Selasa, 16 September 2014

~ KATAKAN "TIDAK" ~

Pernahkah Anda merasa menyesal saat melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan? Pernahkan Anda merasa segan untuk melakukan penolakan? Pernahkan Anda merasa berat hati saat mengatakan TIDAK kepada sahabat Anda? Saya yakin kita sebagai orang timur memiliki sikap yang selalu mempedulikan orang lain ketimbang diri sendiri. Kadang kita tidak memikirkan apakah mereka juga akan bertindak seperti itu terhadap kita. 

Saat seorang sales datang ke rumah Anda menawarkan produk sehingga Anda pun terpengaruh untuk membelinya. Padahal sebelumnya tidak ada sedikit pun niat untuk membeli produk tersebut karena kondisi keuangan. Namun rasa tidak enak, rasa iba atau pun rasa gengsi pada diri Anda sehingga tidak ada keberanian menolak untuk tidak membelinya. Apa yang Anda dapat, tentu penyesalan dan tekanan memikirkan cicilan yang harus dilunasi berikutnya.

Saat atasan meminta Anda untuk melakukan suatu pekerjaan tambahan. Dan pada saat itu kondisi Anda sudah overload  karena takut dianggap tidak profesional, Anda pun menerima pekerjaan itu. Apa yang Anda dapatkan? Berbagai tekanan terhadap pekerjaan, hasil yang tidak memuaskan dan juga kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan akan membawa Anda kepada hal yang salah, sehingga orang lain menganggap Anda sebagai pekerja yang tidak profesional. Ini adalah akibat dari tidak berani berkata TIDAK.

Kita punya hak untuk berkata TIDAK untuk kepentingan diri kita sendiri yang nantinya demi kebaikan bersama. Kita memiliki hak untuk berkata TIDAK demi hasil yang memuaskan bagi diri sendiri dan orang lain. Kita berhak berkata tidak untuk menjadi pribadi yang tegas terhadap diri sendiri dan orang lain. Walaupun dengan berkata TIDAK akan ada resiko yang kita ambil, bukankah dengan berkata IYA pun akan menanggung resiko. Karena setiap keputusan yang kita ambil pasti terdapat resiko di dalamnya.

Pernah ada seorang sahabat yang sudah merasa lelah dengan tanggungjawabnya dalam menangani suatu tugas, namun karena tidak berani berkata TIDAK dan takut dicap sebagai tidak profesional, dia tetap menjalaninya. Walaupun pemikiran ini sebagai bentuk bahwa tidak ada yang tidak mungkin, namun jika diri kita sudah sangat lelah dan berakibat pada kesehatan serta daya konsentrasi, tidak ada salahnya kita berkata TIDAK untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Daripada kita merasa tertekan jika tidak mampu menyelesaikan permintaan dan tugas yang diberikan, daripada kita berkeluh kesah terhadap kondisi tersebut namun tidak memberikan hasil yang positif, adabaiknya kita berani untuk berkata TIDAK. Hal ini tidak dikaitkan dengan pemikiran bahwa segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. Namun segala sesuatu itu ada hal dimana kita bisa menolaknya untuk mendapatkan hal terbaik lainnya.

Berkata TIDAK dilakukan untuk mendapatkan keadilan bagi diri kita sendiri. Keadilan untuk menolak sesuatu hal yang tidak sesuai dengan hati kita. Keadilan untuk menjadi pribadi yang tegas dan keadilan untuk menjadi pribadi yang berani dan percaya diri. Jadi, berani berkata TIDAK bukanlah suatu hal yang negatif. Ini adalah bentuk profesional kita bahwa kita mengetahui kapasitas diri kita, sehingga kita mampu melakukan tanggung jawab yang diberikan kepada kita dengan baik dan mampu memberikan keputusan yang adil bagi diri kita. Tidak ada salahnya memanjakan diri dengan berkata TIDAK.


Untuk saya pribadi, pada mulanya sangat sulit untuk berkata tidak. Namun saya sudah membiasakan diri untuk berani berkata tidak dan yakin akan keputusan yang saya pilih, walaupun terdapat resiko didalamnya. Namun melalui resiko tersebut saya belajar kehidupan baru.

So...masih tidak beranikah Anda berkata TIDAK ???
:)


By MEYF

Senin, 15 September 2014

DEBATING (ARGUING) DOESN'T MEAN TO FIND THE WINNER AND THE LOSER

We were created by God and we have an excess the mind and the heart than other living things. So lucky we are, if we are able to use both of them in the right condition. We cannot avoid to live alone and we need other people to interact each other. Every day we exchange ideas and sharing each other pertaining to life. We feel what they feel although we face the condition that is inconsistent with us at that time. So, in this case we need mind and heart to maintain and control our emotional. 

In our life, we couldn't separate from debate or argue with other. We will think this word “debate” is too hard and usually face in academics or officials that we often see on TV. The fact we often do debate for various topics with our family member, friends or colleague. It begins from low topic about our experience into serious topic such as about the world and its problems.  

Sometime, we get emotional in debating as long as the result of the wrong purpose for debating, it doesn't to find the solution but to decide who the winner and who the loser. Emotional appears because of egotism to ask and force others to follow us that it is not necessarily true. Sometime emotional appears because of prestige that consider ourselves more powerful than others, then we feel no respect each other people's opinions. This is not good and it will certainly appear dispute and crack our relationship with others.

My opinion about debating with others are not to show that I am powerful, I know first than you, I am the person who must be respect first by you. But for me, debating is the way to exchange mind with others. Maybe they have more knowledge than me. And, the end of debating does not mean to find the winner or the loser, but to find the solution and new good information that we can combine with our opinion, so it will be useful for others in public. We would not be respected if we aren't able to respect others, it is the same in debating. If we hope our opinion will be respected or accepted by them, we must respect them first without egotism and underestimate their opinion.

When we are debating, we must know with whom we argue. We must know their character, their background and their education, and through this, we will understand them and we are able to deal with good debating. We must consider the time and the condition of debating. If we debate in forum or public, we should do elegant debate without bad emotional like fist fighting. We should use our logic, heart and professional opinions. It is not an appropriate use of words that strike such as “You are wrong!” or “You don't understand what we are talking about!” or any words that is annoying others when we are debating. Do debating with intelligent and smart arguments and not fist fights. At least the way we talk to show who we are a whole of intelligent, smart, emotional and mentality.

When I worked at private company, at the minutes of meeting, we faced debating and sometime we didn't have good result. Have you heard about the proverb of Indonesia “Sing Waras Ngalah”, it means the smart and intelligent people shouldn't continue badly debating and give in to it. It doesn't mean we are a loser, it shows maturity in accepting the opinions of others, even though we know that their opinion is not appropriate, it just for a while, believe that the truth will inevitably occur. We don't decide to find who the winner and the loser except for competition of debating in academic. But we debate to find the solution and to get the new information. If the condition forces to let their opinion to be accepted as a winner, let it be. This means we are the great man who has big hearts and be a winner for them. It doesn't mean we are a loser, but the fact we are a winner for them. Is that not the rich people are able to make other be rich because they had what the people have not owned.

For me in some conditions, I strict for debating, and it is fair if we face someone who couldn't be able to introspection themselves about their egotism in debating. This doesn't mean we drop them in public, but to remind them about their bad habit in debating. Introspection ourselves, know the character, and mastering the topics are the key of debating doing well and give the appropriate solutions.

So, now we should correct ourselves before we argue with others so that they don't feel underestimate and be offended, we should give the right decision and useful for others. Give in to debate are the winner, because the winner to give a win for other, and don't worry, believe that the truth will inevitably occur.


By MEYF 

~ PERDEBATAN BUKAN MENCARI KALAH ATAU MENANG ~

Setiap manusia diciptakan memiliki kelebihan yaitu akal dan hati. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, beruntunglah kita bisa memanfaatkan keduanya dalam kondisi yang tepat. Menjalani hidup yang selalu berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu kebutuhan yang sukar untuk dihindari. Setiap hari kita bertukar pikiran dan sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan. Ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan bahkan menemui kondisi yang tidak sejalan dengan kondisi kita saat itu. Nah..dalam hal ini akal dan hati sangat dibutuhkan untuk menjaga dan mengontrol emosional yang timbul.
Dalam kehidupan kita pasti tidak akan terpisahkan dari hal yang namanya berdebat. Satu kata yang mungkin terasa keras dan biasanya ditemukan dikalangan akademisi atau pun pejabat yang sering kita lihat di televisi. Namun kenyataannya kita sering melakukan perdebatan dengan topik yang berbeda-beda, baik dengan keluarga, teman sejawat atau pun kolega kerja kita. Mulai dari topik yang ringan mengenai pengalaman hingga topik yang terlalu berat mengenai dunia dan segala macam masalahnya.

Kadang dalam perdebatan kita menemui adanya emosi yang timbul akibat tujuan dari perdebatan yang salah, yaitu bukan mencari solusi namun mencari siapa yang kalah dan siapa yang menang. Emosi juga timbul karena keegoisan untuk menuntut dan memaksa orang lain mengikuti kata hati kita yang belum tentu itu benar. Kadang emosi timbul karena gengsi yang menganggap diri kita lebih hebat dari lainnya, sehingga timbul rasa tidak menghargai pendapat orang lain. Bukankah hal ini sangat tidak baik jika dibiarkan berkembang dalam diri kita dan tentu akan muncul perselisihan atau keretakan hubungan kita dengan orang lain.

Saya berpendapat bahwa perdebatan dengan orang lain bukanlah mengumbar bahwa saya orang hebat, atau saya lebih tahu dari Anda, atau saya adalah orang yang harus Anda hormati. Namun perdebatan adalah suatu cara membantu kita untuk bisa bertukar pikiran dengan orang lain yang mungkin mereka lebih banyak mengetahui informasi daripada kita. Dan akhir dari perdebatan bukanlah menang atau kalah, namun solusi atau informasi tambahan penting yang kita peroleh dari orang lain yang dapat kita kombinasikan dengan informasi yang kita miliki, sehingga nantinya bermanfaat bagi orang banyak. Bukankah kita akan dihormati jika kita sudah menghormati orang lain, begitu juga halnya dalam perdebatan, jika kita menginginkan pendapat kita dihormati orang lain, maka hormati dan hargailah pendapat orang lain tanpa ada egois dan meremehkannya.

Saat berdebat pun kita juga perlu perhatikan dengan siapa kita berdebat, baik mengenai watak, latar belakang atau pun pendidikan mereka. Melalui hal ini kita mampu memahami mereka dan mengerti bagaimana mensiasati perdebatan. Waktu dan kondisi perdebatan pun harus kita perhatikan. Berdebat dalam forum/resmi sebaiknya dilakukan dengan cara yang elegan tanpa adanya emosi bak adu jotos, kita gunakan logika, hati  dan pendapat-pendapat yang profesional. Tidak baik menggunakan kata-kata yang menyerang seperti “Anda salah besar!” atau “Anda tidak paham dengan apa yang kita bicarakan” atau pun kata yang menjengkelkan orang lain saat berdebat. Berdebatlah dengan argumen yang cerdas dan bukan adu jotos, setidaknya cara berbicara kita akan menunjukkan siapa diri kita secara keseluruhan dari kecerdasan, emosional dan mentalitas.

Saat saya kerja di sebuah perusahaan dan ada perdebatan dalam rapat yang kadang tidak membuahkan hasil yang baik. Dan saya sering mendengar kata “Sing Waras Ngalah” artinya orang yang waras dan berpikiran logis silahkan mengalah. Dalam perdebatan, mengalah bukan berarti mencari siapa pemenang dan siapa yang kalah, namun dengan mengalah menunjukkan sikap kedewasaan dalam menerima pendapat orang lain, walaupun kita tahu bahwa pendapat mereka salah, namun bukankah kebenaran itu pasti terungkap. Jadi membiarkan orang lain memenangkan pendapatnya berarti kita sudah menjadi orang yang berjiwa besar dan berhati sebagai pemenang bagi orang lain. Bukankah orang kaya adalah orang yang mampu mengkayakan orang lain. Karena mereka lebih dahulu memiliki apa yang belum dimiliki orang tersebut.

Namun, bagi saya kadang memberikan ketegasan dalam hal perdebatan adalah wajar, jika menemukan orang yang tidak mampu introspeksi diri mengenai keegoisannya dalam berdebat. Karena hal ini bukan untuk menjatuhkannya didepan umum namun untuk mengingatkannya bahwa orang pun tidak menyukai cara berdebatnya. Tetap introspeksi diri, mengenali watak orang yang kita ajak berdebat dan menguasai bidang perdebatan adalah kunci agar perdebatan bisa berjalan dengan baik dan memberikan solusi yang tepat.

So...mulai sekarang ada baiknya kita mengoreksi diri kita sebelum kita berdebat dengan orang lain agar orang tersebut tidak merasa diremehkan, tidak tersinggung atau pun mampu menghasilkan keputusan yang tepat dan berguna bagi orang lain. Mengalah dalam perdebatan adalah orang yang mampu memberikan kemenangan bagi orang lain, dan kebenaran pasti akan terungkap.

By MEYF



Kamis, 11 September 2014

TERSENYUMLAH .... :)

Senyum, semua kita sebagai manusia pasti pernah tersenyum. Senyum adalah salah satu ekspresi wajah saat kita merasa bahagia atau menerima suatu keadaan dengan senang. Senyum kadang terjadi untuk menutupi rasa malu yang ditunjukkan melalui mulut, gigi atau pun mata. Rasulullah SAW bersabda bahwa “Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah termasuk sedekah.”
Tersenyum adalah sesuatu hal yang sangat sepele namun kadang sulit dilakukan oleh sebagian orang. Harus diperhatikan juga bahwa jangan terlalu keseringan tersenyum tanpa sebab yang memberikan persepsi negatif dari orang kepada kita. Banyak manfaat dari tersenyum baik untuk kesehatan, psikologis, sosial atau pun agama.

Pernah kita memberikan senyuman kepada orang lain bahkan orang yang belum kita kenal. Tentu perasaan bahagia yang kita terima saat mereka membalas senyuman kita. Mungkin sama bahagianya saat kita mendapatkan kabar berita baik atau pun hadiah. Saat kita sendiri dalam keadaan sedih, cobalah untuk tersenyum, pasti akan terasa perubahan positif dalam diri kita.

Tersenyum itu memiliki manfaat yang banyak dalam diri kita dan lingkungan sekitarnya. Menurut Guillaume Duchenne, seorang ahli neurologi Perancis bahwa senyuman dapat menggerakkan otot-otot bagian mulut, pipi dan mata. Dalam kesehatan saat tersenyum maka 16 otot muka digerakkan untuk membentuk senyuman manis dan 43 otot muka digerakkan untuk membentuk muka masam (cemberut). Jelas perbandingan yang besar dan membutuhkan energi lebih banyak saat kita cemberut dibandingkan tersenyum.

Menurut Davis dan Palladino bahwa ekspresi wajah saat tersenyum mempengaruhi emosi dan perlakuannya. Bayi tersenyum sebanyak 400 kali dibandingkan orang dewasa yang hanya 15 kali. Betapa indahnya dan senangnya hati kita saat melihat bayi tersenyum. Saat tersenyum juga mengeluarkan endorphins sejenis zat kimia yang dihasilkan oleh otak untuk mengurangi rasa sakit. Karena itulah senyum bisa meningkatkan mood kita dan juga menghilangkan rasa stress yang buruk.
Percayakah kita bahwa senyum itu dapat menular bagaikan suatu penyakit yang ditularkan melalui virus. Bahkan lebih cepat penularannya dibandingkan penyakit yang berbahaya. Namun senyum adalah penyakit bahagia, senyum menyebarkan virus kebahagiaan dan kesenangan. Saat kita senyum virus kebahagiaan akan tertular kepada orang yang kita beri senyum, sehingga mereka pun mengidap virus kebahagiaan dengan memberikan senyuman kepada kita.

Penelitian dari Pusat kesehatan California menjelaskan bahwa mengenai stress. Stress terbagi atas dua yaitu stress baik dan stress yang buruk. Senyum adalah termasuk stress yang baik. Ada fakta indah lainnya mengenai senyum, Marianne LaFrance mengatakan bahwa wanita tersenyum lebih banyak dibandingkan pria, dan wanita mampu mendeteksi senyum palsu dan tulus dari seseorang.
Betapa indahnya jika kita tersenyum, hal sepele namun memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita dan lingkungan. Dan dalam Islam tersenyum adalah salah satu bentuk ibadah sedekah kepada orang lain. Maka tersenyumlah...

Lirik lagu Raihan “Senyum”
Senyuman... Senyuman.Senyum Tanda Mesra. Senyum Tanda Sayang. Senyumlah.. Sedekah Yang Paling Mudah. Senyum Di Waktu SusahTanda Ketabahan. Senyuman Itu Tanda Keimanan. Senyumlah Senyumlah Senyumlah Senyumlah. Hati Yang Gundah Terasa Senang. Bila Melihat Senyum Hatikan Tenang. Tapi Senyumlah Seikhlas Hati. Senyuman Dari Hati Jatuh ke  Hati....

By MEYF


Reference :
ms.wikipedia.org/wiki/Senyum

http://lirik.kapanlagi.com/artis/raihan/senyum

Selasa, 09 September 2014

MANFAAT BERKUMUR-KUMUR DALAM ILMU PENGETAHUAN

Sebelumnya kita sudah kupas sedikit mengenai manfaat wudhu bagi kesehatan. Berkumur-kumur adalah salah satu gerakan dalam berwudhu. Berkumur-kumur berarti memasukkan air ke dalam mulut dan mengeluarkannya kembali setelah melakukan beberapa gerakan memutarkan air dalam mulut. Dalam mulut banyak terdapat kuman ataupun sesuatu yang membahayakan bagi tubuh kita. Berkumur-kumur adalah salah satu cara untuk mencegah kuman ataupun zat lainnya dalam mulut kita. Saat berkumur-kumur, sisa-sisa makanan dan kuman-kuman yang ada dalam mulut akan keluar sehingga mencegah dari infeksi gigi, infeksi mulut dan penularan penyakit.

Menurut penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Selain itu, manfaat lainnya adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya.

Menurut para ahli olah raga, berkumur merupakan suatu cara yang dapat menggerakkan otot-otot wajah dengan baik sehingga menjadi jiwa seseorang tenang. Manfaat berkumur-kumur lainnya secara psikoligis atau religi adalah membersihkan mulut kita dari berkata kotor dan menyakiti hati orang lain.

Sangat banyak manfaat dari berkumur-kumur lainnya, kita sebagai umat Islam diajarkan untuk hidup bersih dan sehat. Beruntunglah bagi yang melakukan shalat lima waktu, minimal lima kali dalam sehari untuk berkumur-kumur. Jika diantara kita masih ada yang sakit, kita bisa introspeksi diri, apakah kita sudah melakukan ibadah kepada Tuhan dengan baik atau belum. Karena tidak ada sedikitpun hal yang merugikan diri kita dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

By MEYF

Reference: