Kamis, 27 November 2014

~"MENUNDA PEKERJAAN"~

Sebelumnya saya sudah pernah posting mengenai prioritas pekerjaan. Melakukan pekerjaan sesuai prioritas agar tercapai target yang kita inginkan. Kita harus pintar membagi waktu bukan menunda waktu yang kita kerjakan. Karena dengan melakukan penundaan berarti kita sudah mengeluarkan banyak biaya yang seharusnya tidak ada, baik waktu, ketenangan, energi dan bahkan keuangan.

Setiap manusia pasti memiliki sifat malas, namun ada yang mampu mengontrol kemalasannya dan ada yang tidak. Kemalasan adalah temannya syetan padahal kita diwajibkan untuk berusaha dan menghilangkan kemalasan. Menunda pekerjaan adalah salah satu bentuk dari kemalasan. Menunda pekerjaan berarti sama dengan menabung stress. Kadang kita menyepelekan suatu pekerjaan yang kecil dan menganggapnya mudah untuk dikerjakan, sehingga menundanya dikemudian hari. Pekerjaan tersebut bisa saja terlupakan, tanpa kita sadari deadline pekerjaan sudah di depan mata, namun karena kita menundanya sehingga menumpuk dan bahkan membuat kita tergesa-gesa melakukannya. Sering terjadi kesalahan dan kecemasan yang berlebihan dalam mengerjakan pekerjaan yang tertunda sehingga timbul stress dan ketidaknyamanan dalam mengerjakannya.

Saya pun pernah menunda pekerjaan, menganggap gampang dan menganggap tidak penting pekerjaan tersebut pada saat itu. Banyak alasan yang membela diri untuk menunda pekerjaan. Kadang anggapan kita salah bahwa pekerjaan tersebut tidak terlalu penting namun mengabaikan kenyataan bahwa pekerjaan tersebut mungkin penting dikemudian hari.

Kadang kita pun sering melakukan hal yang tidak wajar saat bekerja, seperti bergosip dan membicarakan hal yang tidak penting dengan rekan kerja, makan pada saat jam kerja, atau pun hal lainnya sehingga pekerjaan yang seharusnya dikerjakan pun terbengkalai. Saat boss meminta hasil yang kita kerjakan dan kita belum menyelesaikannya, akibatnya timbul stress dan kecemasan, hasil yang kita kerjakan pun tidak maksimal, dan akhirnya poin negatif dari boss atas apa yang telah kita lakukan.

Menurut Imam Al Ghazali bahwa “Penundaanmu atas berbagai pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan saat kamu sedang dalam kelonggaran menandakan kebutaan jiwa…”. Menunda-nunda merupakan bentuk tipu daya nafsu kita untuk melakukan kesalahan dan hal inilah yang diinginkan oleh syetan.

Banyak efek negatif dari menunda suatu pekerjaan diantaranya stress, emosi tidak terkontrol, ketakutan dan tidak percaya diri, kehilangan kepercayaan orang lain karena kita sering tidak mampu memenuhi permintaan mereka, dan kurang memperhatikan lingkungan dan keluarga, bahkan financial pun akan berkurang. Bayangkan jika kita menunda membayar pajak. Denda pun harus dikeluarkan. Untuk itu janganlah kita sia-siakan kesempatan mengerjakan suatu hal dan janganlah menunda pekerjaan tersebut.

Ada beberapa hal yang biasa saya lakukan untuk tidak menunda pekerjaan, diantaranya adalah menetapkan target kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan, membagi beberapa pekerjaan berdasarkan prioritas dan waktunya. Meyakinkan diri bahwa mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar. Setelah pekerjaan terselesaikanm lakukan penghargaan terhadap diri sendirisehingga memberikan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan berikutnya. Hal lain yang tidak boleh lupa adalah berani dan percaya diri, abaikan bisikan negatif dan fokus pada target yang harus kita capai.

Ayoo..mulai sekarang hindari menunda pekerjaan karena hanya memberikan efek negatif pada kita. Jika kita sanggup mengerjakan pekerjaan tepat pada waktunya, maka coba perhatikan apa yang terjadi, banyak hal positif yang akan datang pada kita.

By MEYF ^_^ 

Sabtu, 22 November 2014

~"THE LESSON FROM CARTOON MASHA AND THE BEAR"~

I am a cartoon lover. I got a distinct impression of watching it. More colour bright animations, sound funny and hilarious stories provide different entertain from other TV programme. More people thought that cartoon are only for kid, but actually it is wrong. Watching cartoon can reduce our stress, adding creative ideas and also it has more lessons that we can learn.

Masha and The Bear is a cartoon that I never leave for watching it. That story is about friendship between Masha and Misha. They live together with other animals in the forest. They have a tree house. Masha is a cute little girl, she has a round-eyed and wearing veil. She is hyperactive, nosy, annoying and also cheerful. Masha like a lollipop. She wants to know everything, but she is responsible for what she did. When she said, "Come on play with me," other animals will be running scare because they don't want to get nosy by Masha. Although she is annoying girl, but she is responsible girl. If she makes mistake, then she will try to correct it. Actually, she is annoying because she wants to get attention from Misha and other animals. She wants to be involved with every Misha activity, but she always gives messy result.

On the other hand, Misha is a bear that had received awards and experience in the circus world. Misha couldn't speak, but it understands human language. Misha is a quiet, neat, industrious and friendly. Although Misha is a wild animal, but lover and care to Masha and other animals. Misha has more skills such as cooking, sewing, farming, play puzzle, playing music instruments and like to care and clean tree house. Masha always tease and disturb Misha, but Misha always be patient and love Masha.

This cartoon is very entertaining in addition to behaviour of Masha is hilarious and annoying other animals. She has a cute face and adorable to see. This is good story and no antagonistic character that make me stand for hours to watching it. And, it has more lessons that I can learn from this Rusian cartoon, there are about friendship, family, patience, affection, responsibility and happiness.

Masha and Misha are two contrasting character, but they have strong friendship. They have a sense of affection for each other so that they have strong relationship and brotherhood. From this I learn that friendship must affection each other with friend. It is the main thing that we should give, mutual support and motivate each other. When they feel sad and down we should make them happy, when they are happy we should be happy too and no jealous of them. When friend do mistake, we should remain to be good and forgive them. When a friend is annoying us, we should remind patiently if we feel not comfort.

The affection makes Misha always be patience to face annoying Masha, and even Masha always disturb other animals. This teach us how to be patience when we face annoying things and even painful. The other character of Masha is cheerful girl and always give humour for Misha. The friendship also give humour to each other. We must make balance between serious and humour condition, we should know friend character and they should now us too.

Another lesson is the attitude of the responsibilities of Masha, admitted her mistake and tried to correct it. This teach us always be responsibility for what we have done.

Although it is a cartoon, but it teaches us more lessons and positive to us. Please watch this carton....so funny...little cute Masha and adorable face..annoying character and make us laughing...


By MEYF

Rabu, 19 November 2014

~"PELAJARAN DARI FILM KARTUN MASHA AND THE BEAR"~

Saya pecinta film kartun. Ada kesan tersendiri dalam menonton kartun, warna-warna animasi yang cerah, suara yang lucu dan cerita yang kocak memberikan hiburan yang berbeda dari acara televisi lainnya. Cenderung orang menganggap bahwa kartun adalah hiburan untuk anak-anak, namun sebenarnya tidak demikian. Dengan menonton kartun dapat menghilangkan kejenuhan, menambah ide-ide kreatif dan juga banyak pelajaran yang didapat daripadanya.

Masha and The Bear adalah salah satu kartun lainnya yang paling saya sukai. Mengisahkan persahabatan antara Masha dan Misha si beruang. Mereka hidup berdampingan di hutan dengan binatang lainnya. Masha adalah gadis kecil bermata bulat dan memakai kerudung. Sangat hiperaktif, usil, menjengkelkan dan ceria. Masha suka permen lollipop. Sifatnya yang ingin tahu segalanya namun bertanggungjawab. Kata-kata yang paling sering disebut Masha adalah “Come on play with me”, sehingga membuat semua binatang sekelilingnya kabur karena tidak ingin diusilin Masha. 

Karakter Masha walaupun menjengkelkan, namun dia bertanggungjawab. Jika Masha berbuat salah maka dia perbaiki kesalahannya tersebut. Sebenarnya keusilan Masha adalah sebagai akibat dari sikap keingintahuan dan ingin diperhatikan oleh Misha. Masha yang ingin terlibat dengan setiap pekerjaan Misha hingga memberikan hasil yang berantakan.

Dilain hal Misha adalah seekor beruang yang pernah mendapatkan penghargaan dan pengalaman di dunia sirkus. Beruang yang mengerti bahasa manusia namun tidak bisa berbicara, sifatnya yang tenang, rapi, rajin dan bersahabat. Walaupun dia seekor beruang yang kita ketahui bahwa beruang adalah binatang buas berbahaya, namun Misha memiliki sifat penyayang.

Masha dan Misha hidup dalam satu rumah pohon di tengah hutan. Misha memiliki banyak keterampilan seperti memasak, menjahit, bercocok tanam, mengisi TTS, bermain alat musik dan suka merawat rumah pohonnya. Walaupun Masha sering menjahili Misha dan selalu berbuat onar, namun Misha tetap sabar dan menyayangi Masha.

Film ini sangat menghibur selain kelakuannya Masha yang kocak dan selalu membuat kesal Misha dan binatang lainnya di hutan. Wajah Masha yang lucu dan imut serta menggemaskan, ceritanya bagus dan tidak ada peran antagonis membuat saya betah menonton Masha berkali-kali. Selain itu banyak pelajaran yang terkandung dari film animasi Rusia ini, diantaranya persahabatan, persaudaraan, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab dan kegembiraan.


Masha and Misha adalah dua karakter yang bertolak belakang namun tetap kuat. Mereka memiliki rasa kasih sayang satu sama lainnya. Karena rasa kasih sayang inilah persahabatan dan persaudaraan mereka tetap kuat. Begitu juga dengan kita dalam persahabatan dan persaudaraan. Kasih sayang adalah hal utama yang harus kita berikan. Saling mendukung dan memberikan motivasi satu sama lainnya. Saat sahabat sedih dan jatuh maka kita hibur. Saat sahabat senang kita pun ikut senang, bukan iri  melihat kesenangannya. Saat sahabat berbuat salah, maka maafkanlah dia. Saat sahabat berbuat hal yang menjengkelkan maka ingatkanlah dia dengan sabar.

Kasih sayang memberikan kesabaran bagi Misha menghadapi sifat Masha yang sangat menjengkelkan bahkan binatang lain pun kesal dengan sikap Masha. Begitu juga kita yang harus sabar menghadapi keadaan yang menjengkelkan dan bahkan menyakitkan. Hal lainnya adalah sifat periang Masha yang juga dapat menghibur Misha. Nah disinilah persahabatan yang selalu memberikan keceriaan satu sama lainnya.

Pelajaran lainnya adalah sikap tanggung jawab yang dimiliki Masha. Saat dia berbuat salah, selalu mengakui kesalahannya dan bertanggungjawab memperbaikinya. Seperti halnya saat Masha memasak bubur hingga mengotori rumah pohon, dan Masha pun membersihkannya sendiri. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bertanggung jawab atas apa yang sudah kita perbuat.


Walaupun hanya sebuah film animasi, namun memberikan kesan dan pelajaran positif bagi kita penonton. Coba aja tonton Masha and The Bear, melihat mata bulatnya, wajah yang imut, pakai kerudung, suaranya yang lucu dan sikap usilnya yang menjengkelkan membuat Anda terpingkal-pingkal menontonnya. 

Masha and The Bear Clip
Collection of Masha And Bear Cartoon Movies

by MEYF

~"OUT OF THE COMFORT ZONE"~


Before I work in the education field, I worked at multinational company. Many lessons and experience that I learned as long as work there. I started to work in the multinational company while I was studying at the fourth level of bachelor degree. In general, many people thought that mathematician graduates only as a teacher or lecturer and even works at the company will not far from mathematics field. I didn't do it, I tried to break that perception and choose to working in the other field that I never knew before. I worked at HR field. Usually, as a mathematics graduates should work and manage the numbers, but in this area manages the human. At first, I felt stress and discomfort with this zone, but I tried to think out of the box that I should believe and got courage that I can do this job properly. Then, finally I engaged in this field for more than five years.

There are many reasons why people do the work according to the field of education during in college. It is solely to get the right job situation and comfortable doing the job. But will we be courage to work out of our field? Will we take the chance in front of us that is not necessarily comfortable. There are some people will be courage to doing it, work out of the comfort zone, but some are not.

What is comfort zone? Alasdair White (2008) said that comfort zone is a mental activity in which a person keeps himself from anxiety by using behaviors to create a stable performance and usually there is no courage to take risks. All people has different comfort zone and they have different ability to get out from it, some have the courage and some are not.

During I worked at company, I faced more  employees who have worked more than 20 years, but they still was at the same position since the beginning. They said that they feel worry to get out of their work zone because of family, difficult to find new job and also worry of getting ridicule others. We should focus that get out of the comfort zone doesn't mean that get out from the company and find other new job. But we should be able to do unusual work. Maybe we will get a lot of ridicule or criticism from others, but it is up to us how to respond it. Whether we will carry on doing it or not with confidence and determination that we are capable to doing it. We know that people in general always look at the negative side without seeing the positive side from us. So, we should be able to stay focused on target to achieved and ignore the negative thinking.

The other hand, I faced an employee who previously position as a staff with fairly high salary, but he felt stuck and decided to resign then get new job in other company with high position as manager. He boldly decided to get out of his comfort zone as a staff and take risks as a manager and might not necessarily to be able to doing work properly. As we know that the higher position at work has the higher risk (out of salary).

Comfort zone can be expanded with a new experience, but sometimes the process is not easy and even painful. We should be able to fall and get up to expand the zones. Many people are just stuck in a job and fear of being out of comfort zone. Nearly decades working at the same field and same position. But we should know that comfort zone is very dangerous. If we still stay at this zone, then we will not grow and improve our hidden potential and talent. If we decide to be success, there are no reasons to not get out from our comfort zone, such as age gender, religion, marital status, position or any matter.

From my experiences, I had been working in a multinational company with a good salary and comfortable of working conditions, I ventured to go out looking for a new job in another company with different HR sections. When I proposed a resign letter, my boss refused it and provide more very tempting options. But I ignored it and I decide go out of my comfort zone that is not necessarily able to deal with me. Believe, courage, confidence and self-evaluation are some of the key to get out from comfort zone, so I have its and I could change myself. Potential and capability is depend on us who run this life and other people can be wrong in perceiving us.


We know that every place has different experiences and from this experiences teach us how to think big and brave to face of life. We should venture out of our comfort zone and ignore all of the negative whisper that frustrate us to recognize our potential. If we get new opportunity to try new things, so take it and don't ignore it. Just be confidence, take high intention, positive thinking and smart to recognize and use our potential so that we will be success to pass it.

by MEYF ^_^

~ BERANI KELUAR DARI 'COMFORT ZONE' ~

Sebelum saya menginjakkan kaki bekerja di dunia pendidikan, banyak pelajaran
yang saya dapatkan dari pekerjaan  di beberapa perusahaan multinasional. Lulus dari bangku kuliah sebagai lulusan matematika yang pada awalnya dipemikiran orang banyak hanya sebagai pengajar atau pun jika saya bekerja di perusahaan tidak akan jauh dengan bidang matematika, namun hal itu tidak saya lakukan. Saya memilih bekerja dibagian HR dalam perusahaan. Seharusnya mengelola angka-angka namun di bidang ini yang dikelola adalah manusia. Pada awalnya pasti akan merasakan berbagai tekanan dan ketidaknyamanan dari pekerjaan tersebut, namun karena punya tekad dan keberanian bahwa saya harus mampu melewatinya hingga saya berkecimpung dibidang ini lebih dari selama 5 tahun.

Banyak alasan mengapa orang melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang pendidikannya semasa dibangku kuliah. Hal ini semata demi mendapatkan keadaan pekerjaan yang tepat dan nyaman. Namun pernahkah memberanikan diri untuk bekerja diluar bidang yang kita kuasai? Beranikah kita mengambil kesempatan baru yang ada di depan mata? Ada sebagian orang yang berani keluar dari ruang lingkup yang dia kuasai dengan kata lain mereka berani keluar dari zona nyaman (comfort zone ) namun ada juga yang tidak.

Apa itu zona nyaman (comfort zone)? Zona nyaman menurut Alasdair White (2008) adalah aktivitas mental dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan perilaku-perilaku untuk menciptakan performa yang stabil dan biasanya tidak ada keinginan untuk mengambil resiko. Zona nyaman setiap orang berbeda-beda dan kemampuan mereka keluar dari zona nyaman pun berbeda-beda, ada yang memiliki keberanian dan ada pula yang tidak.

Pengalaman selama kerja di perusahaan multinasional, ada karyawan yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun, namun jabatan masih sama sejak awal masuk kerja hingga sekarang. Bagi mereka merasa takut untuk keluar dari zona pekerjaan tersebut, ada yang memiliki alasan keluarga, mencari pekerjaan baru yang susah, dan takut mendapatkan cemoohan orang lain. Keluar dari zona nyaman bukan berarti kita harus keluar dari perusahaan tempat kita bekerja, namun kita harus mampu melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaan yang biasa atau keluar dari hal yang kita kuasai. Mungkin pada awalnya akan banyak cemoohan atau kritikan dari orang lain, namun hal ini tergantung kita menanggapinya. Apakah kita akan mundur atau terus maju dengan keyakinan dan tekad kuat bahwa kita mampu. Bukankah kita tahu bahwa pada umumnya manusia selalu melihat sisi negatif orang lain tanpa melihat sisi positifnya, untuk itu kita yang menjalani harus mampu untuk tetap fokus pada target yang akan kita capai dan abaikan hal negatif.

Di sisi lain, ada karyawan yang sebelumnya memiliki posisi sebagai seorang staff dengan gaji yang cukup tinggi, namun dengan keberaniannya dia keluar dari perusahaan tersebut mencari posisi yang lebih tinggi di perusahaan lain. Dia berani memutuskan untuk keluar dari zona nyaman sebagai staff dan mengambil resiko sebagai seorang manager yang belum tentu mampu untuk dilaluinya. Semakin tinggi posisi maka semakin tinggi resiko yang kita hadapi.

Zona nyaman bisa diperluas dengan pengalaman baru yang terkadang prosesnya sangat tidak mudah dan bahkan menyakitkan. Mereka harus mampu jatuh dan bangun untuk memperluas zonanya. Banyak orang yang hanya stuck dalam sebuah pekerjaan karena takut keluar dari zona nyaman. Berpuluhan tahun menggeluti dunia yang sama dengan posisi yang sama. Namun tahukah kita bahwa zona nyaman itu sangat berbahaya. Jika kita terus berada di zona nyaman dan takut mengambil resiko pengalaman baru karena takut gagal, tidak akan berkembang dan bertambah potensi dan kemampuan kita yang tersembunyi. TIdak ada alasan untuk tidak berani keluar dari zona nyaman baik usia, gender, agama, daerah, status, jabatan atau pun hal lainnya.

Selama bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji dan keadaan pekerjaan
yang nyaman, saya beranikan diri untuk keluar mencari pekerjaan baru di perusahaan lain dengan bidang HR yang berbeda. Saat mengajukan resign, manager menolak dengan memberikan berbagai pilihan yang sangat menggiurkan. Namun saya abaikan dan tetap memberanikan diri keluar dari  zona tersebut yang belum tentu saya mampu menghadapinya. Namun dengan keyakinan, keberanian, pemikiran dan evaluasi diri sehingga mampu melakukan perubahan dan keluar dari zona nyaman tersebut. Bukankah potensi dan kemampuan ada pada kita yang menjalani, orang bisa salah dalam mempersepsikan kita.

Kita tahu bahwa semua tempat memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan semua pengalaman mengajarkan kedewasaan dan cara berpikir kita dalam menghadapi kehidupan. Harus berani keluar dari zona nyaman dan abaikan semua bisikan yang menggagalkan kita untuk mengenali kemampuan tersembunyi dalam diri kita. Jika diberi kesempatan melakukan hal baru, maka ambillah jangan sia-siakan dan fokuslah. Niat yang kuat, pemikiran yang sehat, dan cerdas mengenali dan menggunakan potensi diri maka akan berhasil menjalaninya.


By MEYF