Kesalahan Penggunaan Identitas dan Photo Pada Jejejaring Sosial

Wednesday, October 30, 2013
Manusia adalah makhluk sosial yang ingin berinteraksi, berbagi dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa adanya orang lain yang mendampingi. Menurut penelitian, bahwa semakin luas kehidupan sosial seseorang dalam hal memiliki banyak teman berdampak pada adanya semangat dalam kehidupannya. Dalam berteman kita saling membutuhkan, memberikan perhatian, berbagi dan memberikan kepercayaan satu sama lainnya.

Dahulu ada yang namanya sahabat pena, berteman dengan orang yang belum kita kenal dengan mengirimkan surat melalui pos. Kita menemukan sahabat melalui majalah atau koran yang mana mereka memajang identitas dan alamat mereka di sana. Selanjutnya pertemanan akan terjalin dengan mengirimkan surat melalui pos.

Sekarang, kemajuan teknologi dan internet semakin pesat, sehingga  dengan mudahnya menggunakan internet, tidak hanya melalui PC namun juga melalui mobile phone. Banyak fitur dan aplikasi media sosial yang ditawarkan dalam mobile phone. Seolah-olah dunia ada di dalam genggaman. Media sosial menggunakan internet memudahkan kita untuk melakukan komunikasi dan pertemanan di seluruh dunia.

Beberapa media sosial yang sering digunakan adalah Facebook, Twitter, Friendster, Path, Hi5, Wechat, Scout, Kakao talk, Linkedn dan banyak lainnya. Dari berbagai pengalaman menggunakan media sosial, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftarkan diri dan menampilkan profile diri kita agar saat melakukan pertemanan saling mengenal satu sama lainnya. Namun beberapa hal ada yang menyalahgunakan hal ini. Ada yang menggunakan identitas asli dan ada yang tidak. Hal ini tergantung dari tujuan dan maksud para pengguna.

Pasti merasa tidak nyaman saat melakukan pertemanan jika diketahui bahwa teman baru kita menggunakan identitas palsu. Bahkan mereka menggunakan photo-photo pengguna account lainnya, tanpa sepengetahuan pemilik aslinya. Banyak alasan yang menyebabkan hal ini bisa terjadi. Sehingga kita para pengguna media sosial harus berhati-hati dalam melakukan pertemanan. Akan sangat berbahaya jika terjadi tindakan criminal dan identitas pelaku tidak diketahui aslinya. Walaupun nantinya bisa dilacak. Namun kita harus tetap waspada.

Banyak yang kita lihat saat ini, pengguna media sosial terutama bagi perempuan yang selalu menampilkan profile dan photo yang terlalu berlebihan. Mungkin dengan alasan agar dapat dengan mudah mencari teman dengan memajang foto yang menarik. Iya, memang tidak salah lagi, baik laki-laki maupun perempuan, pertama kali melakukan pertemanan adalah dengan melihat photo pengguna dan selanjutnya profile si pengguna. Jika mereka tertarik, maka mereka akan berkenalan. Tanpa mereka sadari, photo-photo yang mereka pajang bisa saja diambil oleh pengguna lainnya dengan maksud yang tidak baik. Seperti untuk membuat account palsu guna sebuah kesenangan, untuk mendapatkan uang, untuk menghancurkan reputasi seseorang, untuk diedit dan dijual ke pengguna lainnya. Atau pun untuk menjadi sasaran penculikan, pemerkosaan dan pembunuhan. Bahkan sebagian mereka menggunakan akun palsu untuk mendapatkan kesenangan yang tidak wajar dengan lawan jenisnya yang dikenal dengan cyber sex.

Nah untuk itu, kita kembali ke tujuan media sosial tersebut yaitu untuk menjalin silaturahmi yang baik terutama dengan orang yang sangat kita kenal dan mempermudah komunikasi satu sama lainnya. Kita sebagai makhluk yang cerdas dan berakhlak, harus mampu beretika dalam menggunakan media social. Akan lebih indah jika kita menggunakan identitas dan memajang photo yang pantas untuk dilihat. Dan memperhatikan keamanan identitas pribadi kita.

Dan sebaiknya informasi kira hanya diketahui oleh teman yang kita kenal, dan tidak diperlihatkan ke public. Dan perlu disadari bahwa kita dapat saja melakukan pertemanan dengan orang-orang berbagai bidang terutama pendidikan dan lingkungan kerja/perusahaan. Saat kita melamar pekerjaan atau mendaftarkan diri ke sebuah perguruan tinggi di dalam atau di luar negeri, bisa saja sebelum menerima kita, mereka akan melacak diri kita melalui akun facebook atau pun media sosial lainnya. Dan tidak tertutup kemungkinan hal ini juga dapat menentukan sebuah keputusan akankah kita diterima atau tidak di perusahaan atau perguruan tinggi tersebut.

Nah untuk itu berhati-hatilah saat memajang identitas diri dan photo kita di akun jejaring sosial. Seandainya orang lain menggunakan photo atau akun pribadi kita untuk tindakan kejahatan atau hal tidak baik lainnya, tentu saja orang yang mengenal kita akan menghindar dan kesempatan baik untuk kita akan melayang karena orang lain akan memandang kita sebagai pribadi yang tidak baik.

Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan,
  1.  Gunakan pengaturan informasi yang disediakan,
  2.  Selektif dalam mencantumkan identitas dan photo, mana yang pantas dilihat orang banyak / teman dan mana yang tidak.
  3. Pajang status yang sopan dan pantas, jangan berlebihan dan mengundang kejahatan.
  4. Pajang status yang tidak menyinggung orang lain atau sekelompok orang.
  5. Selektif dalam menerima pertemanan dari orang yang tidak kita kenal.
  6. Hati-hati dalam mencantumkan alamat, email atau pun nomor mobile phone.

Kepribadian kita akan terlihat saat kita mencantumkan status dan profile pribadi bahkan photo-photo kita/orang lain. Hal ini dapat  mencerminkan sebuah kepribadian, kejujuran, kepercayaan, tanggung jawab, kecerdasan dan bahkan ke percayaan diri sebagai pribadi yang baik. 

Dan kejahatan ada saat kesempatan ada, gunakan pengaturan keamanan identitas pada jejaring sosial,  agar orang lain tidak mudah menggunakan identitas pribadi kita untuk tindakan hal tidak baik. Selektif dalam memilih situs jejaring sosial dan pertemanan.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar