Hmm...hampir
satu bulan saya vakum dari blog. Hari ini saya mencoba lagi untuk menulis
sesuatu hal yang semoga saja bermanfaat bagi kita semua.
Apa
yang akan Anda lakukan saat anda merasa lemah dan tidak berdaya akan masalah
yang Anda hadapi? Apa yang Anda lakukan saat perusahaan pailit memecat beberapa
karyawan termasuk Anda? Apa yang Anda lakukan jika pihak kampus memberikan DO kepada Anda? Apa yang Anda lakukan saat
Anda
merasa sangat senang menerima pinangan dari seorang pria yang Anda idamkan? Dan apa yang Anda lakukan saat
Anda memiliki seorang bayi yang mungil dan lucu? Apa yang Anda lakukan saat
Anda menerima beasiswa untuk kuliah di universias favorit Anda di luar negeri? Anda
tentu tidak dapat menahan emosi, mungkin anda akan memukul diri anda sendiri,
memecahkan kaca, jungkir balik, berteriak, atau mungkin hal ekstrim lainnya.
Namun bagi sebagian wanita secara spontan mereka akan melakukan hal lain, yaitu
menangis...ya...menangis...Baik dalam suasana sedih atau pun gembira, menangis
adalah hal yang paling sering dilakukan oleh wanita.
Menurut
beberapa buku dan artikel yang pernah saya baca, bahwa wanita diciptakan dengan
kantong mata yang berukuran lebih kecil dibandingkan pria, sehingga pada urusan
tertentu atau saat emosi tidak tertahankan air mata akan mudah keluar. Selain
itu wanita juga memiliki kadar hormon prolactin 60% lebih tinggi dari pria yang
akan mendorong produksi air mata. Jadi tidaklah heran bahwa wanita lebih mudah
mengeluarkan air mata. Namun bagaimana jika kita tidak mampu menahan air mata
di tempat yang tidak semestinya kita menangis terutama di kantor saat bekerja.
Selain itu, kadang kita tidak mampu memisahkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi, seperti saat bekerja kita bukannya memikirkan pekerjaan namun memikirkan masalah anak yang dititip ke tetangga sebelah, suami yang sering kerja lembur, atau ibu kosan yang suka mencampuri urusan pribadi, atau mungkin uang kontrakan yang sudah nunggak selama tiga bulan. Tentu hal ini akan mengganggu konsentrasi dan profesionalitas pekerjaan kita.
Kita
tidak akan
dapat mengatur dan mengerjakan pekerjaan dengan sebaiknya, mungkin akan terjadi
kesalahan dalam melakukan pekerjaan, sehingga banyak pihak yang terkait komplain akan pekerjaan
kita. Semua hal
tersebut
dapat memicu tekanan, emosi
dan stress yang nantinya
akan
mengganggu konsentrasi dan bahkan kesehatan fisik kita saat bekerja.
Pada kondisi ini, kita membutuhkan teman untuk curhat dan dukungan dari
berbagai orang yang dapat memihak kepada kita. Dan secara spontan salah satu
hal yang paling sering dilakukan wanita adalah menangis, karena sebagian mereka
merasa bahwa semua masalah terselesaikan (walaupun sebenarnya masalah
tidak akan selesai dengan hanya menangis), dengan menangis orang lain akan
merasa iba dan kasihan, secara tidak langsung orang pun akan memberikan
perhatian, menghibur dan memberi semangat kepada kita.
Menurut
sebagian orang, menangis dikantor adalah hal yang tabu, karena orang akan
melihat kita lemah dan tidak mampu mengontrol emosional bahkan dianggap tidak mampu
bekerja dengan profesional. Menangis dianggap sebagai orang yang tidak
tegar dan bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi semua tekanan yang
ada dalam pekerjaan.
Namun
saat ini menangis di kantor sudah menjadi hal yang biasa kita temukan sebagai
akibat adanya perubahan dalam berkomunikasi
selama bekerja. Tidak
adanya batas waktu antara pekerjaan dengan keluarga. Saat dirumah dan jam
istirahat dengan keluarga kita masih menerima pesan singkat melalui email, sms,
BBM, atau pun media lainnya mengenai pekerjaan. Sehingga kehidupan profesional pun akan terpengaruh dengan
masalah yang tidak seharusnya dilakukan pada saat itu. Emosional, amarah, kesedihan
yang tidak terkontrol
termasuk menangis di saat yang tidak tepat.
Menurut
saya, memang kita harus mampu melakukan semua aktivitas dengan profesional
sesuai dengan waktu dan tempatnya. Sebelum berangkat ke kantor, hendaklah
melupakan semua masalah pribadi dengan cara fokus kepada pekerjaan. Memang hal ini tidaklah mudah, namun
bukankah bekerja adalah keputusan yang kita buat dan juga sebelumnya kita sudah
membuat perjanjian dengan perusahaan untuk melakukan pekerjaan dengan professional.
Jika
memang sudah tidak mampu menahan emosi dan tangis, sebaiknya menangis ditempat yang tersembunyi,
ditoilet atau pun tempat lainnya yang tidak berhubungan dengan situasi kerja
atau meluapkannya saat jam isitirahat dengan teman kerja yang anda percaya. Jangan
sampai bos anda tahu bahwa anda menangis karena dikahwatirkan anda akan
dianggap sebagai orang yang tidak profesional. Tidak semua bos akan mengerti
dan memahami kondisi anda. Dan jika anda menangis ditoilet, jangan sampai
berjam-jam, jika selesai maka usaplah dengan tisu, taburi bedak dan benahi pakaian jangan sampai terlihat penampilan kusut akibat menangis.
^_^
1 Komentar
ternyata seperti itu alasan wanita lebih mudah menangis di banding pria, bagus banget artikelnya
Balas