MELAKUKAN HAL BARU

Wednesday, November 05, 2014 Add Comment
Tulisan ini muncul saat saya melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan (hal positif) dan bahkan tidak memiliki keahlian daripadanya. Pernahkah Anda melakukan sesuatu hal yang demikian? Dan apa yang Anda rasakan saat seseorang menyuruh Anda melakukannya? Apakah Anda menolak atau sebaliknya? Apakah Anda merasa itu sebuah tantangan atau hanya buang waktu saja?

Semua orang punya keahlian tersendiri yang berbeda dengan orang lain. Ada yang bersikeras bahwa keahliannya hanya sebatas apa yang biasa dia kerjakan tanpa berani mencoba mengerjakan hal baru lainnya. Menurut saya semua orang memiliki lebih dari satu keahlian, hanya saja tergantung pada persepsi dari yang menjalani apakah dia yakin mampu atau tidak dan juga apakah ada keberanian untuk melakukan keahlian lainnya atau tidak. Terlepas dari gagal atau berhasil dari apa yang dilakukan tersebut.

Kita tahu bahwa semua makhluk Tuhan tidak akan terlepas dari kesalahan. Untuk itu janganlah takut salah akan melakukan sesuatu hal. Saya orang yang suka melanggar, karena dengan hal inilah saya tahu apa yang benar. Pertama kali terjun ke dunia kerja, saya sering melakukan kesalahan akan pekerjaan baik tidak sengaja atau pun disengaja. Kesalahan bagi saya adalah guru yang mengajarkan saya untuk melakukan hal yang benar.  Namun diluar itu performance dan kinerja tetap harus dijaga.

Sangat hebat seseorang yang tidak pernah mengatakan tidak bisa sebelum dia melakukannya. Karena dia tidak akan tahu kemampuannya jika tidak mencoba terlebih dahulu. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali, paling tidak kita memiliki pengalaman dan pelajaran akan hal tersebut. Tapi jangan coba-coba melakukan sesuatu hal yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain jika hal tersebut diluar batas kewajaran.

Sebelum melakukan hal yang baru ada baiknya kita mencari informasi dan sharing dengan orang lain mengenai hal tersebut, sehingga paling tidak kita sudah membekali sedikit ilmu untuk melakukannya. Selain itu siapkan diri untuk melakukan hal baru tersebut, percaya diri dan keyakinan yang kuat akan berhasil, serta motivasi diri adalah kunci utama untuk mampu melakukannya. Abaikan semua bisikan yang akan membuat kita gagal dan anggaplah hal baru sebagai sebuah tantangan positif untuk mengenali potensi diri. Anda akan rasakan hal yang luar biasa saat Anda mampu melakukan keahlian yang baru tersebut.

Tuhan menciptakan kita dengan berbagai jenis keahlian, tinggal kita yang harus mengenal dan menggali keahlian-keahlian tersebut. Baik melalui bacaan, pertemanan, perhatian, pendidikan, pengalaman diri sendiri dan orang lain atau pun hal lainnya yang sedang Anda kuasai saat ini.

Hal yang paling bodoh adalah memberikan berbagai macam alasan kenapa tidak melakukanhal baru dengan memperlihatkan keadaan bahwa Anda benar untuk tidak mau melakukannya, padahal Anda belum mencobanya. Namun hal yang paling hebat adalah melakukannya sebagai bentuk tantangan yang memberikan pengalaman dan pengajaran yang baru. Berhasil atau pun tidak, kita sudah berada pada level yang lebih tinggi dari orang yang tidak berani melakukannya.


By MEYF

~"TODAY IS MY SISTER BIRTHDAY "~

Monday, October 27, 2014 Add Comment
Suddenly I want to write something about my sister on her birthday October 27th. This is not mean to be sad. Just to remember her. Every October I always get reminder to send greating card of birthday to my sister, because the last time, me and her made an account to sending greating card of birthday each other.

It has been six years of my sister passed away. Its not difficult to let it but I must do. Me and my sister always together. Since we were kid, we always were together wherever we go, even we studied at the same university in bachelor degree. She’s good sister and good friend that I had. She always support me to do what I want and she gave me more inspiritation. We have desire and passion to the future, and we promised to reach it.

Since a kid me and my sister look like twins sisters. We have a year and ten months different age. I am the oldest and she is the middle before my youngest brother. She was so clever, always do worship to God properly, active and so brilliant. She was strict girls and always detail for everythings. We always playing and discussing together. If we were holiday time, we never missed more activity at home such as playing piano, sing the songs together, sewing, making handicraft, scrabble games or other positive games to fill our holiday time. And at the end of holiday, we spent our time to go for shopping. If we were invited by someone to go like auntie or uncle to holiday time, we must went together, if not, we wouldn’t go. We couldn’t separate each other. That’s like the twins sister.

We have same hobby, we love books, we love reading. I am still remember that we never left to buy many books if there was the book fair. In the holiday time, when we were playing piano (organ) alternately, sometime we created the new musical note of the song. And after we heard pop song, then we try to made musical note of it. Then we played it while singing together. Although our voice was not good to hear, but we enjoy it. In other side for subject to study, we love mathematic, science and computer. So that why I studied in mathematic and she studied computers science and learn to making programme at bachelor degree. Then we wished that we could colaborate our skill to get something new.

If I go to her grave, I feel she is smile and she looks like say to me "Keep it up sister!! You must do what do you want and what we had dreams before." When I saw her picture, she always give good smile and her positive aura that always show in her face. The otherside I feel that she went so early, maybe God was not let her to live long in this world then she would be far from mistakes and sin.

Maybe you have same experience with me. You miss your sweetheart, and although it has been more than 10 years, it couldn’t be removed from our heart and mind. Just think that don’t let ourselves lack and mourn because of them, because it make they will be sad in here after. Send prayers and fulfill their desire as long as our ability. Hope they are well in heaven. Learn the positive life from them.

Happy Birthday my sister...we miss you...we love you...




~"POLA PIKIR"~

Sunday, October 05, 2014 Add Comment
Saya tidak begitu tua untuk memahami dunia pendidikan dengan manajemennya. Dan tidak begitu paham dengan seluk beluk peraturan dalam dunia pendidikan. Sebelumnya tidak pernah kepikiran akan berkecimpung dalam dunia ini, melainkan untuk menjadi perintis terhadap suatu hal, atau pun menjadi pebisnis, bukan menjadi pegawai apalagi pegawai pemerintahan yang harus tunduk ke berbagai peraturan. Yang mungkin tidak semua mereka pun akan mampu tunduk kepada peraturan tersebut. Sedangkan saya adalah orang yang suka melanggar karena keingintahuan terhadap sesuatu hal. Memang nantinya akan menanggung berbagai macam resiko hingga cemoohan dari orang lain. Namun dibalik hal itu semua ada hal positif yang didapat, pengalaman berharga dan pengetahuan akan sesuatu yang baru. Melanggar demi kebaikan yang dapat menghasilkan sesuatu yang positif menurut saya adalah hal yang wajar, yang tidak wajar adalah melanggar demi kerusakan yang ditimbulkan.

Saat mulai meninggalkan dunia kerja non-pendidikan, dan memasuki dunia kerja pendidikan, sesuatu hal baru yang saya peroleh. Apakah ini karma atau bukan, namun sebelumnya saya menolak mentah-mentah untuk tidak bekerja di lingkungan pendidikan seperti kampus, karena alasan tersendiri yang menunjukkan bahwa saya tidak berbakat sebagai pengajar atau pun pemotivasi bagi mereka. Sama halnya saat saya memperoleh kesempatan untuk memilih memasuki perguruan tinggi negeri, menolak mengikuti perkuliahan di dunia matematika, karena pada saat itu matematika hanya berkecimpung dalam dunia pendidikan dan pengajaran, sedangkan saya tidak ada sedikitpun keinginan untuk hal itu.

Kemudian saya sadar, tidak ada salahnya mencoba dan melanggar prinsip yang dipegang demi mendapatkan sesuatu yang positif. Setelah menjalaninya, anggapan dan persepsi sebelumnya tidaklah semuanya benar. Seorang lulusan matematika tidak hanya sebagai pengajar, malahan mereka lebih banyak menjadi leader di perusahaan-perusahaan ternama bahkan dikirim keluar negeri untuk menjadi seorang leader. Disini saya mulai termotivasi, dan mencoba memasuki dunia kerja yang sebenarnya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang diampu sebelumnya, yaitu human resource. Dan saya pun menyenangi dunia kerja di bidang ini walaupun berhubungan dengan manusia bukan dengan  formula dan angka.

Dari uraian di atas, banyak hal yang saya bagikan kepada teman-teman mahasiswaa dikampus yaitu pola pikir. Pemerintah mewajibkan belajar 12 tahun, bahkan lanjut ke perguruan tinggi bagi yang mampu. Diperguruan tinggi mungkin banyak diantara kita yang berpikir bahwa kuliah adalah tujuan utama untuk mencari kerja, atau menjaga gengsi di depan umum, atau untuk menunda perkawinan atau mencari pasangan, dan alasan lainnya. Namun kesimpulan yang saya peroleh secara umum adalah untuk mengubah pola pikir kita. Saat saya di kelas bersama mahasiswa, sering saya menjelaskan bahwa kuliah bukanlah untuk mencari nilai tinggi semata, untuk mendekati dosen atau lainnya, namun yang terpenting adalah untuk mengubah pola pikir kita. Pola pikir kita dari orang yang biasa menjadi pola pikir orang yang luar biasa.

Saat pengajar menetapkan peraturan untuk tidak datang terlambat mengikuti kegiatan perkuliahan, hal ini semata adalah untuk kita juga, melatih diri kita untuk disiplin dengan waktu, betapa berharganya waktu. Jika sudah terbiasa disiplin dengan waktu saat di kampus, maka dengan sendirinya akan terbiasa di dunia kerja yang sangat keras dengan kedisiplinan. Banyak resiko yang akan diperoleh jika terlambat saat datang ke kantor, tidak dapat tunjangan dan insentif, penilaian kinerja yang jelek hingga dipecat dari perusahaan. Namun jika sudah terbiasa untuk selalu datang tepat waktu maka hal ini pun tidak akan terjadi. Jadi mulailah dari sekarang untuk tepat waktu mengikuti jadwal yang ditentukan baik dalam hal perkuliahan atau pun kegiatan-kegiatan lainnya. Hal ini tentu memberikan performance positif bagi kita sebagai orang yang disiplin dan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang diperoleh. Hal ini mencerminkan diri kita menghargai waktu dan orang lain. Dan orang pun akan senang hingga membutuhkan kita dalam perkuliahan, acara atau kegiatan apapun.

Selain itu, perkuliahan adalah mengubah pola pikir bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dihadapi. Saat pengajar memberikan tugas dan persoalan yang terkait perkuliahan, kita harus mampu memecahkannya dengan pemikiran sendiri, dilarang menyontek dan dilarang copas adalah suatu metode yang sebenarnya mengajarkan kita untuk memaksimalkan tenaga dan pikiran kita. Pikiran akan semakin tajam, kreatif dan cerdas jika kita sering menggunakannya dan akan semakin bodoh jika kita tidak menggunakannya.

Persoalan atau pun tes yang diberikan pengajar adalah suatu hal untuk menguji kesiapan kita serta menguji pola pikir selama menerima materi yang diajarkan. Alangkah puasnya jika kita mampu memecahkan persoalan tersebut dengan sendirinya. Sama halnya jika kita berada di dunia kerja. Memang semua materi perkuliahan tidak akan ditanyakan dalam pekerjaan. Kita tidak akan ditanyakan mengenai Log 10 itu berapa, 101 pangkat 3 berapa, namun yang diminta disini adalah pola pikir dan kesiapan dalam menghadapi persoalan dalam dunia kerja. Jika kita terbiasa dimasa pendidikan menyelesaikan tugas-tugas dengan sendirinya maka tidak akan mustahil kita pun akan mampu mencari solusi setiap permasalahan dengan sendirinya. Dan akan mudah untuk memperoleh jabatan dan gaji yang tinggi. Bahkan tidak tertutup peluang untuk bekerjasama dengan orang hebat di luar negeri.

Ada yang berkata, saya hanya lulusan universitas A sedangkan Anda lulusan universitas ternama, atau saya hanya lulusan jurusan A sedangkan Anda lulusan jurusan B. Salah jika kita sudah mundur dari awal dengan pernyataan di atas. Karena yang membedakan adalah pola pikir, walaupun kita lulusan dari kampus biasa namun mampu menjadi orang yang luar biasa, bukankah hal itu sesuatu yang hebat dan jarang terjadi. Kekuatan dan kecerdasan ada di dalam diri kita masing-masing, tidak perlu di obral atau dipamer kepada orang lain. Dan dengan menunjukkan hasil yang luar biasa maka kita pun menjadi orang yang luar biasa. Tidak perlu pamer kehebatan atau pun meremehkan kemampuan orang lain. Just plan and do it directly without telling to other until we achieve it.

Dimanapun kita menuntut ilmu, perguruan tinggi apapun itu, kunci sukses adalah dari diri sendiri, pola pikir dan kedisiplinan serta kesadaran diri mulai dari sekarang untuk mengikuti dan memanfaatkan semaksimal mungkin hal positif dan ilmu serta didikan yang kita terima di perkuliahan dan pendidikan. Jurusan apapun yang kita pilih, itu semua tergantung pola pikir kita saat ini bagaimana mengikutinya dengan maksimal dan positif.

Tidak ada yang mengerti diri kita kecuali diri kita sendiri. Ilmu adalah mahal namun akan lebih mahal hidup tanpa ilmu. So...manfaatkanlah kesempatan kuliah dan pendidikan yang sudah berada dalam genggaman kita saat ini. Saya pribadi sedang berjuang untuk mendapatkan kesempatan pendidikan lebih lanjut. Bukan untuk mencari gengsi ataupun posisi namun karena memang haus akan ilmu yang bermanfaat dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada orang banyak. Untuk prestise, atau pun hal dunia lainnya adalah sebagai hadiah belaka dari apa yang telah kita perjuangkan bukan tujuan utama yang menyesatkan.

Semoga bermanfaat


By MEYF

~"SHOPAHOLIC"~

Sunday, September 28, 2014 Add Comment

In 2009, surely you ever watched a movie about a shopaholic girl that is crazy shopping woman. She is hard to resist the urge or temptation to not spend her money. This movie story was taken from novel written by Sophie Kinsella, “Shopaholic Takes Manhattan”. The first time, I watched this movie on 2009, it was a comedy movie and more lesson that I got on it. This movie is nearly same with “The Devil Wears Prada” about fashion. The Confession of Shopaholic, there is a twenty-five old woman, names Rebecca Bloomwood and she lives with her friend, Suze. She is a writer in Finance Magazine. But her life is not accordance with what she wrote. She cannot control to not spend more money to buy the things. She is a shopaholic woman, addicted to buying things. She is not able to eliminate this bad habit, for the consequence, she gets badly financial. She has high debt of credit card and her salary is not enough to fill her life. Rebecca face more process to thinking adult. She falls in love to a man, she works in new company and finally able to be not shopaholic woman. Now, I will not discuss this movie story because we can watch online on youtube.com.

Last time, I had discussed with some people and this is my experience as well, why shopaholic occured and why I was shopaholic (symptom) before I get married. The meaning of shopaholic formed by shop=buy a thing and aholic=the habit that is not able to resist the urge either realize or not.  So, shopaholic is a person considered to be addicted to shopping, they are not be able to resist the temptation to shopping and shopping, then they waste time and money although they realize that doesn't need it. About 90% the shopaholic are women and the other hand men are shopaholic as well.

There are some symptoms of shopaholic, feeling satisfied while shopping for not the needed and feeling regret after bought it. The shopaholic has a lot of things, but they rare and even never use its. They buy for pleasure and to make them satisfied for a while. They are not able to hold their money and credit card, they need to spend it more to get things that not useful for them. Even they lie to other about their money that has been spent on shopping.

More causes shopaholic  occurs. When the stress comes and excessive anxiety about something, then they will go to outside to public center or mall, it was originally only intended for refreshing, but ultimately they buy things that are not needed.  Other side, they haven't responsible for their actions and never think what the impact or consequence. Similarly decide to buy things without thinking about the benefit, even though the things purchased were not needed. Then, they have low self-confidence and their hedonic life with perception that the human having will be respect because of their richness and their material. They want to be seen great and OK in front of other people to maintain prestige because of material. More negative impact will occur for shopaholic, high loan, stress and financial pressure, fire from the job, more crime even kill themselves.


The few things that we can do to solve this and I was already doing to not buy things that are not needed.  The key is a strong desire to change this habit. We must be able to determine whether the things that we need and whether the things that we want. We must change our mind to not buy for unused things, and try to rethink again for shopping. Write the financial plan per month and analyze the financial report about what it has been spent before. When we stress, do the positive moment such as sleep, take a rest, stay and having fun with family or doing some hobby (not shopping). If shopaholic is already high-level, then should go to the psychologist to overcome with Cognitive Behavioral Therapy (CBT) and relaxation therapies that help them overcome the thoughts and behaviors that are not rational and prevent them to not continuous shopping habit.

Hopefully this is useful. :)

by MEYF

~"SHOPAHOLIC"~

Sunday, September 28, 2014 Add Comment

Sekitar tahun 2009, Anda pasti pernah menonton film mengenai cewek yang sophaholic yaitu gila belanja yang amat susah menahan keinginan untuk tidak menghabiskan uangnya. Film yang diambil dari penulis novel favorit saya yaitu Sophie Kinsella yang berjudul “Shopaholic Takes Manhattan”. Pertama saya menonton tahun 2009, filmnya kocak banget, mungkin mirip dengan The Devil Wears Prada kalo dilihat dari segi fashionnya. Ada seorang wanita berusia 25 tahun bernama Rebecca Bloomwood yang hidup bersama sahabatnya Suze. Rebecca seorang penulis majalah keuangan. Namun kehidupannya tidak sesuai dengan apa yang dia tulis yaitu memiliki kecanduan belanja (shopaholic). Kebiasaan buruk yang sangat susah untuk dihilangkan hingga dia mengalami keterpurukan keuangan. Kartu kredit membengkak dan gaji yang diterima sangat tidak mencukupi kehidupan Rebecca yang addicted atau kecanduan belanja. Banyak proses yang dijalani Rebecca hingga dia jatuh hati pada seorang pria. Rebecca melakukan kebohongan demi gengsinya, walau demikian pada akhirnya Rebecca bisa menghilangkan shopaholic syndrome. Saya tidak akan membahas mengenai filmnya karena bisa ditonton online melalui youtube.com.

Beberapa waktu lalu pernah sharing dengan beberapa orang dan juga ini pengalaman sebelum saya menikah. Menurut istilahnya shopaholic berasal dari dua kata yaitu shop=belanja dan aholic=ketergantungan yang disadari atau pun tidak. Jadi shopaholic adalah kebiasaan seseorang yang tidak mampu menahan keinginan berbelanja dan berbelanja sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja, walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan. Sekitar 90% adalah wanita sering mengalami sindrom shopaholic namun bukan berarti pria tidak ada yang shopaholic.

Ada beberapa gejala shopaholic, diantaranya suka berbelanja barang-barang dan merasa puas saat berbelanja walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan, namun setelah selesai belanja merasa menyesal atas barang yang dibelinya. Orang shopaholic memiliki banyak barang-barang yang tidak terhitung jumlahnya, namun dia jarang bahkan tidak pernah memakai barang tersebut. Mereka membeli hanya untuk kepuasan sesaat belanja. Tidak mampu menahan diri untuk tidak berbelanja bahkan berbohong pada orang lain mengenai uangnya yang telah habis untuk berbelanja.

Banyak penyebab mengapa terjadi shopaholic syndrome, misalnya saat stress atau cemas yang berlebihan terhadap sesuatu hal sehingga untuk meredakannya pergi ke mall atau pusat keramaian yang pada awalnya hanya bertujuan untuk cuci mata, namun akhirnya membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Adanya kebiasaan yang tidak bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan sehingga tidak memikirkan akibatnya. Sama halnya memutuskan membeli barang tanpa memikirkan terlebih dahulu manfaatnya, padahal barang yang dibeli pun tidak dibutuhkan. Dilain hal adanya rasa percaya diri yang sangat rendah, dan gaya hidup yang hedonis (materialis) dengan persepsi bahwa manusia akan dinilai berdasarkan barang-barang yang dimilikinya. Hanya karena ingin dipandang oke dan hebat di depan orang banyak. Demi menjaga image atau gengsi sehingga membeli barang-barang yang tidak ada manfaatnya dan timbullah penyesalan setelah berbelanja.

Banyak dampak negatif yang terjadi pada shopaholic seperti akan timbulnya hutang dan bahkan hutang yang menumpuk sehingga menambah stress dan tekanan ekonomi, dipecatnya dari pekerjaan karena menggunakan uang perusahaan untuk berbelanja, munculnya tindakan kriminal bahkan bunuh diri.

Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan yang saya pun sudah melakukannya untuk tidak membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Mulai sekarang coba kita amati apa saja yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Kita harus mampu menahan diri dari godaan untuk tidak berbelanja. Kita harus mampu membedakan mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan. Menulis rencana keuangan yang akan kita belanjakan per bulannya. Melakukan hal positif saat mengatasi stress seperti istirahat, ngumpul dengan keluarga, atau mengerjakan hobby kita. Sebagai manusia bukanlah human having namun manusia adalah sebagai human being. Jika shopaholicnya sudah tingkat tinggi, sebaiknya datang ke psikolog untuk diatasi dengan CBT (Cognitive Behavioral Therapy) dan terapi relaksasi yang akan membantu penderita mengatasi pikiran dan perilakunya yang tidak rasional dan mencegah penderita untuk tidak melakukan kebiasaan belanja terus menerus.


Semoga bermanfaat.. :)

by MEYF

DIHARAMKANNYA SHALAT BAGI WANITA HAID MENURUT KESEHATAN

Saturday, September 20, 2014 Add Comment
Setiap umat muslim diwajibkan untuk melakukan Shalat lima waktu setiap harinya. Sejumlah studi modern membuktikan bahwa gerakan shalat adalah sebagai bentuk gerakan olahraga yang dapat meningkatkan peredaran darah terutama saat rukuk dan sujud. Pada saat seorang wanita rukuk dan sujud maka akan terjadi peningkatan peredaran darah ke rahim. Sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa akan menyedot banyak darah. Hal ini tentu baik bagi kesehatan wanita. Namun lain halnya jika wanita haid melakukan shalat, tentu akan membahayakan jika dilakukan terus-menerus selama masa Haidh.

Saat haid, banyaknya darah yang keluar adalah berkisar sekitar 34 ml. Darah tersebut akan mengalir ke rahim, sehingga akan terjadi kehilangan darah yang akan terus meningkat. Hal ini akan menyebabkan lelah dan bahkan kadar emosi yang naik turun. Jika pada saat ini wanita haid melakukan shalat, maka zat imunitas di tubuhnya pun akan hancur akibat sel darah putih yang hilang dan ikut bersama darah. Sehingga organ tubuh lainnya seperti limpa dan otak akan mudah terserang penyakit.

Inilah yang diperintahkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 222 yaitu “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh, katakanlah :”Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci”.


Subhanallah, inilah hikmah besar keajaiban Allah SWT dibalik larangan syariat agar wanita haid tidak shalat hingga dia bersih/suci.

by MEYF

~ JUST TO SAY "NO" ~

Wednesday, September 17, 2014 Add Comment

Have you ever felt regret when doing things that actually you unwant to do? Have you ever felt a heavy heart when saying NO to your friend? Have you ever felt unwilling to reject someone? I am sure that we are as an eastern always care others than ourselves. No wrong from that, but in some condition we should care ourselves first then other. Sometime we don't think about whether they will act like us. And, we don't think about the negative effect when we force ourselves.

A salesman promotes his product and he tries to influence us to buy it. Whereas we don’t want it at that time because of financial condition. Because of the feeling of heavy heart, feeling of compassion and feeling of prestige in ourselves, we are not able to reject him and say NO to not buy. What will you get from this situation? Surely you will regret and pressure to think how to pay loan to the next.

Your boss ask you to do overtime and your condition does not support it because you have overload job at that time. And, you accept it as your professional even you realize disable to finish it. What will you get from this situation? More pressure, stress and unsatisfied result also more mistakes will occur from your job results. Maybe more colleague and clients will assume that you are not professional. This is effect occurs as no bravery to say NO.

We have right to say NO eventually it will be goodness for common interest. We have right to say NO for satisfied results. We have right to say NO to be disciplined and firmly on ourselves and others. Through this possibility it will take risk. Don't you think that when you say YES will take risk as well. Just think that every decision has risk on it. And, we should pass it.

Someone needed to rest and felt so tired about his responsibility in a project, but he was not able to say NO and he was worry the perception of not professional at work, he still continued to finish it, although feeling heavy heart. He tried to think as form of everything is possible to do. But in case he shouldn't do it, it would be impact to his health and concentration then impact to his performance at work. No wrong if he said NO and rejected some job if he was not able to do it rather than he got to stress and not able to finish its works. Instead, he always complained about his condition and he didn't give positive results. So this is good to say NO. It doesn't mean he didn't do maximum to get possibility perception, but he has right to say NO and he should reject it for his good result.

The saying NO to get justice for ourselves, to reject something for inappropriate with our condition. This is the justice to bring discipline, brave and self-confidence. The saying NO is not negative thing. This is kind of our professional capacity, so that we are able to undertake the responsibility given to us and we are able to give fair decision. There is not wrong if we are indulging ourselves by saying NO.

The first time, I feel so difficult to reject and say NO. Now I success to get out from that situation and I can say NO if I don't like it and if it is not an appropriate condition for me. Although it will take the risk on it, just think that I learn from mistake to be good.

So...will not you brave to say NO?


By MEYF 

~ KATAKAN "TIDAK" ~

Tuesday, September 16, 2014 Add Comment
Pernahkah Anda merasa menyesal saat melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan? Pernahkan Anda merasa segan untuk melakukan penolakan? Pernahkan Anda merasa berat hati saat mengatakan TIDAK kepada sahabat Anda? Saya yakin kita sebagai orang timur memiliki sikap yang selalu mempedulikan orang lain ketimbang diri sendiri. Kadang kita tidak memikirkan apakah mereka juga akan bertindak seperti itu terhadap kita. 

Saat seorang sales datang ke rumah Anda menawarkan produk sehingga Anda pun terpengaruh untuk membelinya. Padahal sebelumnya tidak ada sedikit pun niat untuk membeli produk tersebut karena kondisi keuangan. Namun rasa tidak enak, rasa iba atau pun rasa gengsi pada diri Anda sehingga tidak ada keberanian menolak untuk tidak membelinya. Apa yang Anda dapat, tentu penyesalan dan tekanan memikirkan cicilan yang harus dilunasi berikutnya.

Saat atasan meminta Anda untuk melakukan suatu pekerjaan tambahan. Dan pada saat itu kondisi Anda sudah overload  karena takut dianggap tidak profesional, Anda pun menerima pekerjaan itu. Apa yang Anda dapatkan? Berbagai tekanan terhadap pekerjaan, hasil yang tidak memuaskan dan juga kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan akan membawa Anda kepada hal yang salah, sehingga orang lain menganggap Anda sebagai pekerja yang tidak profesional. Ini adalah akibat dari tidak berani berkata TIDAK.

Kita punya hak untuk berkata TIDAK untuk kepentingan diri kita sendiri yang nantinya demi kebaikan bersama. Kita memiliki hak untuk berkata TIDAK demi hasil yang memuaskan bagi diri sendiri dan orang lain. Kita berhak berkata tidak untuk menjadi pribadi yang tegas terhadap diri sendiri dan orang lain. Walaupun dengan berkata TIDAK akan ada resiko yang kita ambil, bukankah dengan berkata IYA pun akan menanggung resiko. Karena setiap keputusan yang kita ambil pasti terdapat resiko di dalamnya.

Pernah ada seorang sahabat yang sudah merasa lelah dengan tanggungjawabnya dalam menangani suatu tugas, namun karena tidak berani berkata TIDAK dan takut dicap sebagai tidak profesional, dia tetap menjalaninya. Walaupun pemikiran ini sebagai bentuk bahwa tidak ada yang tidak mungkin, namun jika diri kita sudah sangat lelah dan berakibat pada kesehatan serta daya konsentrasi, tidak ada salahnya kita berkata TIDAK untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Daripada kita merasa tertekan jika tidak mampu menyelesaikan permintaan dan tugas yang diberikan, daripada kita berkeluh kesah terhadap kondisi tersebut namun tidak memberikan hasil yang positif, adabaiknya kita berani untuk berkata TIDAK. Hal ini tidak dikaitkan dengan pemikiran bahwa segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. Namun segala sesuatu itu ada hal dimana kita bisa menolaknya untuk mendapatkan hal terbaik lainnya.

Berkata TIDAK dilakukan untuk mendapatkan keadilan bagi diri kita sendiri. Keadilan untuk menolak sesuatu hal yang tidak sesuai dengan hati kita. Keadilan untuk menjadi pribadi yang tegas dan keadilan untuk menjadi pribadi yang berani dan percaya diri. Jadi, berani berkata TIDAK bukanlah suatu hal yang negatif. Ini adalah bentuk profesional kita bahwa kita mengetahui kapasitas diri kita, sehingga kita mampu melakukan tanggung jawab yang diberikan kepada kita dengan baik dan mampu memberikan keputusan yang adil bagi diri kita. Tidak ada salahnya memanjakan diri dengan berkata TIDAK.


Untuk saya pribadi, pada mulanya sangat sulit untuk berkata tidak. Namun saya sudah membiasakan diri untuk berani berkata tidak dan yakin akan keputusan yang saya pilih, walaupun terdapat resiko didalamnya. Namun melalui resiko tersebut saya belajar kehidupan baru.

So...masih tidak beranikah Anda berkata TIDAK ???
:)


By MEYF

DEBATING (ARGUING) DOESN'T MEAN TO FIND THE WINNER AND THE LOSER

Monday, September 15, 2014 Add Comment
We were created by God and we have an excess the mind and the heart than other living things. So lucky we are, if we are able to use both of them in the right condition. We cannot avoid to live alone and we need other people to interact each other. Every day we exchange ideas and sharing each other pertaining to life. We feel what they feel although we face the condition that is inconsistent with us at that time. So, in this case we need mind and heart to maintain and control our emotional. 

In our life, we couldn't separate from debate or argue with other. We will think this word “debate” is too hard and usually face in academics or officials that we often see on TV. The fact we often do debate for various topics with our family member, friends or colleague. It begins from low topic about our experience into serious topic such as about the world and its problems.  

Sometime, we get emotional in debating as long as the result of the wrong purpose for debating, it doesn't to find the solution but to decide who the winner and who the loser. Emotional appears because of egotism to ask and force others to follow us that it is not necessarily true. Sometime emotional appears because of prestige that consider ourselves more powerful than others, then we feel no respect each other people's opinions. This is not good and it will certainly appear dispute and crack our relationship with others.

My opinion about debating with others are not to show that I am powerful, I know first than you, I am the person who must be respect first by you. But for me, debating is the way to exchange mind with others. Maybe they have more knowledge than me. And, the end of debating does not mean to find the winner or the loser, but to find the solution and new good information that we can combine with our opinion, so it will be useful for others in public. We would not be respected if we aren't able to respect others, it is the same in debating. If we hope our opinion will be respected or accepted by them, we must respect them first without egotism and underestimate their opinion.

When we are debating, we must know with whom we argue. We must know their character, their background and their education, and through this, we will understand them and we are able to deal with good debating. We must consider the time and the condition of debating. If we debate in forum or public, we should do elegant debate without bad emotional like fist fighting. We should use our logic, heart and professional opinions. It is not an appropriate use of words that strike such as “You are wrong!” or “You don't understand what we are talking about!” or any words that is annoying others when we are debating. Do debating with intelligent and smart arguments and not fist fights. At least the way we talk to show who we are a whole of intelligent, smart, emotional and mentality.

When I worked at private company, at the minutes of meeting, we faced debating and sometime we didn't have good result. Have you heard about the proverb of Indonesia “Sing Waras Ngalah”, it means the smart and intelligent people shouldn't continue badly debating and give in to it. It doesn't mean we are a loser, it shows maturity in accepting the opinions of others, even though we know that their opinion is not appropriate, it just for a while, believe that the truth will inevitably occur. We don't decide to find who the winner and the loser except for competition of debating in academic. But we debate to find the solution and to get the new information. If the condition forces to let their opinion to be accepted as a winner, let it be. This means we are the great man who has big hearts and be a winner for them. It doesn't mean we are a loser, but the fact we are a winner for them. Is that not the rich people are able to make other be rich because they had what the people have not owned.

For me in some conditions, I strict for debating, and it is fair if we face someone who couldn't be able to introspection themselves about their egotism in debating. This doesn't mean we drop them in public, but to remind them about their bad habit in debating. Introspection ourselves, know the character, and mastering the topics are the key of debating doing well and give the appropriate solutions.

So, now we should correct ourselves before we argue with others so that they don't feel underestimate and be offended, we should give the right decision and useful for others. Give in to debate are the winner, because the winner to give a win for other, and don't worry, believe that the truth will inevitably occur.


By MEYF 

~ PERDEBATAN BUKAN MENCARI KALAH ATAU MENANG ~

Monday, September 15, 2014 Add Comment
Setiap manusia diciptakan memiliki kelebihan yaitu akal dan hati. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, beruntunglah kita bisa memanfaatkan keduanya dalam kondisi yang tepat. Menjalani hidup yang selalu berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu kebutuhan yang sukar untuk dihindari. Setiap hari kita bertukar pikiran dan sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan. Ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan bahkan menemui kondisi yang tidak sejalan dengan kondisi kita saat itu. Nah..dalam hal ini akal dan hati sangat dibutuhkan untuk menjaga dan mengontrol emosional yang timbul.
Dalam kehidupan kita pasti tidak akan terpisahkan dari hal yang namanya berdebat. Satu kata yang mungkin terasa keras dan biasanya ditemukan dikalangan akademisi atau pun pejabat yang sering kita lihat di televisi. Namun kenyataannya kita sering melakukan perdebatan dengan topik yang berbeda-beda, baik dengan keluarga, teman sejawat atau pun kolega kerja kita. Mulai dari topik yang ringan mengenai pengalaman hingga topik yang terlalu berat mengenai dunia dan segala macam masalahnya.

Kadang dalam perdebatan kita menemui adanya emosi yang timbul akibat tujuan dari perdebatan yang salah, yaitu bukan mencari solusi namun mencari siapa yang kalah dan siapa yang menang. Emosi juga timbul karena keegoisan untuk menuntut dan memaksa orang lain mengikuti kata hati kita yang belum tentu itu benar. Kadang emosi timbul karena gengsi yang menganggap diri kita lebih hebat dari lainnya, sehingga timbul rasa tidak menghargai pendapat orang lain. Bukankah hal ini sangat tidak baik jika dibiarkan berkembang dalam diri kita dan tentu akan muncul perselisihan atau keretakan hubungan kita dengan orang lain.

Saya berpendapat bahwa perdebatan dengan orang lain bukanlah mengumbar bahwa saya orang hebat, atau saya lebih tahu dari Anda, atau saya adalah orang yang harus Anda hormati. Namun perdebatan adalah suatu cara membantu kita untuk bisa bertukar pikiran dengan orang lain yang mungkin mereka lebih banyak mengetahui informasi daripada kita. Dan akhir dari perdebatan bukanlah menang atau kalah, namun solusi atau informasi tambahan penting yang kita peroleh dari orang lain yang dapat kita kombinasikan dengan informasi yang kita miliki, sehingga nantinya bermanfaat bagi orang banyak. Bukankah kita akan dihormati jika kita sudah menghormati orang lain, begitu juga halnya dalam perdebatan, jika kita menginginkan pendapat kita dihormati orang lain, maka hormati dan hargailah pendapat orang lain tanpa ada egois dan meremehkannya.

Saat berdebat pun kita juga perlu perhatikan dengan siapa kita berdebat, baik mengenai watak, latar belakang atau pun pendidikan mereka. Melalui hal ini kita mampu memahami mereka dan mengerti bagaimana mensiasati perdebatan. Waktu dan kondisi perdebatan pun harus kita perhatikan. Berdebat dalam forum/resmi sebaiknya dilakukan dengan cara yang elegan tanpa adanya emosi bak adu jotos, kita gunakan logika, hati  dan pendapat-pendapat yang profesional. Tidak baik menggunakan kata-kata yang menyerang seperti “Anda salah besar!” atau “Anda tidak paham dengan apa yang kita bicarakan” atau pun kata yang menjengkelkan orang lain saat berdebat. Berdebatlah dengan argumen yang cerdas dan bukan adu jotos, setidaknya cara berbicara kita akan menunjukkan siapa diri kita secara keseluruhan dari kecerdasan, emosional dan mentalitas.

Saat saya kerja di sebuah perusahaan dan ada perdebatan dalam rapat yang kadang tidak membuahkan hasil yang baik. Dan saya sering mendengar kata “Sing Waras Ngalah” artinya orang yang waras dan berpikiran logis silahkan mengalah. Dalam perdebatan, mengalah bukan berarti mencari siapa pemenang dan siapa yang kalah, namun dengan mengalah menunjukkan sikap kedewasaan dalam menerima pendapat orang lain, walaupun kita tahu bahwa pendapat mereka salah, namun bukankah kebenaran itu pasti terungkap. Jadi membiarkan orang lain memenangkan pendapatnya berarti kita sudah menjadi orang yang berjiwa besar dan berhati sebagai pemenang bagi orang lain. Bukankah orang kaya adalah orang yang mampu mengkayakan orang lain. Karena mereka lebih dahulu memiliki apa yang belum dimiliki orang tersebut.

Namun, bagi saya kadang memberikan ketegasan dalam hal perdebatan adalah wajar, jika menemukan orang yang tidak mampu introspeksi diri mengenai keegoisannya dalam berdebat. Karena hal ini bukan untuk menjatuhkannya didepan umum namun untuk mengingatkannya bahwa orang pun tidak menyukai cara berdebatnya. Tetap introspeksi diri, mengenali watak orang yang kita ajak berdebat dan menguasai bidang perdebatan adalah kunci agar perdebatan bisa berjalan dengan baik dan memberikan solusi yang tepat.

So...mulai sekarang ada baiknya kita mengoreksi diri kita sebelum kita berdebat dengan orang lain agar orang tersebut tidak merasa diremehkan, tidak tersinggung atau pun mampu menghasilkan keputusan yang tepat dan berguna bagi orang lain. Mengalah dalam perdebatan adalah orang yang mampu memberikan kemenangan bagi orang lain, dan kebenaran pasti akan terungkap.

By MEYF