
Menurut pakar psikologi yang saya kutip dari sebuah artikel
bahwa “Usia 17-25 tahun adalah usia emas dimana pada usia ini yang menentukan
bagaimana karakter seseorang di masa mendatang, bila diisi dengan kegiatan
positif, kreatif, disiplin, jujur maka kedepan akan dapat menjadikan manusia
yang handal secara individu dan sosial.”

.jpg)
Selain itu, prinsip seperti ini juga mampu mendorong pelajar
yang ingin menjadi pionir di sekolah agar selalu giat dan rajin demi
mendapatkan nilai yang tinggi. Sehingga terjadi persaingan dalam lingkungan
pelajar demi mengejar nilai yang tinggi. Ada sisi positif dan ada sisi
negatifnya yang dapat kita ambil dari persaingan belajar tersebut. Dari sisi
positif, seorang pelajar yang jujur dan beriman yang ingin memperoleh hasil
belajar yang baik, tentu akan memanfaatkan semaksimal mungkin waktu belajarnya
dan berusaha mendisiplinkan dirinya untuk menggunakan waktu dengan
seaik-baiknya. Hal inijuga melatih dirinya agar menjadi orang yang berdisiplin
dan mampu memanfaatkan setiap kesempatan dalam hal kebaikan.

Seorang pelajar bersekolah memiliki tujuan hanya mengejar
nilai bukan memperoleh ilmu, namun tidak mengingat atau pun mengambil hikmah
dari apa yang dia pelajarinya. Baginya nilai adalah segalanya, sehingga tak
jarang banyak pelajar yang tidak mengingat dengan baik apa yang sudah
dipelajarinya. Mereka sudah puas jika memperoleh nilai tinggi, namun mereka
tidak peduli apakah mereka mampu menerapkannya tersebut dikemudian hari atau
tidak.
Sebenarnya, hal terpenting dari seorang pelajar adalah bukan
untuk memperoleh nilai. Nilai dapat dibeli, nilai dapat dicuri dan nilai dapat
dibohongi. Namun, ilmu tidak dapat dibohongi, ilmu tertanam dalam diri kita
yang nantinya tergantung pada kita apakah mampu mengeksplorasinya atau tidak.

Banyak kita temui, orang yang pintar namun tidak memiliki
attitude, sombong, iri dan tidak menghormati orang lain. Banyak orang pintar
namun tidak mampu untuk menerapkan kepintarannya yang memberikan manfaat kepada
orang lain.
Disisi lain banyak orang yang baik dalam hal sikap dan
berprilaku, namun kurang dalam hal pendidikan. Jika kita hayati, seharusnya orang
yang pintar mampu menguasai dirinya dan kepintarannya agar berprilaku baik dan
berdedikasi tinggi guna kepentingan dirinya sendiri dan orang lain. Alangkah
baiknya jika kita yang sudah mendapatkan kesempatan untuk mengenyam dunia
pendidikan selain memperoleh ilmu pengetahuan juga mampu menerapkan ilmu
kebaikan dan akhlak kepada lingkungan kita.

HR Bukhari Muslim : “Barang siapa merintis jalan mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan baginy jalan ke syurga.”
Enjoy my blog...
www.jam-statistic.blogspot.com
and www.mellyeyf.blogspot.com
and
join my pages in Facebook..."jam math" discuss about math and math
puzzle or riddle..
^_^
Mohon
maaf jika penempatan kata-katany tidak pada semestinya...
Komentar
Anda adalah kebaikan bagi saya...