~"SHOPAHOLIC"~

Sunday, September 28, 2014 Add Comment

In 2009, surely you ever watched a movie about a shopaholic girl that is crazy shopping woman. She is hard to resist the urge or temptation to not spend her money. This movie story was taken from novel written by Sophie Kinsella, “Shopaholic Takes Manhattan”. The first time, I watched this movie on 2009, it was a comedy movie and more lesson that I got on it. This movie is nearly same with “The Devil Wears Prada” about fashion. The Confession of Shopaholic, there is a twenty-five old woman, names Rebecca Bloomwood and she lives with her friend, Suze. She is a writer in Finance Magazine. But her life is not accordance with what she wrote. She cannot control to not spend more money to buy the things. She is a shopaholic woman, addicted to buying things. She is not able to eliminate this bad habit, for the consequence, she gets badly financial. She has high debt of credit card and her salary is not enough to fill her life. Rebecca face more process to thinking adult. She falls in love to a man, she works in new company and finally able to be not shopaholic woman. Now, I will not discuss this movie story because we can watch online on youtube.com.

Last time, I had discussed with some people and this is my experience as well, why shopaholic occured and why I was shopaholic (symptom) before I get married. The meaning of shopaholic formed by shop=buy a thing and aholic=the habit that is not able to resist the urge either realize or not.  So, shopaholic is a person considered to be addicted to shopping, they are not be able to resist the temptation to shopping and shopping, then they waste time and money although they realize that doesn't need it. About 90% the shopaholic are women and the other hand men are shopaholic as well.

There are some symptoms of shopaholic, feeling satisfied while shopping for not the needed and feeling regret after bought it. The shopaholic has a lot of things, but they rare and even never use its. They buy for pleasure and to make them satisfied for a while. They are not able to hold their money and credit card, they need to spend it more to get things that not useful for them. Even they lie to other about their money that has been spent on shopping.

More causes shopaholic  occurs. When the stress comes and excessive anxiety about something, then they will go to outside to public center or mall, it was originally only intended for refreshing, but ultimately they buy things that are not needed.  Other side, they haven't responsible for their actions and never think what the impact or consequence. Similarly decide to buy things without thinking about the benefit, even though the things purchased were not needed. Then, they have low self-confidence and their hedonic life with perception that the human having will be respect because of their richness and their material. They want to be seen great and OK in front of other people to maintain prestige because of material. More negative impact will occur for shopaholic, high loan, stress and financial pressure, fire from the job, more crime even kill themselves.


The few things that we can do to solve this and I was already doing to not buy things that are not needed.  The key is a strong desire to change this habit. We must be able to determine whether the things that we need and whether the things that we want. We must change our mind to not buy for unused things, and try to rethink again for shopping. Write the financial plan per month and analyze the financial report about what it has been spent before. When we stress, do the positive moment such as sleep, take a rest, stay and having fun with family or doing some hobby (not shopping). If shopaholic is already high-level, then should go to the psychologist to overcome with Cognitive Behavioral Therapy (CBT) and relaxation therapies that help them overcome the thoughts and behaviors that are not rational and prevent them to not continuous shopping habit.

Hopefully this is useful. :)

by MEYF

~"SHOPAHOLIC"~

Sunday, September 28, 2014 Add Comment

Sekitar tahun 2009, Anda pasti pernah menonton film mengenai cewek yang sophaholic yaitu gila belanja yang amat susah menahan keinginan untuk tidak menghabiskan uangnya. Film yang diambil dari penulis novel favorit saya yaitu Sophie Kinsella yang berjudul “Shopaholic Takes Manhattan”. Pertama saya menonton tahun 2009, filmnya kocak banget, mungkin mirip dengan The Devil Wears Prada kalo dilihat dari segi fashionnya. Ada seorang wanita berusia 25 tahun bernama Rebecca Bloomwood yang hidup bersama sahabatnya Suze. Rebecca seorang penulis majalah keuangan. Namun kehidupannya tidak sesuai dengan apa yang dia tulis yaitu memiliki kecanduan belanja (shopaholic). Kebiasaan buruk yang sangat susah untuk dihilangkan hingga dia mengalami keterpurukan keuangan. Kartu kredit membengkak dan gaji yang diterima sangat tidak mencukupi kehidupan Rebecca yang addicted atau kecanduan belanja. Banyak proses yang dijalani Rebecca hingga dia jatuh hati pada seorang pria. Rebecca melakukan kebohongan demi gengsinya, walau demikian pada akhirnya Rebecca bisa menghilangkan shopaholic syndrome. Saya tidak akan membahas mengenai filmnya karena bisa ditonton online melalui youtube.com.

Beberapa waktu lalu pernah sharing dengan beberapa orang dan juga ini pengalaman sebelum saya menikah. Menurut istilahnya shopaholic berasal dari dua kata yaitu shop=belanja dan aholic=ketergantungan yang disadari atau pun tidak. Jadi shopaholic adalah kebiasaan seseorang yang tidak mampu menahan keinginan berbelanja dan berbelanja sehingga menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk berbelanja, walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan. Sekitar 90% adalah wanita sering mengalami sindrom shopaholic namun bukan berarti pria tidak ada yang shopaholic.

Ada beberapa gejala shopaholic, diantaranya suka berbelanja barang-barang dan merasa puas saat berbelanja walaupun barang yang dibeli tidak dibutuhkan, namun setelah selesai belanja merasa menyesal atas barang yang dibelinya. Orang shopaholic memiliki banyak barang-barang yang tidak terhitung jumlahnya, namun dia jarang bahkan tidak pernah memakai barang tersebut. Mereka membeli hanya untuk kepuasan sesaat belanja. Tidak mampu menahan diri untuk tidak berbelanja bahkan berbohong pada orang lain mengenai uangnya yang telah habis untuk berbelanja.

Banyak penyebab mengapa terjadi shopaholic syndrome, misalnya saat stress atau cemas yang berlebihan terhadap sesuatu hal sehingga untuk meredakannya pergi ke mall atau pusat keramaian yang pada awalnya hanya bertujuan untuk cuci mata, namun akhirnya membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Adanya kebiasaan yang tidak bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan sehingga tidak memikirkan akibatnya. Sama halnya memutuskan membeli barang tanpa memikirkan terlebih dahulu manfaatnya, padahal barang yang dibeli pun tidak dibutuhkan. Dilain hal adanya rasa percaya diri yang sangat rendah, dan gaya hidup yang hedonis (materialis) dengan persepsi bahwa manusia akan dinilai berdasarkan barang-barang yang dimilikinya. Hanya karena ingin dipandang oke dan hebat di depan orang banyak. Demi menjaga image atau gengsi sehingga membeli barang-barang yang tidak ada manfaatnya dan timbullah penyesalan setelah berbelanja.

Banyak dampak negatif yang terjadi pada shopaholic seperti akan timbulnya hutang dan bahkan hutang yang menumpuk sehingga menambah stress dan tekanan ekonomi, dipecatnya dari pekerjaan karena menggunakan uang perusahaan untuk berbelanja, munculnya tindakan kriminal bahkan bunuh diri.

Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan yang saya pun sudah melakukannya untuk tidak membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Mulai sekarang coba kita amati apa saja yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Kita harus mampu menahan diri dari godaan untuk tidak berbelanja. Kita harus mampu membedakan mana yang keinginan dan mana yang kebutuhan. Menulis rencana keuangan yang akan kita belanjakan per bulannya. Melakukan hal positif saat mengatasi stress seperti istirahat, ngumpul dengan keluarga, atau mengerjakan hobby kita. Sebagai manusia bukanlah human having namun manusia adalah sebagai human being. Jika shopaholicnya sudah tingkat tinggi, sebaiknya datang ke psikolog untuk diatasi dengan CBT (Cognitive Behavioral Therapy) dan terapi relaksasi yang akan membantu penderita mengatasi pikiran dan perilakunya yang tidak rasional dan mencegah penderita untuk tidak melakukan kebiasaan belanja terus menerus.


Semoga bermanfaat.. :)

by MEYF

DIHARAMKANNYA SHALAT BAGI WANITA HAID MENURUT KESEHATAN

Saturday, September 20, 2014 Add Comment
Setiap umat muslim diwajibkan untuk melakukan Shalat lima waktu setiap harinya. Sejumlah studi modern membuktikan bahwa gerakan shalat adalah sebagai bentuk gerakan olahraga yang dapat meningkatkan peredaran darah terutama saat rukuk dan sujud. Pada saat seorang wanita rukuk dan sujud maka akan terjadi peningkatan peredaran darah ke rahim. Sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa akan menyedot banyak darah. Hal ini tentu baik bagi kesehatan wanita. Namun lain halnya jika wanita haid melakukan shalat, tentu akan membahayakan jika dilakukan terus-menerus selama masa Haidh.

Saat haid, banyaknya darah yang keluar adalah berkisar sekitar 34 ml. Darah tersebut akan mengalir ke rahim, sehingga akan terjadi kehilangan darah yang akan terus meningkat. Hal ini akan menyebabkan lelah dan bahkan kadar emosi yang naik turun. Jika pada saat ini wanita haid melakukan shalat, maka zat imunitas di tubuhnya pun akan hancur akibat sel darah putih yang hilang dan ikut bersama darah. Sehingga organ tubuh lainnya seperti limpa dan otak akan mudah terserang penyakit.

Inilah yang diperintahkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 222 yaitu “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh, katakanlah :”Haidh itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci”.


Subhanallah, inilah hikmah besar keajaiban Allah SWT dibalik larangan syariat agar wanita haid tidak shalat hingga dia bersih/suci.

by MEYF

~ JUST TO SAY "NO" ~

Wednesday, September 17, 2014 Add Comment

Have you ever felt regret when doing things that actually you unwant to do? Have you ever felt a heavy heart when saying NO to your friend? Have you ever felt unwilling to reject someone? I am sure that we are as an eastern always care others than ourselves. No wrong from that, but in some condition we should care ourselves first then other. Sometime we don't think about whether they will act like us. And, we don't think about the negative effect when we force ourselves.

A salesman promotes his product and he tries to influence us to buy it. Whereas we don’t want it at that time because of financial condition. Because of the feeling of heavy heart, feeling of compassion and feeling of prestige in ourselves, we are not able to reject him and say NO to not buy. What will you get from this situation? Surely you will regret and pressure to think how to pay loan to the next.

Your boss ask you to do overtime and your condition does not support it because you have overload job at that time. And, you accept it as your professional even you realize disable to finish it. What will you get from this situation? More pressure, stress and unsatisfied result also more mistakes will occur from your job results. Maybe more colleague and clients will assume that you are not professional. This is effect occurs as no bravery to say NO.

We have right to say NO eventually it will be goodness for common interest. We have right to say NO for satisfied results. We have right to say NO to be disciplined and firmly on ourselves and others. Through this possibility it will take risk. Don't you think that when you say YES will take risk as well. Just think that every decision has risk on it. And, we should pass it.

Someone needed to rest and felt so tired about his responsibility in a project, but he was not able to say NO and he was worry the perception of not professional at work, he still continued to finish it, although feeling heavy heart. He tried to think as form of everything is possible to do. But in case he shouldn't do it, it would be impact to his health and concentration then impact to his performance at work. No wrong if he said NO and rejected some job if he was not able to do it rather than he got to stress and not able to finish its works. Instead, he always complained about his condition and he didn't give positive results. So this is good to say NO. It doesn't mean he didn't do maximum to get possibility perception, but he has right to say NO and he should reject it for his good result.

The saying NO to get justice for ourselves, to reject something for inappropriate with our condition. This is the justice to bring discipline, brave and self-confidence. The saying NO is not negative thing. This is kind of our professional capacity, so that we are able to undertake the responsibility given to us and we are able to give fair decision. There is not wrong if we are indulging ourselves by saying NO.

The first time, I feel so difficult to reject and say NO. Now I success to get out from that situation and I can say NO if I don't like it and if it is not an appropriate condition for me. Although it will take the risk on it, just think that I learn from mistake to be good.

So...will not you brave to say NO?


By MEYF 

~ KATAKAN "TIDAK" ~

Tuesday, September 16, 2014 Add Comment
Pernahkah Anda merasa menyesal saat melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan? Pernahkan Anda merasa segan untuk melakukan penolakan? Pernahkan Anda merasa berat hati saat mengatakan TIDAK kepada sahabat Anda? Saya yakin kita sebagai orang timur memiliki sikap yang selalu mempedulikan orang lain ketimbang diri sendiri. Kadang kita tidak memikirkan apakah mereka juga akan bertindak seperti itu terhadap kita. 

Saat seorang sales datang ke rumah Anda menawarkan produk sehingga Anda pun terpengaruh untuk membelinya. Padahal sebelumnya tidak ada sedikit pun niat untuk membeli produk tersebut karena kondisi keuangan. Namun rasa tidak enak, rasa iba atau pun rasa gengsi pada diri Anda sehingga tidak ada keberanian menolak untuk tidak membelinya. Apa yang Anda dapat, tentu penyesalan dan tekanan memikirkan cicilan yang harus dilunasi berikutnya.

Saat atasan meminta Anda untuk melakukan suatu pekerjaan tambahan. Dan pada saat itu kondisi Anda sudah overload  karena takut dianggap tidak profesional, Anda pun menerima pekerjaan itu. Apa yang Anda dapatkan? Berbagai tekanan terhadap pekerjaan, hasil yang tidak memuaskan dan juga kesalahan-kesalahan yang Anda lakukan akan membawa Anda kepada hal yang salah, sehingga orang lain menganggap Anda sebagai pekerja yang tidak profesional. Ini adalah akibat dari tidak berani berkata TIDAK.

Kita punya hak untuk berkata TIDAK untuk kepentingan diri kita sendiri yang nantinya demi kebaikan bersama. Kita memiliki hak untuk berkata TIDAK demi hasil yang memuaskan bagi diri sendiri dan orang lain. Kita berhak berkata tidak untuk menjadi pribadi yang tegas terhadap diri sendiri dan orang lain. Walaupun dengan berkata TIDAK akan ada resiko yang kita ambil, bukankah dengan berkata IYA pun akan menanggung resiko. Karena setiap keputusan yang kita ambil pasti terdapat resiko di dalamnya.

Pernah ada seorang sahabat yang sudah merasa lelah dengan tanggungjawabnya dalam menangani suatu tugas, namun karena tidak berani berkata TIDAK dan takut dicap sebagai tidak profesional, dia tetap menjalaninya. Walaupun pemikiran ini sebagai bentuk bahwa tidak ada yang tidak mungkin, namun jika diri kita sudah sangat lelah dan berakibat pada kesehatan serta daya konsentrasi, tidak ada salahnya kita berkata TIDAK untuk melanjutkan pekerjaan tersebut. Daripada kita merasa tertekan jika tidak mampu menyelesaikan permintaan dan tugas yang diberikan, daripada kita berkeluh kesah terhadap kondisi tersebut namun tidak memberikan hasil yang positif, adabaiknya kita berani untuk berkata TIDAK. Hal ini tidak dikaitkan dengan pemikiran bahwa segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. Namun segala sesuatu itu ada hal dimana kita bisa menolaknya untuk mendapatkan hal terbaik lainnya.

Berkata TIDAK dilakukan untuk mendapatkan keadilan bagi diri kita sendiri. Keadilan untuk menolak sesuatu hal yang tidak sesuai dengan hati kita. Keadilan untuk menjadi pribadi yang tegas dan keadilan untuk menjadi pribadi yang berani dan percaya diri. Jadi, berani berkata TIDAK bukanlah suatu hal yang negatif. Ini adalah bentuk profesional kita bahwa kita mengetahui kapasitas diri kita, sehingga kita mampu melakukan tanggung jawab yang diberikan kepada kita dengan baik dan mampu memberikan keputusan yang adil bagi diri kita. Tidak ada salahnya memanjakan diri dengan berkata TIDAK.


Untuk saya pribadi, pada mulanya sangat sulit untuk berkata tidak. Namun saya sudah membiasakan diri untuk berani berkata tidak dan yakin akan keputusan yang saya pilih, walaupun terdapat resiko didalamnya. Namun melalui resiko tersebut saya belajar kehidupan baru.

So...masih tidak beranikah Anda berkata TIDAK ???
:)


By MEYF

DEBATING (ARGUING) DOESN'T MEAN TO FIND THE WINNER AND THE LOSER

Monday, September 15, 2014 Add Comment
We were created by God and we have an excess the mind and the heart than other living things. So lucky we are, if we are able to use both of them in the right condition. We cannot avoid to live alone and we need other people to interact each other. Every day we exchange ideas and sharing each other pertaining to life. We feel what they feel although we face the condition that is inconsistent with us at that time. So, in this case we need mind and heart to maintain and control our emotional. 

In our life, we couldn't separate from debate or argue with other. We will think this word “debate” is too hard and usually face in academics or officials that we often see on TV. The fact we often do debate for various topics with our family member, friends or colleague. It begins from low topic about our experience into serious topic such as about the world and its problems.  

Sometime, we get emotional in debating as long as the result of the wrong purpose for debating, it doesn't to find the solution but to decide who the winner and who the loser. Emotional appears because of egotism to ask and force others to follow us that it is not necessarily true. Sometime emotional appears because of prestige that consider ourselves more powerful than others, then we feel no respect each other people's opinions. This is not good and it will certainly appear dispute and crack our relationship with others.

My opinion about debating with others are not to show that I am powerful, I know first than you, I am the person who must be respect first by you. But for me, debating is the way to exchange mind with others. Maybe they have more knowledge than me. And, the end of debating does not mean to find the winner or the loser, but to find the solution and new good information that we can combine with our opinion, so it will be useful for others in public. We would not be respected if we aren't able to respect others, it is the same in debating. If we hope our opinion will be respected or accepted by them, we must respect them first without egotism and underestimate their opinion.

When we are debating, we must know with whom we argue. We must know their character, their background and their education, and through this, we will understand them and we are able to deal with good debating. We must consider the time and the condition of debating. If we debate in forum or public, we should do elegant debate without bad emotional like fist fighting. We should use our logic, heart and professional opinions. It is not an appropriate use of words that strike such as “You are wrong!” or “You don't understand what we are talking about!” or any words that is annoying others when we are debating. Do debating with intelligent and smart arguments and not fist fights. At least the way we talk to show who we are a whole of intelligent, smart, emotional and mentality.

When I worked at private company, at the minutes of meeting, we faced debating and sometime we didn't have good result. Have you heard about the proverb of Indonesia “Sing Waras Ngalah”, it means the smart and intelligent people shouldn't continue badly debating and give in to it. It doesn't mean we are a loser, it shows maturity in accepting the opinions of others, even though we know that their opinion is not appropriate, it just for a while, believe that the truth will inevitably occur. We don't decide to find who the winner and the loser except for competition of debating in academic. But we debate to find the solution and to get the new information. If the condition forces to let their opinion to be accepted as a winner, let it be. This means we are the great man who has big hearts and be a winner for them. It doesn't mean we are a loser, but the fact we are a winner for them. Is that not the rich people are able to make other be rich because they had what the people have not owned.

For me in some conditions, I strict for debating, and it is fair if we face someone who couldn't be able to introspection themselves about their egotism in debating. This doesn't mean we drop them in public, but to remind them about their bad habit in debating. Introspection ourselves, know the character, and mastering the topics are the key of debating doing well and give the appropriate solutions.

So, now we should correct ourselves before we argue with others so that they don't feel underestimate and be offended, we should give the right decision and useful for others. Give in to debate are the winner, because the winner to give a win for other, and don't worry, believe that the truth will inevitably occur.


By MEYF 

~ PERDEBATAN BUKAN MENCARI KALAH ATAU MENANG ~

Monday, September 15, 2014 Add Comment
Setiap manusia diciptakan memiliki kelebihan yaitu akal dan hati. Kelebihan ini tidak dimiliki oleh makhluk lainnya, beruntunglah kita bisa memanfaatkan keduanya dalam kondisi yang tepat. Menjalani hidup yang selalu berinteraksi dengan orang lain adalah salah satu kebutuhan yang sukar untuk dihindari. Setiap hari kita bertukar pikiran dan sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan. Ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain dan bahkan menemui kondisi yang tidak sejalan dengan kondisi kita saat itu. Nah..dalam hal ini akal dan hati sangat dibutuhkan untuk menjaga dan mengontrol emosional yang timbul.
Dalam kehidupan kita pasti tidak akan terpisahkan dari hal yang namanya berdebat. Satu kata yang mungkin terasa keras dan biasanya ditemukan dikalangan akademisi atau pun pejabat yang sering kita lihat di televisi. Namun kenyataannya kita sering melakukan perdebatan dengan topik yang berbeda-beda, baik dengan keluarga, teman sejawat atau pun kolega kerja kita. Mulai dari topik yang ringan mengenai pengalaman hingga topik yang terlalu berat mengenai dunia dan segala macam masalahnya.

Kadang dalam perdebatan kita menemui adanya emosi yang timbul akibat tujuan dari perdebatan yang salah, yaitu bukan mencari solusi namun mencari siapa yang kalah dan siapa yang menang. Emosi juga timbul karena keegoisan untuk menuntut dan memaksa orang lain mengikuti kata hati kita yang belum tentu itu benar. Kadang emosi timbul karena gengsi yang menganggap diri kita lebih hebat dari lainnya, sehingga timbul rasa tidak menghargai pendapat orang lain. Bukankah hal ini sangat tidak baik jika dibiarkan berkembang dalam diri kita dan tentu akan muncul perselisihan atau keretakan hubungan kita dengan orang lain.

Saya berpendapat bahwa perdebatan dengan orang lain bukanlah mengumbar bahwa saya orang hebat, atau saya lebih tahu dari Anda, atau saya adalah orang yang harus Anda hormati. Namun perdebatan adalah suatu cara membantu kita untuk bisa bertukar pikiran dengan orang lain yang mungkin mereka lebih banyak mengetahui informasi daripada kita. Dan akhir dari perdebatan bukanlah menang atau kalah, namun solusi atau informasi tambahan penting yang kita peroleh dari orang lain yang dapat kita kombinasikan dengan informasi yang kita miliki, sehingga nantinya bermanfaat bagi orang banyak. Bukankah kita akan dihormati jika kita sudah menghormati orang lain, begitu juga halnya dalam perdebatan, jika kita menginginkan pendapat kita dihormati orang lain, maka hormati dan hargailah pendapat orang lain tanpa ada egois dan meremehkannya.

Saat berdebat pun kita juga perlu perhatikan dengan siapa kita berdebat, baik mengenai watak, latar belakang atau pun pendidikan mereka. Melalui hal ini kita mampu memahami mereka dan mengerti bagaimana mensiasati perdebatan. Waktu dan kondisi perdebatan pun harus kita perhatikan. Berdebat dalam forum/resmi sebaiknya dilakukan dengan cara yang elegan tanpa adanya emosi bak adu jotos, kita gunakan logika, hati  dan pendapat-pendapat yang profesional. Tidak baik menggunakan kata-kata yang menyerang seperti “Anda salah besar!” atau “Anda tidak paham dengan apa yang kita bicarakan” atau pun kata yang menjengkelkan orang lain saat berdebat. Berdebatlah dengan argumen yang cerdas dan bukan adu jotos, setidaknya cara berbicara kita akan menunjukkan siapa diri kita secara keseluruhan dari kecerdasan, emosional dan mentalitas.

Saat saya kerja di sebuah perusahaan dan ada perdebatan dalam rapat yang kadang tidak membuahkan hasil yang baik. Dan saya sering mendengar kata “Sing Waras Ngalah” artinya orang yang waras dan berpikiran logis silahkan mengalah. Dalam perdebatan, mengalah bukan berarti mencari siapa pemenang dan siapa yang kalah, namun dengan mengalah menunjukkan sikap kedewasaan dalam menerima pendapat orang lain, walaupun kita tahu bahwa pendapat mereka salah, namun bukankah kebenaran itu pasti terungkap. Jadi membiarkan orang lain memenangkan pendapatnya berarti kita sudah menjadi orang yang berjiwa besar dan berhati sebagai pemenang bagi orang lain. Bukankah orang kaya adalah orang yang mampu mengkayakan orang lain. Karena mereka lebih dahulu memiliki apa yang belum dimiliki orang tersebut.

Namun, bagi saya kadang memberikan ketegasan dalam hal perdebatan adalah wajar, jika menemukan orang yang tidak mampu introspeksi diri mengenai keegoisannya dalam berdebat. Karena hal ini bukan untuk menjatuhkannya didepan umum namun untuk mengingatkannya bahwa orang pun tidak menyukai cara berdebatnya. Tetap introspeksi diri, mengenali watak orang yang kita ajak berdebat dan menguasai bidang perdebatan adalah kunci agar perdebatan bisa berjalan dengan baik dan memberikan solusi yang tepat.

So...mulai sekarang ada baiknya kita mengoreksi diri kita sebelum kita berdebat dengan orang lain agar orang tersebut tidak merasa diremehkan, tidak tersinggung atau pun mampu menghasilkan keputusan yang tepat dan berguna bagi orang lain. Mengalah dalam perdebatan adalah orang yang mampu memberikan kemenangan bagi orang lain, dan kebenaran pasti akan terungkap.

By MEYF



TERSENYUMLAH .... :)

Thursday, September 11, 2014 Add Comment
Senyum, semua kita sebagai manusia pasti pernah tersenyum. Senyum adalah salah satu ekspresi wajah saat kita merasa bahagia atau menerima suatu keadaan dengan senang. Senyum kadang terjadi untuk menutupi rasa malu yang ditunjukkan melalui mulut, gigi atau pun mata. Rasulullah SAW bersabda bahwa “Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah termasuk sedekah.”
Tersenyum adalah sesuatu hal yang sangat sepele namun kadang sulit dilakukan oleh sebagian orang. Harus diperhatikan juga bahwa jangan terlalu keseringan tersenyum tanpa sebab yang memberikan persepsi negatif dari orang kepada kita. Banyak manfaat dari tersenyum baik untuk kesehatan, psikologis, sosial atau pun agama.

Pernah kita memberikan senyuman kepada orang lain bahkan orang yang belum kita kenal. Tentu perasaan bahagia yang kita terima saat mereka membalas senyuman kita. Mungkin sama bahagianya saat kita mendapatkan kabar berita baik atau pun hadiah. Saat kita sendiri dalam keadaan sedih, cobalah untuk tersenyum, pasti akan terasa perubahan positif dalam diri kita.

Tersenyum itu memiliki manfaat yang banyak dalam diri kita dan lingkungan sekitarnya. Menurut Guillaume Duchenne, seorang ahli neurologi Perancis bahwa senyuman dapat menggerakkan otot-otot bagian mulut, pipi dan mata. Dalam kesehatan saat tersenyum maka 16 otot muka digerakkan untuk membentuk senyuman manis dan 43 otot muka digerakkan untuk membentuk muka masam (cemberut). Jelas perbandingan yang besar dan membutuhkan energi lebih banyak saat kita cemberut dibandingkan tersenyum.

Menurut Davis dan Palladino bahwa ekspresi wajah saat tersenyum mempengaruhi emosi dan perlakuannya. Bayi tersenyum sebanyak 400 kali dibandingkan orang dewasa yang hanya 15 kali. Betapa indahnya dan senangnya hati kita saat melihat bayi tersenyum. Saat tersenyum juga mengeluarkan endorphins sejenis zat kimia yang dihasilkan oleh otak untuk mengurangi rasa sakit. Karena itulah senyum bisa meningkatkan mood kita dan juga menghilangkan rasa stress yang buruk.
Percayakah kita bahwa senyum itu dapat menular bagaikan suatu penyakit yang ditularkan melalui virus. Bahkan lebih cepat penularannya dibandingkan penyakit yang berbahaya. Namun senyum adalah penyakit bahagia, senyum menyebarkan virus kebahagiaan dan kesenangan. Saat kita senyum virus kebahagiaan akan tertular kepada orang yang kita beri senyum, sehingga mereka pun mengidap virus kebahagiaan dengan memberikan senyuman kepada kita.

Penelitian dari Pusat kesehatan California menjelaskan bahwa mengenai stress. Stress terbagi atas dua yaitu stress baik dan stress yang buruk. Senyum adalah termasuk stress yang baik. Ada fakta indah lainnya mengenai senyum, Marianne LaFrance mengatakan bahwa wanita tersenyum lebih banyak dibandingkan pria, dan wanita mampu mendeteksi senyum palsu dan tulus dari seseorang.
Betapa indahnya jika kita tersenyum, hal sepele namun memberikan manfaat yang sangat banyak bagi kita dan lingkungan. Dan dalam Islam tersenyum adalah salah satu bentuk ibadah sedekah kepada orang lain. Maka tersenyumlah...

Lirik lagu Raihan “Senyum”
Senyuman... Senyuman.Senyum Tanda Mesra. Senyum Tanda Sayang. Senyumlah.. Sedekah Yang Paling Mudah. Senyum Di Waktu SusahTanda Ketabahan. Senyuman Itu Tanda Keimanan. Senyumlah Senyumlah Senyumlah Senyumlah. Hati Yang Gundah Terasa Senang. Bila Melihat Senyum Hatikan Tenang. Tapi Senyumlah Seikhlas Hati. Senyuman Dari Hati Jatuh ke  Hati....

By MEYF


Reference :
ms.wikipedia.org/wiki/Senyum

http://lirik.kapanlagi.com/artis/raihan/senyum

MANFAAT BERKUMUR-KUMUR DALAM ILMU PENGETAHUAN

Tuesday, September 09, 2014 Add Comment
Sebelumnya kita sudah kupas sedikit mengenai manfaat wudhu bagi kesehatan. Berkumur-kumur adalah salah satu gerakan dalam berwudhu. Berkumur-kumur berarti memasukkan air ke dalam mulut dan mengeluarkannya kembali setelah melakukan beberapa gerakan memutarkan air dalam mulut. Dalam mulut banyak terdapat kuman ataupun sesuatu yang membahayakan bagi tubuh kita. Berkumur-kumur adalah salah satu cara untuk mencegah kuman ataupun zat lainnya dalam mulut kita. Saat berkumur-kumur, sisa-sisa makanan dan kuman-kuman yang ada dalam mulut akan keluar sehingga mencegah dari infeksi gigi, infeksi mulut dan penularan penyakit.

Menurut penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Selain itu, manfaat lainnya adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya.

Menurut para ahli olah raga, berkumur merupakan suatu cara yang dapat menggerakkan otot-otot wajah dengan baik sehingga menjadi jiwa seseorang tenang. Manfaat berkumur-kumur lainnya secara psikoligis atau religi adalah membersihkan mulut kita dari berkata kotor dan menyakiti hati orang lain.

Sangat banyak manfaat dari berkumur-kumur lainnya, kita sebagai umat Islam diajarkan untuk hidup bersih dan sehat. Beruntunglah bagi yang melakukan shalat lima waktu, minimal lima kali dalam sehari untuk berkumur-kumur. Jika diantara kita masih ada yang sakit, kita bisa introspeksi diri, apakah kita sudah melakukan ibadah kepada Tuhan dengan baik atau belum. Karena tidak ada sedikitpun hal yang merugikan diri kita dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

By MEYF

Reference:




KEAJAIBAN WUDHU MENURUT ILMUAN DUNIA - I

Tuesday, September 09, 2014 Add Comment
Dalam surat AL Maidah ayat 6 :”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih), sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Ibadah wudhu sangat mudah dilakukan dan wajib dilakukan sebelum shalat. Karena tidak akan sempurna atau tidak sah shalat kita jika kita tidak membersihkan diri kita dengan wudhu. Wudhu berarti bersih dan indah, hal ini menunjukkan Islam sangat mencintai kebersihan dan keindahan.

Tahukah kita, bahwa ibadah dalam Islam bukan hanya ritual saja namun menitikberatkan kepada perubahan hidup menjadi lebih baik. Saat ini banyak para ilmuan yang menemukan bahwa ibadah-ibadah yang dilakukan oleh umat Islam banyak memberikan manfaat kepada kehidupan, kesehatan dan lingkungan. Setiap fakta ilmiah yang telah dibuktikan ternyata semua yang diperintah Allah SWT dalam Al Quran adalah bermanfaat sedangkan semua hal yang merugikan dilarang oleh Allah SWT untuk melakukannya. Begitu juga halnya dengan wudhu, penelitian baru menegaskan bahwa setiap gerakan wudhu memiliki makna yang sangat luar biasa baik dari segi kesehatan atau pun dari segi psikologi.
Gerakan wudhu dimulai dengan membaca Bismillah, membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan, berkumur-kumur, menghirup air dengan lobang hidung sampai ke tenggorakan rongga hidung (nasofaring), selanjutnya membasuh muka, membasuh kedua tangan hingga siku, mengusap sebagian rambut, membasuh telinga dan membasuh kedua kaki hingga mata kaki.

Seperti kita ketahui bahwa kulit adalah bagian terluar yang membungkus dan melindungi tubuh dari berbagai macam kuman, racun, radiasi, suhu, fungsi ekskresi/pembuangan dan juga sebagai media komunikasi (perasa). Bersuci (wudhu) merupakan salah satu cara untuk membersihkan dan menjaga kestabilan serta kelembaban kulit. Mencegah penyebaran kuman penyakit dan bakteri dan mencegah terjadinya kanker kulit. Penelitian ilmiah banyak membuktikan bahwa kanker kulit timbul karena rendahnya kebersihan kulit.

Saat kita melakukan rutinitas maka akan banyak menempel kuman-kuman atau pun bakteri yang membawa penyakit seperti virus SARS, virus TBC, bakteri pembawa diare, dll. Begitu juga kadar keasaman pada kulit yang senantiasa berubah. Dengan mengalirkan air melalui wudhu ke bagian tubuh kita akan membersihkan kuman-kuman dan menormalkan kembali keasaman dan kelembaban pada kulit kita.

Menurut penelitian Reuters (2007) bahwa mencuci tangan secara teratur merupakan cara efektif untuk mencegah penyebaran virus pernafasan seperti TBC dan SARS. Menurut penelitian Cochrane Library bahwa mencuci tangan cukup dengan sabun dan air merupakan cara mudah dan efektif untuk mencegah penyebaran virus yang menginfeksi saluran pernafasan.

Pakar lain Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan wudhu dapat mencegah kanker kulit. Kanker kulit dapat disebabkan oleh bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian jika dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia akan larut. Selain itu kulit wajah yang rutin terbasuh air wudhu memancarkan aura yang cemerlang dan bermanfaat untuk kecantikan wajah.

Menurut Prof. Leopold Werner von Ehrenfels seorang psikiater dan neurolog kebangsaan Austria menemukan sesuatu menakjubkan dalam wudhu, yaitu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan dan kaki yang sangat sensitif dengan air segar. Dan dia merekomendasikan agar wudhu bukan hanya milik umat Islam namun semua orang melakukannya agar memelihara kesehatan dan keselarasan pusat syaraf. Dari sinilah akhirnya ia memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Muhammad Salim mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa lobang hidung orang-orang yang tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu [ada bagian dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap. Adapun bagi orang yang berwudhu rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih dan tidak berdebu.

Selain itu berdasarkan journal Scientific American (2010), para ilmuan mengatakan bahwa mencuci tangan dapat membantu orang dalam meminimalisir rasa takut dan khawatir akan kesalahan yang diperbuat sebelumnya. Setidaknya bisa hilang untuk sementara waktu.

Peneliti dari Universitas of Michigan, Spike Lee (2006) yang diterbitkan dalam jurnal Science menemukan bahwa mencuci tangan dapat membantu orang merasa lebih baik tentang prilaku tidak etis yang mereka lakukan di waktu lalu.

Peneliti Amerika mengatakan bahwa ketika orang melakukan tindakan buruk, ia merasa telah melakukan dosa di masa lalu, kekhawatiran itu masih tetap mengikuti mereka di tangan-tangan meraka. Dan dengan mencuci tangan, seolah-olah mereka mencuci dosa yang mereka lakukan di masa lalu.

Bersyukurlah kita umat Islam yang mengerjakan shalat lima waktu dan mewajibkan wudhu sebelum shalat. Minimal lima kali dalam sehari mencuci mulut, hidung, tangan, wajah, kaki yang sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan dan juga psikologis. Dan bagi kita sebagai umat Islam yang melakukan wudhu sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT yang akan memberikan pahala kepada kita. Betapa beruntungnya kita yang selalu menjalankan ibadah kepada Allah SWT.

Masih banyak manfaat wudhu lainnya yang akan kami ungkapkan pada artikel berikutnya. Semoga Bermanfaat ;)

By MEYF

Reference :