Multitasking,
mungkin secara tidak sadar kita sering melakukan multitasking dalam berbagai
hal. Saat saya bekerja di kantor pun sangat sering melakukan multitasking
karena deadline akan pekerjaan yang harus dipenuhi. Dahulu saya anggap
multitasking itu adalah sesuatu yang hebat dan jarang orang yang bisa
melakukannya. Karena kita beranggapan dengan multitasking kita mampu
menyelesaikan banyak pekerjaan dengan waktu yang singkat dan hal ini berlaku
bagi orang yang mahir akan multitasking. Namun tahukah anda bahwa multitasking
memberikan efek negatif bagi diri kita sendiri jika kita tidak mampu melakukannya.
Apakah
multitasking itu?
Multitasking
adalah melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan. Misalnya kita
mengetik naskah sambil mendengarkan musik dan juga sambil menelpon teman dalam
waktu yang bersamaan. Berarti Kita melakukan tiga pekerjaan sekaligus.
Saat saya
terjun ke dunia kerja beberapa tahun lalu di suatu perusahaan, saya sangat
sering melakukan multitasking karena desakan pekerjaan yang banyak dan
dibutuhkan waktu yang secepat mungkin untuk menyelesaikannya. Saat membuat
laporan mengenai insentive karyawan, telepon pun berbunyi. Mengangkat telpon adalah kewajiban dalam
melayani orang lain, orang menelpon karena ada sesuatu hal mendesak yang
dibutuhkan dari kita, saya angkat telpon dan menghentikan sejenak mengetik
laporan, namun tanpa berhenti memperhatikan laporan tersebut. Tak lama kemudian
datang karyawan dari departemen lain menanyakan klaim kesehatannya, hal ini
juga kewajiban saya untuk melayani karyawan tersebut dengan baik, sambil
menerima telpon , saya sampaikan maaf kepada karyawan dengan memberikan kode
untuk mohon tunggu sebentar. Setelah selesai menerima telepon, kewajiban
berikutnya adalah melayani karyawan dengan memberikan laporan yang benar
mengenai klaim kesehatannya sambil membuka report klaim kesehatan. Dan hal ini
tentu mengganggu data laporan karyawan yang sebelumnya dikerjakan. Tiba-tiba
datang karyawan lainnya yang minta tanda tangan dalam waktu yang bersamaan.
Dalam hal ini terlihat bergitu banyaknya pekerjaan yang dikerjakan dalam waktu
yang bersamaan, yaitu :
- Membuat laporan.
- Menerima telepon.
- Memberi kode untuk "Mohon Tunggu Sebentar" kepada karyawan.
- Membuka laporan klaim kesehatan dan memberikan informasi yang benar.
- Menandatangani form yang dibutuhkan karyawan.
Kalau kita tidak
sanggup untuk melakukan hal tersebut, mungkin pekerjaan yang kita kerjakan akan
gagal semua. Tentu hal ini dibutuhkan keahlian, kecepatan, ketepatan dan
kebiasaan dalam melakukan multitasking.
Bagi perusahaan sangat beruntung memiliki karyawan yang mampu
multitasking, karena tidak perlu merekruit banyak karyawan dan pekerjaan pun
bisa dengan cepat terselesaikannya tanpa ada cekcok dengan karyawan lainnya. Multitasking bagi karyawan juga dapat sebagai sarana pengembangan diri dan untuk meningkatkan kualitas kerja.
Namun tahukah Anda hal ini juga berdampak negatif orang yang tidak mampu multitasking, ataupun bagi yang sudah lelah dan jenuh.
Namun tahukah Anda hal ini juga berdampak negatif orang yang tidak mampu multitasking, ataupun bagi yang sudah lelah dan jenuh.
Multitasking
dapat juga memberikan efek gagalnya semua pekerjaan yang kita kerjakan dalam
waktu bersamaan, karena kita tidak menuliskan prioritas secara jelas dalam
melakukan pekerjaan. Kita menganggap semua pekerjaan itu adalah penting,
sehingga kita melakukannya dalam bersamaan, dan juga mungkin akan membingungkan
dan mengacaukan ide-ide yang muncul berakibat pekerjaan yang akan kita akan
kerjakan nihil.
Dalam keseharian
banyak ide dan pikiran kita yang keluar masuk otak, jadi wajar kita menjadi
plin-plan dan sering berubah pikiran. Saat kita melakukan satu pekerjaan pun
mampu menimbulkan berbagai macam ide yang bahkan tidak berkaitan dengan
pekerjaan yang kita lakukan, apalagi banyak pekerjaan yang kita lakukan. Efek
negatif lainnya adalah dapat menimbulkan stress karena tidak mampu dengan keinginan menyelesaikan
pekerjaan sebanyak mungkin dalam waktu bersamaan dan sesingkat mungkin, hal ini
tentu menjadi tekanan bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut sehingga mudah
timbulnya stress dalam pekerjaan.
Ada beberapa pembagian dari multitasking, yaitu :
- Multitasking dimana bagian otak yang menggunakan pekerjaan pertama sama dengan bagian otak untuk melakukan pekerjaan kedua. Seperti membaca buku sambil mendengarkan musik berlirik yang dapat mengganggu fokus kerja kita.
- Multitasking dimana bagian otak yang menggunakan pekerjaan pertama berbeda dengan bagian otak untuk melakukan pekerjaan kedua. Seperti membaca buku sambil mendengarkan musik instrumental.
- Multitasking dimana salah satunya tidak mengganggu pekerjaan yang lainnya. Seperti membaca buku sambil makan permen.
Jadi jika kita sanggup multitasking, silahkan lanjutkan karena multitasking juga suatu hal positif dalam pengembangan diri dan peningkatan kinerja. Namun, jika kita tidak
sanggup multitasking sebaiknya kita tinggalkan, kita gunakan prinsip
prioritas dan urgenitas, identifikasi pekerjaan mana yang paling tinggi
prioritasnya dan paling tinggi urgenitasnya, maka pekerjaan itulah yang menjadi utama
untuk dikerjakan.
^_^
MEYF