Showing posts with label MIND SET. Show all posts
Showing posts with label MIND SET. Show all posts

~"MENUNDA PEKERJAAN"~

Thursday, November 27, 2014 Add Comment
Sebelumnya saya sudah pernah posting mengenai prioritas pekerjaan. Melakukan pekerjaan sesuai prioritas agar tercapai target yang kita inginkan. Kita harus pintar membagi waktu bukan menunda waktu yang kita kerjakan. Karena dengan melakukan penundaan berarti kita sudah mengeluarkan banyak biaya yang seharusnya tidak ada, baik waktu, ketenangan, energi dan bahkan keuangan.

Setiap manusia pasti memiliki sifat malas, namun ada yang mampu mengontrol kemalasannya dan ada yang tidak. Kemalasan adalah temannya syetan padahal kita diwajibkan untuk berusaha dan menghilangkan kemalasan. Menunda pekerjaan adalah salah satu bentuk dari kemalasan. Menunda pekerjaan berarti sama dengan menabung stress. Kadang kita menyepelekan suatu pekerjaan yang kecil dan menganggapnya mudah untuk dikerjakan, sehingga menundanya dikemudian hari. Pekerjaan tersebut bisa saja terlupakan, tanpa kita sadari deadline pekerjaan sudah di depan mata, namun karena kita menundanya sehingga menumpuk dan bahkan membuat kita tergesa-gesa melakukannya. Sering terjadi kesalahan dan kecemasan yang berlebihan dalam mengerjakan pekerjaan yang tertunda sehingga timbul stress dan ketidaknyamanan dalam mengerjakannya.

Saya pun pernah menunda pekerjaan, menganggap gampang dan menganggap tidak penting pekerjaan tersebut pada saat itu. Banyak alasan yang membela diri untuk menunda pekerjaan. Kadang anggapan kita salah bahwa pekerjaan tersebut tidak terlalu penting namun mengabaikan kenyataan bahwa pekerjaan tersebut mungkin penting dikemudian hari.

Kadang kita pun sering melakukan hal yang tidak wajar saat bekerja, seperti bergosip dan membicarakan hal yang tidak penting dengan rekan kerja, makan pada saat jam kerja, atau pun hal lainnya sehingga pekerjaan yang seharusnya dikerjakan pun terbengkalai. Saat boss meminta hasil yang kita kerjakan dan kita belum menyelesaikannya, akibatnya timbul stress dan kecemasan, hasil yang kita kerjakan pun tidak maksimal, dan akhirnya poin negatif dari boss atas apa yang telah kita lakukan.

Menurut Imam Al Ghazali bahwa “Penundaanmu atas berbagai pekerjaan yang seharusnya kamu kerjakan saat kamu sedang dalam kelonggaran menandakan kebutaan jiwa…”. Menunda-nunda merupakan bentuk tipu daya nafsu kita untuk melakukan kesalahan dan hal inilah yang diinginkan oleh syetan.

Banyak efek negatif dari menunda suatu pekerjaan diantaranya stress, emosi tidak terkontrol, ketakutan dan tidak percaya diri, kehilangan kepercayaan orang lain karena kita sering tidak mampu memenuhi permintaan mereka, dan kurang memperhatikan lingkungan dan keluarga, bahkan financial pun akan berkurang. Bayangkan jika kita menunda membayar pajak. Denda pun harus dikeluarkan. Untuk itu janganlah kita sia-siakan kesempatan mengerjakan suatu hal dan janganlah menunda pekerjaan tersebut.

Ada beberapa hal yang biasa saya lakukan untuk tidak menunda pekerjaan, diantaranya adalah menetapkan target kapan pekerjaan tersebut harus diselesaikan, membagi beberapa pekerjaan berdasarkan prioritas dan waktunya. Meyakinkan diri bahwa mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan tepat dan benar. Setelah pekerjaan terselesaikanm lakukan penghargaan terhadap diri sendirisehingga memberikan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan berikutnya. Hal lain yang tidak boleh lupa adalah berani dan percaya diri, abaikan bisikan negatif dan fokus pada target yang harus kita capai.

Ayoo..mulai sekarang hindari menunda pekerjaan karena hanya memberikan efek negatif pada kita. Jika kita sanggup mengerjakan pekerjaan tepat pada waktunya, maka coba perhatikan apa yang terjadi, banyak hal positif yang akan datang pada kita.

By MEYF ^_^ 

~"THE LESSON FROM CARTOON MASHA AND THE BEAR"~

Saturday, November 22, 2014 2 Comments
I am a cartoon lover. I got a distinct impression of watching it. More colour bright animations, sound funny and hilarious stories provide different entertain from other TV programme. More people thought that cartoon are only for kid, but actually it is wrong. Watching cartoon can reduce our stress, adding creative ideas and also it has more lessons that we can learn.

Masha and The Bear is a cartoon that I never leave for watching it. That story is about friendship between Masha and Misha. They live together with other animals in the forest. They have a tree house. Masha is a cute little girl, she has a round-eyed and wearing veil. She is hyperactive, nosy, annoying and also cheerful. Masha like a lollipop. She wants to know everything, but she is responsible for what she did. When she said, "Come on play with me," other animals will be running scare because they don't want to get nosy by Masha. Although she is annoying girl, but she is responsible girl. If she makes mistake, then she will try to correct it. Actually, she is annoying because she wants to get attention from Misha and other animals. She wants to be involved with every Misha activity, but she always gives messy result.

On the other hand, Misha is a bear that had received awards and experience in the circus world. Misha couldn't speak, but it understands human language. Misha is a quiet, neat, industrious and friendly. Although Misha is a wild animal, but lover and care to Masha and other animals. Misha has more skills such as cooking, sewing, farming, play puzzle, playing music instruments and like to care and clean tree house. Masha always tease and disturb Misha, but Misha always be patient and love Masha.

This cartoon is very entertaining in addition to behaviour of Masha is hilarious and annoying other animals. She has a cute face and adorable to see. This is good story and no antagonistic character that make me stand for hours to watching it. And, it has more lessons that I can learn from this Rusian cartoon, there are about friendship, family, patience, affection, responsibility and happiness.

Masha and Misha are two contrasting character, but they have strong friendship. They have a sense of affection for each other so that they have strong relationship and brotherhood. From this I learn that friendship must affection each other with friend. It is the main thing that we should give, mutual support and motivate each other. When they feel sad and down we should make them happy, when they are happy we should be happy too and no jealous of them. When friend do mistake, we should remain to be good and forgive them. When a friend is annoying us, we should remind patiently if we feel not comfort.

The affection makes Misha always be patience to face annoying Masha, and even Masha always disturb other animals. This teach us how to be patience when we face annoying things and even painful. The other character of Masha is cheerful girl and always give humour for Misha. The friendship also give humour to each other. We must make balance between serious and humour condition, we should know friend character and they should now us too.

Another lesson is the attitude of the responsibilities of Masha, admitted her mistake and tried to correct it. This teach us always be responsibility for what we have done.

Although it is a cartoon, but it teaches us more lessons and positive to us. Please watch this carton....so funny...little cute Masha and adorable face..annoying character and make us laughing...


By MEYF

~"PELAJARAN DARI FILM KARTUN MASHA AND THE BEAR"~

Wednesday, November 19, 2014 2 Comments
Saya pecinta film kartun. Ada kesan tersendiri dalam menonton kartun, warna-warna animasi yang cerah, suara yang lucu dan cerita yang kocak memberikan hiburan yang berbeda dari acara televisi lainnya. Cenderung orang menganggap bahwa kartun adalah hiburan untuk anak-anak, namun sebenarnya tidak demikian. Dengan menonton kartun dapat menghilangkan kejenuhan, menambah ide-ide kreatif dan juga banyak pelajaran yang didapat daripadanya.

Masha and The Bear adalah salah satu kartun lainnya yang paling saya sukai. Mengisahkan persahabatan antara Masha dan Misha si beruang. Mereka hidup berdampingan di hutan dengan binatang lainnya. Masha adalah gadis kecil bermata bulat dan memakai kerudung. Sangat hiperaktif, usil, menjengkelkan dan ceria. Masha suka permen lollipop. Sifatnya yang ingin tahu segalanya namun bertanggungjawab. Kata-kata yang paling sering disebut Masha adalah “Come on play with me”, sehingga membuat semua binatang sekelilingnya kabur karena tidak ingin diusilin Masha. 

Karakter Masha walaupun menjengkelkan, namun dia bertanggungjawab. Jika Masha berbuat salah maka dia perbaiki kesalahannya tersebut. Sebenarnya keusilan Masha adalah sebagai akibat dari sikap keingintahuan dan ingin diperhatikan oleh Misha. Masha yang ingin terlibat dengan setiap pekerjaan Misha hingga memberikan hasil yang berantakan.

Dilain hal Misha adalah seekor beruang yang pernah mendapatkan penghargaan dan pengalaman di dunia sirkus. Beruang yang mengerti bahasa manusia namun tidak bisa berbicara, sifatnya yang tenang, rapi, rajin dan bersahabat. Walaupun dia seekor beruang yang kita ketahui bahwa beruang adalah binatang buas berbahaya, namun Misha memiliki sifat penyayang.

Masha dan Misha hidup dalam satu rumah pohon di tengah hutan. Misha memiliki banyak keterampilan seperti memasak, menjahit, bercocok tanam, mengisi TTS, bermain alat musik dan suka merawat rumah pohonnya. Walaupun Masha sering menjahili Misha dan selalu berbuat onar, namun Misha tetap sabar dan menyayangi Masha.

Film ini sangat menghibur selain kelakuannya Masha yang kocak dan selalu membuat kesal Misha dan binatang lainnya di hutan. Wajah Masha yang lucu dan imut serta menggemaskan, ceritanya bagus dan tidak ada peran antagonis membuat saya betah menonton Masha berkali-kali. Selain itu banyak pelajaran yang terkandung dari film animasi Rusia ini, diantaranya persahabatan, persaudaraan, kesabaran, kasih sayang, tanggung jawab dan kegembiraan.


Masha and Misha adalah dua karakter yang bertolak belakang namun tetap kuat. Mereka memiliki rasa kasih sayang satu sama lainnya. Karena rasa kasih sayang inilah persahabatan dan persaudaraan mereka tetap kuat. Begitu juga dengan kita dalam persahabatan dan persaudaraan. Kasih sayang adalah hal utama yang harus kita berikan. Saling mendukung dan memberikan motivasi satu sama lainnya. Saat sahabat sedih dan jatuh maka kita hibur. Saat sahabat senang kita pun ikut senang, bukan iri  melihat kesenangannya. Saat sahabat berbuat salah, maka maafkanlah dia. Saat sahabat berbuat hal yang menjengkelkan maka ingatkanlah dia dengan sabar.

Kasih sayang memberikan kesabaran bagi Misha menghadapi sifat Masha yang sangat menjengkelkan bahkan binatang lain pun kesal dengan sikap Masha. Begitu juga kita yang harus sabar menghadapi keadaan yang menjengkelkan dan bahkan menyakitkan. Hal lainnya adalah sifat periang Masha yang juga dapat menghibur Misha. Nah disinilah persahabatan yang selalu memberikan keceriaan satu sama lainnya.

Pelajaran lainnya adalah sikap tanggung jawab yang dimiliki Masha. Saat dia berbuat salah, selalu mengakui kesalahannya dan bertanggungjawab memperbaikinya. Seperti halnya saat Masha memasak bubur hingga mengotori rumah pohon, dan Masha pun membersihkannya sendiri. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bertanggung jawab atas apa yang sudah kita perbuat.


Walaupun hanya sebuah film animasi, namun memberikan kesan dan pelajaran positif bagi kita penonton. Coba aja tonton Masha and The Bear, melihat mata bulatnya, wajah yang imut, pakai kerudung, suaranya yang lucu dan sikap usilnya yang menjengkelkan membuat Anda terpingkal-pingkal menontonnya. 

Masha and The Bear Clip
Collection of Masha And Bear Cartoon Movies

by MEYF

~"OUT OF THE COMFORT ZONE"~

Wednesday, November 19, 2014 Add Comment

Before I work in the education field, I worked at multinational company. Many lessons and experience that I learned as long as work there. I started to work in the multinational company while I was studying at the fourth level of bachelor degree. In general, many people thought that mathematician graduates only as a teacher or lecturer and even works at the company will not far from mathematics field. I didn't do it, I tried to break that perception and choose to working in the other field that I never knew before. I worked at HR field. Usually, as a mathematics graduates should work and manage the numbers, but in this area manages the human. At first, I felt stress and discomfort with this zone, but I tried to think out of the box that I should believe and got courage that I can do this job properly. Then, finally I engaged in this field for more than five years.

There are many reasons why people do the work according to the field of education during in college. It is solely to get the right job situation and comfortable doing the job. But will we be courage to work out of our field? Will we take the chance in front of us that is not necessarily comfortable. There are some people will be courage to doing it, work out of the comfort zone, but some are not.

What is comfort zone? Alasdair White (2008) said that comfort zone is a mental activity in which a person keeps himself from anxiety by using behaviors to create a stable performance and usually there is no courage to take risks. All people has different comfort zone and they have different ability to get out from it, some have the courage and some are not.

During I worked at company, I faced more  employees who have worked more than 20 years, but they still was at the same position since the beginning. They said that they feel worry to get out of their work zone because of family, difficult to find new job and also worry of getting ridicule others. We should focus that get out of the comfort zone doesn't mean that get out from the company and find other new job. But we should be able to do unusual work. Maybe we will get a lot of ridicule or criticism from others, but it is up to us how to respond it. Whether we will carry on doing it or not with confidence and determination that we are capable to doing it. We know that people in general always look at the negative side without seeing the positive side from us. So, we should be able to stay focused on target to achieved and ignore the negative thinking.

The other hand, I faced an employee who previously position as a staff with fairly high salary, but he felt stuck and decided to resign then get new job in other company with high position as manager. He boldly decided to get out of his comfort zone as a staff and take risks as a manager and might not necessarily to be able to doing work properly. As we know that the higher position at work has the higher risk (out of salary).

Comfort zone can be expanded with a new experience, but sometimes the process is not easy and even painful. We should be able to fall and get up to expand the zones. Many people are just stuck in a job and fear of being out of comfort zone. Nearly decades working at the same field and same position. But we should know that comfort zone is very dangerous. If we still stay at this zone, then we will not grow and improve our hidden potential and talent. If we decide to be success, there are no reasons to not get out from our comfort zone, such as age gender, religion, marital status, position or any matter.

From my experiences, I had been working in a multinational company with a good salary and comfortable of working conditions, I ventured to go out looking for a new job in another company with different HR sections. When I proposed a resign letter, my boss refused it and provide more very tempting options. But I ignored it and I decide go out of my comfort zone that is not necessarily able to deal with me. Believe, courage, confidence and self-evaluation are some of the key to get out from comfort zone, so I have its and I could change myself. Potential and capability is depend on us who run this life and other people can be wrong in perceiving us.


We know that every place has different experiences and from this experiences teach us how to think big and brave to face of life. We should venture out of our comfort zone and ignore all of the negative whisper that frustrate us to recognize our potential. If we get new opportunity to try new things, so take it and don't ignore it. Just be confidence, take high intention, positive thinking and smart to recognize and use our potential so that we will be success to pass it.

by MEYF ^_^

~ BERANI KELUAR DARI 'COMFORT ZONE' ~

Wednesday, November 19, 2014 Add Comment
Sebelum saya menginjakkan kaki bekerja di dunia pendidikan, banyak pelajaran
yang saya dapatkan dari pekerjaan  di beberapa perusahaan multinasional. Lulus dari bangku kuliah sebagai lulusan matematika yang pada awalnya dipemikiran orang banyak hanya sebagai pengajar atau pun jika saya bekerja di perusahaan tidak akan jauh dengan bidang matematika, namun hal itu tidak saya lakukan. Saya memilih bekerja dibagian HR dalam perusahaan. Seharusnya mengelola angka-angka namun di bidang ini yang dikelola adalah manusia. Pada awalnya pasti akan merasakan berbagai tekanan dan ketidaknyamanan dari pekerjaan tersebut, namun karena punya tekad dan keberanian bahwa saya harus mampu melewatinya hingga saya berkecimpung dibidang ini lebih dari selama 5 tahun.

Banyak alasan mengapa orang melakukan pekerjaan sesuai dengan bidang pendidikannya semasa dibangku kuliah. Hal ini semata demi mendapatkan keadaan pekerjaan yang tepat dan nyaman. Namun pernahkah memberanikan diri untuk bekerja diluar bidang yang kita kuasai? Beranikah kita mengambil kesempatan baru yang ada di depan mata? Ada sebagian orang yang berani keluar dari ruang lingkup yang dia kuasai dengan kata lain mereka berani keluar dari zona nyaman (comfort zone ) namun ada juga yang tidak.

Apa itu zona nyaman (comfort zone)? Zona nyaman menurut Alasdair White (2008) adalah aktivitas mental dimana seseorang menjaga dirinya dari rasa cemas dengan menggunakan perilaku-perilaku untuk menciptakan performa yang stabil dan biasanya tidak ada keinginan untuk mengambil resiko. Zona nyaman setiap orang berbeda-beda dan kemampuan mereka keluar dari zona nyaman pun berbeda-beda, ada yang memiliki keberanian dan ada pula yang tidak.

Pengalaman selama kerja di perusahaan multinasional, ada karyawan yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun, namun jabatan masih sama sejak awal masuk kerja hingga sekarang. Bagi mereka merasa takut untuk keluar dari zona pekerjaan tersebut, ada yang memiliki alasan keluarga, mencari pekerjaan baru yang susah, dan takut mendapatkan cemoohan orang lain. Keluar dari zona nyaman bukan berarti kita harus keluar dari perusahaan tempat kita bekerja, namun kita harus mampu melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keadaan yang biasa atau keluar dari hal yang kita kuasai. Mungkin pada awalnya akan banyak cemoohan atau kritikan dari orang lain, namun hal ini tergantung kita menanggapinya. Apakah kita akan mundur atau terus maju dengan keyakinan dan tekad kuat bahwa kita mampu. Bukankah kita tahu bahwa pada umumnya manusia selalu melihat sisi negatif orang lain tanpa melihat sisi positifnya, untuk itu kita yang menjalani harus mampu untuk tetap fokus pada target yang akan kita capai dan abaikan hal negatif.

Di sisi lain, ada karyawan yang sebelumnya memiliki posisi sebagai seorang staff dengan gaji yang cukup tinggi, namun dengan keberaniannya dia keluar dari perusahaan tersebut mencari posisi yang lebih tinggi di perusahaan lain. Dia berani memutuskan untuk keluar dari zona nyaman sebagai staff dan mengambil resiko sebagai seorang manager yang belum tentu mampu untuk dilaluinya. Semakin tinggi posisi maka semakin tinggi resiko yang kita hadapi.

Zona nyaman bisa diperluas dengan pengalaman baru yang terkadang prosesnya sangat tidak mudah dan bahkan menyakitkan. Mereka harus mampu jatuh dan bangun untuk memperluas zonanya. Banyak orang yang hanya stuck dalam sebuah pekerjaan karena takut keluar dari zona nyaman. Berpuluhan tahun menggeluti dunia yang sama dengan posisi yang sama. Namun tahukah kita bahwa zona nyaman itu sangat berbahaya. Jika kita terus berada di zona nyaman dan takut mengambil resiko pengalaman baru karena takut gagal, tidak akan berkembang dan bertambah potensi dan kemampuan kita yang tersembunyi. TIdak ada alasan untuk tidak berani keluar dari zona nyaman baik usia, gender, agama, daerah, status, jabatan atau pun hal lainnya.

Selama bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji dan keadaan pekerjaan
yang nyaman, saya beranikan diri untuk keluar mencari pekerjaan baru di perusahaan lain dengan bidang HR yang berbeda. Saat mengajukan resign, manager menolak dengan memberikan berbagai pilihan yang sangat menggiurkan. Namun saya abaikan dan tetap memberanikan diri keluar dari  zona tersebut yang belum tentu saya mampu menghadapinya. Namun dengan keyakinan, keberanian, pemikiran dan evaluasi diri sehingga mampu melakukan perubahan dan keluar dari zona nyaman tersebut. Bukankah potensi dan kemampuan ada pada kita yang menjalani, orang bisa salah dalam mempersepsikan kita.

Kita tahu bahwa semua tempat memiliki pengalaman yang berbeda-beda dan semua pengalaman mengajarkan kedewasaan dan cara berpikir kita dalam menghadapi kehidupan. Harus berani keluar dari zona nyaman dan abaikan semua bisikan yang menggagalkan kita untuk mengenali kemampuan tersembunyi dalam diri kita. Jika diberi kesempatan melakukan hal baru, maka ambillah jangan sia-siakan dan fokuslah. Niat yang kuat, pemikiran yang sehat, dan cerdas mengenali dan menggunakan potensi diri maka akan berhasil menjalaninya.


By MEYF  

TRY TO DO NEW THINGS

Wednesday, November 05, 2014 1 Comment

This article idea comes when I did something that I had never been done it (positive things) before and I do not have skill on it as well.  I want to ask you about something, had you ever done something like that? And, what did you feel when someone tells you to do so? Would you reject or accept it? Did you feel it like the challenges or just wasting your time? Everybody has different special skill with other. There is someone whose stiff that his skill is extent that he has today and no wishes to try to do new things. I think everyone has more than one skill. It just depends on his perception of whether he has confidence, courage to undertake other skills. Regardless of the failure or success of what it is done.


We know that all of human cannot escape from failure. So that don't be afraid if we get failure in doing something. From my experiences, I like to break the rules, I will know the truth about something after I did failure. The first time I got a job, I was blind about working life. I didn't know what to do, although I asked my boss or relation it merely knows the right, and I didn't know what the solution if I did wrong. From the failures I know the truth and the solutions I should do. But on other hand, we should keep good performance in working.


The great people's is who never said Impossible, but always said, "Possible" and "I can do it". They will know their ability after they try to do it. It is better to try than not at all, at least we have the experience and  the lessons of it. But do not try to do things that could endanger ourselves and others if it is unnatural things.

Before we do something new, we should find information and sharing with other about it, so that at least we already provide bit knowledge about it. In addition, we should prepare ourselves, confident, believe and courage to do it and also motivation are the key of success and able to do so. Ignore all whisper that will make us fail and consider new things as a positive challenge to know our potential. We will feel a wonderful thing when we are able to do new things.

God creates us with various skills and talents, it just depended on us to know and explore it. Whether it gets through reading, friendship, attention, education, experiences or other things that we have at the moment.


The most stupid things is to give all kinds of reasons why we don't do new things and show to state that we really don't want to do it and without tried it first. But the greatest thing is to do new things as a form of challenge and experience new learning. Succeed or not, we are already on higher level than those who don't dare to do new things.

by MEYF ^_^

MELAKUKAN HAL BARU

Wednesday, November 05, 2014 Add Comment
Tulisan ini muncul saat saya melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan (hal positif) dan bahkan tidak memiliki keahlian daripadanya. Pernahkah Anda melakukan sesuatu hal yang demikian? Dan apa yang Anda rasakan saat seseorang menyuruh Anda melakukannya? Apakah Anda menolak atau sebaliknya? Apakah Anda merasa itu sebuah tantangan atau hanya buang waktu saja?

Semua orang punya keahlian tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Ada yang bersikeras bahwa keahliannya hanya sebatas apa yang biasa dia kerjakan tanpa berani mencoba mengerjakan hal baru lainnya. Menurut saya semua orang memiliki lebih dari satu keahlian, hanya saja tergantung pada persepsi dari yang menjalani apakah dia yakin mampu atau tidak dan juga apakah ada keberanian untuk melakukan keahlian lainnya atau tidak. Terlepas dari gagal atau berhasil dari apa yang dilakukan tersebut.

Kita tahu bahwa semua makhluk Tuhan tidak akan terlepas dari kesalahan. Untuk itu janganlah takut salah akan melakukan sesuatu hal. Saya orang yang suka melanggar, karena dengan hal inilah saya tahu apa yang benar. Pertama kali terjun ke dunia kerja, saya sering melakukan kesalahan akan pekerjaan baik tidak sengaja atau pun disengaja. Kesalahan bagi saya adalah guru yang mengajarkan saya untuk melakukan hal yang benar.  Namun diluar itu performance dan kinerja tetap harus dijaga.

Sangat hebat seseorang yang tidak pernah mengatakan tidak bisa sebelum dia melakukannya. Karena dia tidak akan tahu kemampuannya jika tidak mencoba terlebih dahulu. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali, paling tidak kita memiliki pengalaman dan pelajaran akan hal tersebut. Tapi jangan coba-coba melakukan sesuatu hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain jika hal tersebut diluar batas kewajaran.

Sebelum melakukan hal yang baru ada baiknya kita mencari informasi dan sharing dengan orang lain mengenai hal tersebut, sehingga paling tidak kita sudah membekali sedikit ilmu untuk melakukannya. Selain itu siapkan diri untuk melakukan hal baru tersebut, percaya diri dan keyakinan yang kuat akan berhasil, serta motivasi diri adalah kunci utama untuk mampu melakukannya. Abaikan semua bisikan yang akan membuat kita gagal dan anggaplah hal baru sebagai sebuah tantangan positif untuk mengenali potensi diri. Anda akan rasakan hal yang luar biasa saat Anda mampu melakukan keahlian yang baru tersebut.

Tuhan menciptakan kita dengan berbagai jenis keahlian, tinggal kita yang harus mengenal dan menggali keahlian-keahlian tersebut. Baik melalui bacaan, pertemanan, perhatian, pendidikan, pengalaman diri sendiri dan orang lain atau pun hal lainnya yang sedang Anda kuasai saat ini.

Hal yang paling bodoh adalah memberikan berbagai macam alasan kenapa tidak melakukanhal baru dengan memperlihatkan keadaan bahwa Anda benar untuk tidak mau melakukannya, padahal Anda belum mencobanya. Namun hal yang paling hebat adalah melakukannya sebagai bentuk tantangan yang memberikan pengalaman dan pengajaran yang baru. Berhasil atau pun tidak, kita sudah berada pada level yang lebih tinggi dari orang yang tidak berani melakukannya.


By MEYF

~"POLA PIKIR"~

Sunday, October 05, 2014 Add Comment
Saya tidak begitu tua untuk memahami dunia pendidikan dengan manajemennya. Dan tidak begitu paham dengan seluk beluk peraturan dalam dunia pendidikan. Sebelumnya tidak pernah kepikiran akan berkecimpung dalam dunia ini, melainkan untuk menjadi perintis terhadap suatu hal, atau pun menjadi pebisnis, bukan menjadi pegawai apalagi pegawai pemerintahan yang harus tunduk ke berbagai peraturan. Yang mungkin tidak semua mereka pun akan mampu tunduk kepada peraturan tersebut. Sedangkan saya adalah orang yang suka melanggar karena keingintahuan terhadap sesuatu hal. Memang nantinya akan menanggung berbagai macam resiko hingga cemoohan dari orang lain. Namun dibalik hal itu semua ada hal positif yang didapat, pengalaman berharga dan pengetahuan akan sesuatu yang baru. Melanggar demi kebaikan yang dapat menghasilkan sesuatu yang positif menurut saya adalah hal yang wajar, yang tidak wajar adalah melanggar demi kerusakan yang ditimbulkan.

Saat mulai meninggalkan dunia kerja non-pendidikan, dan memasuki dunia kerja pendidikan, sesuatu hal baru yang saya peroleh. Apakah ini karma atau bukan, namun sebelumnya saya menolak mentah-mentah untuk tidak bekerja di lingkungan pendidikan seperti kampus, karena alasan tersendiri yang menunjukkan bahwa saya tidak berbakat sebagai pengajar atau pun pemotivasi bagi mereka. Sama halnya saat saya memperoleh kesempatan untuk memilih memasuki perguruan tinggi negeri, menolak mengikuti perkuliahan di dunia matematika, karena pada saat itu matematika hanya berkecimpung dalam dunia pendidikan dan pengajaran, sedangkan saya tidak ada sedikitpun keinginan untuk hal itu.

Kemudian saya sadar, tidak ada salahnya mencoba dan melanggar prinsip yang dipegang demi mendapatkan sesuatu yang positif. Setelah menjalaninya, anggapan dan persepsi sebelumnya tidaklah semuanya benar. Seorang lulusan matematika tidak hanya sebagai pengajar, malahan mereka lebih banyak menjadi leader di perusahaan-perusahaan ternama bahkan dikirim keluar negeri untuk menjadi seorang leader. Disini saya mulai termotivasi, dan mencoba memasuki dunia kerja yang sebenarnya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang diampu sebelumnya, yaitu human resource. Dan saya pun menyenangi dunia kerja di bidang ini walaupun berhubungan dengan manusia bukan dengan  formula dan angka.

Dari uraian di atas, banyak hal yang saya bagikan kepada teman-teman mahasiswaa dikampus yaitu pola pikir. Pemerintah mewajibkan belajar 12 tahun, bahkan lanjut ke perguruan tinggi bagi yang mampu. Diperguruan tinggi mungkin banyak diantara kita yang berpikir bahwa kuliah adalah tujuan utama untuk mencari kerja, atau menjaga gengsi di depan umum, atau untuk menunda perkawinan atau mencari pasangan, dan alasan lainnya. Namun kesimpulan yang saya peroleh secara umum adalah untuk mengubah pola pikir kita. Saat saya di kelas bersama mahasiswa, sering saya menjelaskan bahwa kuliah bukanlah untuk mencari nilai tinggi semata, untuk mendekati dosen atau lainnya, namun yang terpenting adalah untuk mengubah pola pikir kita. Pola pikir kita dari orang yang biasa menjadi pola pikir orang yang luar biasa.

Saat pengajar menetapkan peraturan untuk tidak datang terlambat mengikuti kegiatan perkuliahan, hal ini semata adalah untuk kita juga, melatih diri kita untuk disiplin dengan waktu, betapa berharganya waktu. Jika sudah terbiasa disiplin dengan waktu saat di kampus, maka dengan sendirinya akan terbiasa di dunia kerja yang sangat keras dengan kedisiplinan. Banyak resiko yang akan diperoleh jika terlambat saat datang ke kantor, tidak dapat tunjangan dan insentif, penilaian kinerja yang jelek hingga dipecat dari perusahaan. Namun jika sudah terbiasa untuk selalu datang tepat waktu maka hal ini pun tidak akan terjadi. Jadi mulailah dari sekarang untuk tepat waktu mengikuti jadwal yang ditentukan baik dalam hal perkuliahan atau pun kegiatan-kegiatan lainnya. Hal ini tentu memberikan performance positif bagi kita sebagai orang yang disiplin dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh. Hal ini mencerminkan diri kita menghargai waktu dan orang lain. Dan orang pun akan senang hingga membutuhkan kita dalam perkuliahan, acara atau kegiatan apapun.

Selain itu, perkuliahan adalah mengubah pola pikir bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi. Saat pengajar memberikan tugas dan persoalan yang terkait perkuliahan, kita harus mampu memecahkannya dengan pemikiran sendiri, dilarang menyontek dan dilarang copas adalah suatu metode yang sebenarnya mengajarkan kita untuk memaksimalkan tenaga dan pikiran kita. Pikiran akan semakin tajam, kreatif dan cerdas jika kita sering menggunakannya dan akan semakin bodoh jika kita tidak menggunakannya.

Persoalan atau pun tes yang diberikan pengajar adalah suatu hal untuk menguji kesiapan kita serta menguji pola pikir selama menerima materi yang diajarkan. Alangkah puasnya jika kita mampu memecahkan persoalan tersebut dengan sendirinya. Sama halnya jika kita berada di dunia kerja. Memang semua materi perkuliahan tidak akan ditanyakan dalam pekerjaan. Kita tidak akan ditanyakan mengenai Log 10 itu berapa, 101 pangkat 3 berapa, namun yang diminta disini adalah pola pikir dan kesiapan dalam menghadapi persoalan dalam dunia kerja. Jika kita terbiasa dimasa pendidikan menyelesaikan tugas-tugas dengan sendirinya maka tidak akan mustahil kita pun akan mampu mencari solusi setiap permasalahan dengan sendirinya. Dan akan mudah untuk memperoleh jabatan dan gaji yang tinggi. Bahkan tidak tertutup peluang untuk bekerjasama dengan orang hebat di luar negeri.

Ada yang berkata, saya hanya lulusan universitas A sedangkan Anda lulusan universitas ternama, atau saya hanya lulusan jurusan A sedangkan Anda lulusan jurusan B. Salah jika kita sudah mundur dari awal dengan pernyataan di atas. Karena yang membedakan adalah pola pikir, walaupun kita lulusan dari kampus biasa namun mampu menjadi orang yang luar biasa, bukankah hal itu sesuatu yang hebat dan jarang terjadi. Kekuatan dan kecerdasan ada di dalam diri kita masing-masing, tidak perlu di obral atau dipamer kepada orang lain. Dan dengan menunjukkan hasil yang luar biasa maka kita pun menjadi orang yang luar biasa. Tidak perlu pamer kehebatan atau pun meremehkan kemampuan orang lain. Just plan and do it directly without telling to other until we achieve it.

Dimanapun kita menuntut ilmu, perguruan tinggi apapun itu, kunci sukses adalah dari diri sendiri, pola pikir dan kedisiplinan serta kesadaran diri mulai dari sekarang untuk mengikuti dan memanfaatkan semaksimal mungkin hal positif dan ilmu serta didikan yang kita terima di perkuliahan dan pendidikan. Jurusan apapun yang kita pilih, itu semua tergantung pola pikir kita saat ini bagaimana mengikutinya dengan maksimal dan positif.

Tidak ada yang mengerti diri kita kecuali diri kita sendiri. Ilmu adalah mahal namun akan lebih mahal hidup tanpa ilmu. So...manfaatkanlah kesempatan kuliah dan pendidikan yang sudah berada dalam genggaman kita saat ini. Saya pribadi sedang berjuang untuk mendapatkan kesempatan pendidikan lebih lanjut. Bukan untuk mencari gengsi ataupun posisi namun karena memang haus akan ilmu yang bermanfaat dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada orang banyak. Untuk prestise, atau pun hal dunia lainnya adalah sebagai hadiah belaka dari apa yang telah kita perjuangkan bukan tujuan utama yang menyesatkan.

Semoga bermanfaat


By MEYF

~"SHOPAHOLIC"~

Sunday, September 28, 2014 Add Comment

In 2009, surely you ever watched a movie about a shopaholic girl that is crazy shopping woman. She is hard to resist the urge or temptation to not spend her money. This movie story was taken from novel written by Sophie Kinsella, “Shopaholic Takes Manhattan”. The first time, I watched this movie on 2009, it was a comedy movie and more lesson that I got on it. This movie is nearly same with “The Devil Wears Prada” about fashion. The Confession of Shopaholic, there is a twenty-five old woman, names Rebecca Bloomwood and she lives with her friend, Suze. She is a writer in Finance Magazine. But her life is not accordance with what she wrote. She cannot control to not spend more money to buy the things. She is a shopaholic woman, addicted to buying things. She is not able to eliminate this bad habit, for the consequence, she gets badly financial. She has high debt of credit card and her salary is not enough to fill her life. Rebecca face more process to thinking adult. She falls in love to a man, she works in new company and finally able to be not shopaholic woman. Now, I will not discuss this movie story because we can watch online on youtube.com.

Last time, I had discussed with some people and this is my experience as well, why shopaholic occured and why I was shopaholic (symptom) before I get married. The meaning of shopaholic formed by shop=buy a thing and aholic=the habit that is not able to resist the urge either realize or not.  So, shopaholic is a person considered to be addicted to shopping, they are not be able to resist the temptation to shopping and shopping, then they waste time and money although they realize that doesn't need it. About 90% the shopaholic are women and the other hand men are shopaholic as well.

There are some symptoms of shopaholic, feeling satisfied while shopping for not the needed and feeling regret after bought it. The shopaholic has a lot of things, but they rare and even never use its. They buy for pleasure and to make them satisfied for a while. They are not able to hold their money and credit card, they need to spend it more to get things that not useful for them. Even they lie to other about their money that has been spent on shopping.

More causes shopaholic  occurs. When the stress comes and excessive anxiety about something, then they will go to outside to public center or mall, it was originally only intended for refreshing, but ultimately they buy things that are not needed.  Other side, they haven't responsible for their actions and never think what the impact or consequence. Similarly decide to buy things without thinking about the benefit, even though the things purchased were not needed. Then, they have low self-confidence and their hedonic life with perception that the human having will be respect because of their richness and their material. They want to be seen great and OK in front of other people to maintain prestige because of material. More negative impact will occur for shopaholic, high loan, stress and financial pressure, fire from the job, more crime even kill themselves.


The few things that we can do to solve this and I was already doing to not buy things that are not needed.  The key is a strong desire to change this habit. We must be able to determine whether the things that we need and whether the things that we want. We must change our mind to not buy for unused things, and try to rethink again for shopping. Write the financial plan per month and analyze the financial report about what it has been spent before. When we stress, do the positive moment such as sleep, take a rest, stay and having fun with family or doing some hobby (not shopping). If shopaholic is already high-level, then should go to the psychologist to overcome with Cognitive Behavioral Therapy (CBT) and relaxation therapies that help them overcome the thoughts and behaviors that are not rational and prevent them to not continuous shopping habit.

Hopefully this is useful. :)

by MEYF

~"SHOPAHOLIC"~

Sunday, September 28, 2014 Add Comment

Sekitar tahun 2009, Anda pasti pernah menonton film mengenai cewek yang sophaholic yaitu gila belanja yang amat susah menahan keinginan untuk tidak menghabiskan uangnya. Film yang diambil dari penulis novel favorit saya yaitu Sophie Kinsella yang berjudul “Shopaholic Takes Manhattan”. Pertama saya menonton tahun 2009, filmnya kocak banget, mungkin mirip dengan The Devil Wears Prada kalo dilihat dari segi fashionnya. Ada seorang wanita berusia 25 tahun bernama Rebecca Bloomwood yang hidup bersama sahabatnya Suze. Rebecca seorang penulis majalah keuangan. Namun kehidupannya tidak sesuai dengan apa yang dia tulis yaitu memiliki kecanduan belanja (shopaholic). Kebiasaan buruk yang sangat susah untuk dihilangkan hingga dia mengalami keterpurukan keuangan. Kartu kredit membengkak dan gaji yang diterima sangat tidak mencukupi kehidupan Rebecca yang addicted atau kecanduan belanja. Banyak proses yang dijalani Rebecca hingga dia jatuh hati pada seorang pria. Rebecca melakukan kebohongan demi gengsinya, walau demikian pada akhirnya Rebecca bisa menghilangkan shopaholic syndrome. Saya tidak akan membahas mengenai filmnya karena bisa ditonton online melalui youtube.com.

Beberapa waktu lalu pernah sharing dengan beberapa orang dan juga ini pengalaman sebelum saya menikah. Menurut istilahnya shopaholic berasal dari dua kata yaitu shop=belanja dan aholic=ketergantungan yang disadari atau pun tidak. Jadi shopaholic adalah kebiasaan seseorang yang tidak mampu menahan keinginan berbelanja dan berbelanja sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja, walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan. Sekitar 90% adalah wanita sering mengalami sindrom shopaholic namun bukan berarti pria tidak ada yang shopaholic.

Ada beberapa gejala shopaholic, diantaranya suka berbelanja barang-barang dan merasa puas saat berbelanja walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan, namun setelah selesai belanja merasa menyesal atas barang yang dibelinya. Orang shopaholic memiliki banyak barang-barang yang tidak terhitung jumlahnya, namun dia jarang bahkan tidak pernah memakai barang tersebut. Mereka membeli hanya untuk kepuasan sesaat belanja. Tidak mampu menahan diri untuk tidak berbelanja bahkan berbohong pada orang lain mengenai uangnya yang telah habis untuk berbelanja.

Banyak penyebab mengapa terjadi shopaholic syndrome, misalnya saat stress atau cemas yang berlebihan terhadap sesuatu hal sehingga untuk meredakannya pergi ke mall atau pusat keramaian yang pada awalnya hanya bertujuan untuk cuci mata, namun akhirnya membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Adanya kebiasaan yang tidak bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan sehingga tidak memikirkan akibatnya. Sama halnya memutuskan membeli barang tanpa memikirkan terlebih dahulu manfaatnya, padahal barang yang dibeli pun tidak dibutuhkan. Dilain hal adanya rasa percaya diri yang sangat rendah, dan gaya hidup yang hedonis (materialis) dengan persepsi bahwa manusia akan dinilai berdasarkan barang-barang yang dimilikinya. Hanya karena ingin dipandang oke dan hebat di depan orang banyak. Demi menjaga image atau gengsi sehingga membeli barang-barang yang tidak ada manfaatnya dan timbullah penyesalan setelah berbelanja.

Banyak dampak negatif yang terjadi pada shopaholic seperti akan timbulnya hutang dan bahkan hutang yang menumpuk sehingga menambah stress dan tekanan ekonomi, dipecatnya dari pekerjaan karena menggunakan uang perusahaan untuk berbelanja, munculnya tindakan kriminal bahkan bunuh diri.

Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan yang saya pun sudah melakukannya untuk tidak membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Mulai sekarang coba kita amati apa saja yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Kita harus mampu menahan diri dari godaan untuk tidak berbelanja. Kita harus mampu membedakan mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan. Menulis rencana keuangan yang akan kita belanjakan per bulannya. Melakukan hal positif saat mengatasi stress seperti istirahat, ngumpul dengan keluarga, atau mengerjakan hobby kita. Sebagai manusia bukanlah human having namun manusia adalah sebagai human being. Jika shopaholicnya sudah tingkat tinggi, sebaiknya datang ke psikolog untuk diatasi dengan CBT (Cognitive Behavioral Therapy) dan terapi relaksasi yang akan membantu penderita mengatasi pikiran dan perilakunya yang tidak rasional dan mencegah penderita untuk tidak melakukan kebiasaan belanja terus menerus.


Semoga bermanfaat.. :)

by MEYF

~ JUST TO SAY "NO" ~

Wednesday, September 17, 2014 Add Comment

Have you ever felt regret when doing things that actually you unwant to do? Have you ever felt a heavy heart when saying NO to your friend? Have you ever felt unwilling to reject someone? I am sure that we are as an eastern always care others than ourselves. No wrong from that, but in some condition we should care ourselves first then other. Sometime we don't think about whether they will act like us. And, we don't think about the negative effect when we force ourselves.

A salesman promotes his product and he tries to influence us to buy it. Whereas we don’t want it at that time because of financial condition. Because of the feeling of heavy heart, feeling of compassion and feeling of prestige in ourselves, we are not able to reject him and say NO to not buy. What will you get from this situation? Surely you will regret and pressure to think how to pay loan to the next.

Your boss ask you to do overtime and your condition does not support it because you have overload job at that time. And, you accept it as your professional even you realize disable to finish it. What will you get from this situation? More pressure, stress and unsatisfied result also more mistakes will occur from your job results. Maybe more colleague and clients will assume that you are not professional. This is effect occurs as no bravery to say NO.

We have right to say NO eventually it will be goodness for common interest. We have right to say NO for satisfied results. We have right to say NO to be disciplined and firmly on ourselves and others. Through this possibility it will take risk. Don't you think that when you say YES will take risk as well. Just think that every decision has risk on it. And, we should pass it.

Someone needed to rest and felt so tired about his responsibility in a project, but he was not able to say NO and he was worry the perception of not professional at work, he still continued to finish it, although feeling heavy heart. He tried to think as form of everything is possible to do. But in case he shouldn't do it, it would be impact to his health and concentration then impact to his performance at work. No wrong if he said NO and rejected some job if he was not able to do it rather than he got to stress and not able to finish its works. Instead, he always complained about his condition and he didn't give positive results. So this is good to say NO. It doesn't mean he didn't do maximum to get possibility perception, but he has right to say NO and he should reject it for his good result.

The saying NO to get justice for ourselves, to reject something for inappropriate with our condition. This is the justice to bring discipline, brave and self-confidence. The saying NO is not negative thing. This is kind of our professional capacity, so that we are able to undertake the responsibility given to us and we are able to give fair decision. There is not wrong if we are indulging ourselves by saying NO.

The first time, I feel so difficult to reject and say NO. Now I success to get out from that situation and I can say NO if I don't like it and if it is not an appropriate condition for me. Although it will take the risk on it, just think that I learn from mistake to be good.

So...will not you brave to say NO?


By MEYF