and learning by doing, Linguini becomes a great chef and make delicious Ratatouille through control of Remy. Anton Ego, an observer food shock and he doesn't believe that Ratatouille is the same with his mom made. More customers come to this restaurant to eat this dish.

In this story, a manager cannot accept that Linguini have a great skill in cooking. One day, when Remy and his colony come to restaurant to take food there, they were caught. And, unfortunately Remy and Linguini live far away. Then government close that restaurant because of the healthy reason. Its is not decent if more rats in a restaurant.

This does not take a long time, friendship between Remy and Linguini make them see again. Anton Ego has great plan to make a new restaurant that will be managed by Linguini and Remy. This icon of new restaurant is rat. There will be built a restaurant and separate between rats and human restaurant.

May we see this movie is like entertainment animation and not in real life, this movie only entertains us with great animation and story. But it has more lesson that we can learn especially from Remy. This is not mean that we act like rat, but we learn from Remy's attitude, view and effort to pursuit dream.  This animation movie teach us about bravery, teamwork and self-confidence.

The bravery of Remy to pursuit dream to be a great chef. Remy is only rat, but it has big ambition to develop its skill. Although Remy has separated left with its parents, although Remy is only a rat of disgusting animal, but Remy is able to prove and develop its skill to pursuit dream. So whatever our condition, wherever we come from, whatever we look like, and whatever our background, but we certainly have unexpected skills that we can develop it. And, the bravery can make our dream come true.

In a team, whatever our condition that we face, bad or good things that we have, bad or good things that we meet, we cannot make a great team that can find a solution without good teamwork and positive mind. The weakness will be covered by strength of team members. So everything will be done perfectly.

The other lesson that we can learn from this movie is self-confidence. Never fear about our condition, performance and attitude or our character that other cannot accept or not like it. But we must be brave and confidence and believe that we have the excellence skills, we are able to do good things for success, and we are able to do what other cannot do.


The important thing is Remy has a dream and clear purpose to be great chef. Whatever obstacle will occur, Remy views it with bravery, confidence and positive. Don't let anyone define our limits because of where we come from. But only limit is our soul. (except Allah says something to happen).


by MEYF
^_^

~ PELAJARAN DARI FILM ANIMASI "RATATOUILLE" ~


Ratatouille...
Baru-baru ini saya menonton lagi film animasi yang menginspirasi dan memotivasi. Walaupun sudah sering menonton film animasi ini, namun tetap tidak membosankan. Film ini diluncurkan pada tahun 2007, berjudul Ratatouille. Film animasi yang berhubungan dengan masak memasak. Ratatouille adalah sebuah makanan khas dari perancis.

Dalam ceritanya mengisahkan antara seekor tikus bernama Remy yang memiliki keahlian yang unik dari tikus-tikus lainnya yaitu mampu membedakan makanan yang layak untuk dimakan dan mana yang tidak, selain itu dia juga bisa memasak. Dia tinggal dengan koloninya di atap sebuah rumah. Saat pemilik rumah menonton acara memasak, Remy pun ikut serta menontonnya. Acara memasak yang dipandu oleh chef Gusteau, seorang masterchef kenamaan di Paris. Pada suatu ketika Remy ingin mengambil bahan makanan, sang pemilik rumah pun melihat keberadaan Remy, dan mengakibatkan dia harus kabur meninggalkan keluarganya. Remy terdampar di sebuah kota besar di Perancis tepat di sebuah restoran ternama Gustaeu yaitu restoran ternama Chef Gustaeu.
Restoran ini pada awalnya adalah restoran terkenal dan terfavorit, sampai pada suatu ketika,  seorang pengamat makanan, Anton Ego yang memuat resume tentang masakan yang disajikan Gusteau dengan memberikankritikan negatif. Tak lama setelah itu Gustae meninggal, dan reputasi restoran pun mengalami kemunduran.

Pada restoran inilah Remy mulai menerapkan keahliannya melalui Linguni seorang petugas kebersihan restoran, yang sebenarnya adalah sang pewaris restoran yang ditutupi kebenarannya oleh pemimpin restoran yang baru. Persahabatan Remy dan Linguini memberikan kesuksesan yang positif dimana Remy mampu mengembangkan keahliannya melalui Linguini. Remy mengendalikan Linguni seperti sebuah robot dengan mengerakkan rambut Linguini. Berkat kerja keras dan pembelajaran Remy maka Linguini pun menjadi chef hebat yang mampu membuat Rotatouille lezat hingga Anton Ego sang pengamat masakan pun teringat masakan ibunya saat dia kecil. Sejak saat itu, berkat masakan Remy melalui Linguini mampu menghidupkan restoran Gustaeu kembali. Banyak pelanggan yang mengorder Ratatouille. 

Dalam ceritanya sang pemimpin restoran tidak terima akan keahlian Linguini, dan pada suatu ketika saat Remy dan koloni tikus ketahuan mencuri persediaan makanan restoran, hingga remy dan Linguini pun terpisah. Pemerintah menutup restoran yang dipenuhi tikus-tikus ini karena alasan kesehatan.

Hal ini tidak berlangsung lama karena persahabatan yang sangat erat antara Remy dan Linguini yang pada akhirnya mereka bersatu kembali. Anton Ego memiliki rencana lain mendirikan restoran baru yang dikelola oleh Linguini dan Remy serta tikus sebagai ikonnya. Di sana dibangun restoran yang dibagi antara restoran untuk manusia dan restoran untuk tikus.

Sebagian kita hanya melihat film ini hanya sekedar hiburan yang tidak mungkin ada di dunia nyata. Namun dari film animasi ini banyak pelajaran positif yang bisa kita ambil terutama dari sikap dan pandangan si tikus Remy. Bukan berarti kita menempatkan diri kita sama dengan tikus namun makna dari tindakan dan pemikiran aktor animasi ini yang dapat kita jadikan contoh. Diantaranya adalah keberanian, kerjasama, dan percaya diri.

Keberanian Remy untuk mewujudkan impiannya menjadi koki hebat. Remy hanya seekor tikus namun memiliki ambisi besar untuk mengembangkan keahliannya menjadi koki ternama. Walaupun dia terpisah dari orangtuanya, walaupun kondisinya sebagai binatang yang menjijikkan namun dia tetap berani membuktikan dan mengembangkan keahliannya. Jadi apapun kondisi kita, dari manapun kita berasal, seperti apapun penampilan kita, dan apapun latar belakang kita, namun kita pasti memiliki keahlian yang tidak terduga yang dapat kita kembangkan. Dan hanya keberanianlah yang dapat merealisasikannya.

Selain itu dalam sebuah team, apapun kondisi yang kita hadapi, baik kekurangan atau pun kelebihan yang kita temui, dengan kerja sama yang baik, pemikiran yang positif, maka kekurangan kita akan ditutupi oleh kelebihan team kita dan kelebihan kita akan menutupi kekurangan team kita. Sehingga semuanya berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan.

Dan pelajaran berikutnya adalah jangan takut akan kondisi, keadaan, penampilan dan sikap kita yang mungkin orang lain tidak akan menyukainya. Namun kita harus berani dan tetap percaya diri serta yakin bahwa kita punya kelebihan, kita mampu melakukannya dan kita mampu melakukan apa yang mereka tidak mampu lakukan.

Satu hal yang paling penting adalah, Remy memiliki impian dengan tujuan yang pasti dan jelas yaitu menjadi koki terhebat. Apapun rintangan dan halangan yang terjadi, dihadapi oleh Remy dengan keberanian, percaya diri dan positif. Tidak ada yang berhak membatasi kemampuan kita (kecuali Tuhan berkehendak lain), hanya jiwa kitalah yang terbatas untuk mengembangkan kemampuan kita. 


By MEYF
^_^